Masyarakat diharqpkan dapat mengenal program riau hijau (green economy) yang bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar menyatakan komitmennya melaksanakan program riau hijau (green economy) dengan orientasi pembangunan berwawasan lingkungan hijau.
"Sistem ekonomi yang bersifat eksploitatif dan merusak lingkungan, saat ini sudah tidak relevan untuk digunakan."
"Karena itulah kami sudah menyiapkan riau hijau di dalam RPJMD provinsi riau," kata Gubernur Syamsuar usai menghadiri acara Rembuk Riau Hijau yang diadakan Fitra Riau dan Dinas LHK, Kamis (27/10).
Menurutnya konsep riau hijau bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, Presiden Jokowi saat ini tengah mempersiapkan program yang sama yakni Indonesia Hijau.
Apalagi, kata Syamsuar, Riau menjadi pilot project dalam pembangunan rendah karbon, sebagaimana nota kesepahaman antara Menteri PPN/Kepala Bappenas RI dan bersama Gubernur Riau pada tahun 2020 lalu.
"Program ini sudah menjadi program nasional, karena itu kita sudah punya komitmen bagaimana program riau hijau ini kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari," sebutnya.
Pemprov, kata Syamsuar, terus berupaya mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan hijau. Diantaranya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan menurunkan emisi gas rumah kaca.
Dia berharap, program riau hijau nantinya tidak hanya milik pemerintah, tapi semua pihak di Bumi Lancang Kuning.
"Ini untuk keselamatan anak cucu kita di masa yang akan datang," sebutnya.
Dia meminta semua pihak mendukung program riau hijau, baik dari pemerintah daerah, swasta, LSM, perguruan tinggi, media dan lainnya. Ia meyakini program ini sebagai antisipasi bencana lingkungan.
"Apalagi kita tahu bahwa riau paling luas lahan gambutnya. Riau juga punya potensi sumber daya alam yang cukup melimpah, jadi ini juga harus diselamatkan," pungkasnya.
Sementara pihak Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Provinsi Riau sendiri berpendapat masyarakat juga harus mengenal program riau hijau (green economy) yang dapat di praktikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Jika sistem ekonomi eksploitatif terus dipertahankan, kehidupan makhluk hidup di bumi akan terganggu," kata Koordinator Fitra Riau, Triono Hadi.
Fitra mengemukakan harapannya Riau harus menjadi lebih baik, dari sosial, ekonomi, dan ekologi.
Dari aspek sosial, Riau harus segera berbenah dan lebih serius dalam menciptakan sumberdaya yang kompeten, baik laki laki maupun perempuan.
"Dalam aspek ekonomi, Riau harus memiliki daya saing yang kuat, kesejahteraan masyarakat meningkat. Ketimpangan harus diminimalisir," kata Triono.
Pemprov Riau, kata Triono juga harus memperhatikan segi ekologi, dimana riau hijau harus segera terwujud.
"Pemerintah harus lebih serius untuk itu. Serius dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan prioritas. Berinovasi dalam pembangunan. Melakukan dan menciptakan terobosan baru," katanya.
Ditempat terpisah, Dahrul Rangkuti dari aktivis Eka Nusa menilai Riau harus bisa menerapkan program riau hijau (green economy) seperti menangkal adanya kegiatan ekstraksi sumber daya alam berlebihan yang berakibat pada terjadinya bencana.
"Dengan adanya perubahan iklim dan efek rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global green economy sendiri dapat didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang mengutamakan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Menurutnya, jika green economy diterapkan, akan menghasilkan peningkatan kesejahteraan dan kesetaraan masyarakat.
Green Economy juga mampu mengurangi risiko kerusakan lingkungan dan masalah kelangkaan. Berdasarkan laporan PBB, lima prinsip Green Economy yakni:
1) Prinsip Kesejahteraan: Green Economy memungkinkan semua orang untuk menciptakan dan menikmati kemakmuran.
2) Prinsip Keadilan: Green Economy mempromosikan kesetaraan di dalam dan di antara generasi.
3) Prinsip Batas Planet: Green Economy melindungi, memulihkan, dan berinvestasi di alam.
4) Prinsip Efisiensi dan Kecukupan: Green Economy diarahkan untuk mendukung konsumsi yang berkelanjutan serta produksi yang berkelanjutan.
5) Prinsip Tata Kelola yang Baik: Green Economy dibimbing oleh institusi yang terintegrasi, akuntabel, dan tangguh.
Lalu seperti apa praktik penerapan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari?
Menurutnya, penerapan sistem ekonomi ini dalam kehidupan sehari-hari ternyata melewati proses panjang dan rumit.
"Harus memiliki komitmen kuat untuk mengurangi karbon serta konsisten dalam aksinya," kata dia.
Jadi, menurut Dahrul bukan berarti sistem ini tidak mungkin bisa diterapkan di Riau dengan programnya Riau Hijau. (*)
Tags : Program Riau Hijau, Gubernur Riau Syamsuar Ingin Masyarakat Mengenal Riau Hijau, Program Riau Hijau Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari,