PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, bertambah menjadi 318 orang pada Sabtu 26 November 2022, pukul 17.00 WIB, membuat Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar memutuskan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengumpulkan donasi.
"Gubernur Syamsuar mengerahkan OPD dan BUMD Riau galang donasi untuk korban gempa Cianjur yang jumlahnya makin bertambah."
"Kita minta Dinas Sosial nanti yang mengantar langsung kesana bersama BPBD Provinsi Riau, paling lambat hari Selasa (29/11)," kata Gubri Syamsuar didepan media, Jumat (25/11).
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengumpulkan donasi yang diperuntukkan membantu korban gempa bumi di Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Donasi tersebut nantinya akan dikumpulkan melalui Dinas Sosial Provinsi Riau. Kemudian diberikan langsung ke Cianjur, Jawa Barat.
Syamsuar menyebut Provinsi Riau ingin membantu ringankan beban korban gempa bumi di Cianjur. Semoga kerjasama dan keikhlasan bantuan dari OPD dan BUMD bisa bermanfaat untuk masyarakat Cianjur.
"Bantuan kemanusiaan ini semoga bermanfaat dan bagi saudara-saudara kita yang meninggal karena gempa bumi semoga mendapat surga dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman," sebut Gubri.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, naik menjadi 310 orang pada Jumat (2/11/2022).
Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, bertambah menjadi 318 orang sejak Sabtu 26 November 2022, pukul 17.00 WIB.
“Dapat kami sampaikan bahw update sampai dengan hari ini korban jiwa yang meninggal dunia jumlah 318 orang,” ujar Deputi III Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen Fajar Setyawan, dalam konferensi pers di pusat posko bencana, Kantor Bupati Cianjur, Sabtu (26/11).
Dia menambahkan, tim SAR gabungan telah menemukan delapan korban sehingga jumlah korban hilang ataupun masih dalam status pencarian berjumlah 14 jiwa.
Harus relokasi untuk rumah di titik episenter
Pada Kamis 24November 2022, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menambahkan kerusakan rumah warga terparah yang berada di atas titik epicenter dan dengan konstruksi buruk.
“Dari pengamatan di lapangan, kondisi tanah tidak begitu signifikan, yang lebih signifikan adalah kondisi konstruksi bangunan,” kata dia.
Dengan begitu, Dwikorita menambahkan, pembangunan kembali rumah warga “masih dapat dilakukan di lokasi yang sama”, dengan dua syarat: konstruksi tahan gempa dan jarak hingga 100 meter radius dari titik pusat gempa.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjanjikan memberi bantuan sebesar Rp50 juta untuk warga yang rumahnya rusak berat, dan Rp20 juta untuk rusak sedang.
Verifikasi untuk penerima bantuan ini akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Uang senilai itu, sebut Bupati Cianjur Herman Suherman, mungkin tidak cukup untuk membangun rumah tahan gempa.
“Konstruksi tahan gempa pasti dana agak besar. Tentunya kami mengharapkan warga masyarakat berpikir ke masa yang akan datang, bukan asal jadi sekarang,” sebut Herman.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali mengunjungi lokasi terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11). Dia ingin memastikan proses evakuasi dan distribusi bantuan berjalan dengan baik.
Presiden Jokowi ingin pencarian dan penyelamatan korban hilang menjadi prioritas hari ini, Kamis (24/11).
"Karena kita tahu di sini masih ada 39 [orang] yang belum ditemukan di satu titik saja. Sehingga proses evakuasi menjadi prioritas saat ini, kita konsentrasi. Siang ini kita akan konsentrasi di titik ini untuk evakuasi," ujar Jokowi di hadapan awak media.
Kepala Basarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi, sebelumnya menyatakan sebanyak 39 korban terjebak tanah longsor di Kecamatan Cugenang. Kemudian satu korban di Kecamatan Warung Kondang.
Tim SAR yang terlibat dalam operasi SAR pada Kamis (24/11) sebanyak 1.217 personel.
Kondisi yang masih hujan dan gempa susulan yang masih terjadi, kata Presiden Jokowi, membuat proses evakuasi terkendala karena tanah menjadi labil, sehingga tim evakuasi harus berhati-hati.
"Tapi, tadi menteri PU [pekerjaan umum] sudah memerintahkan jajarannya yang sudah terbiasa melakukan cut and fill. Saya rasa ini bisa segera dikerjakan," tambah dia.
Ini merupakan kali kedua Presiden Jokowi berkunjung ke lokasi bencana di Cianjur. Kunjungan pertamanya dilakukan pada Selasa (22/11), sehari setelah gempa magnitudo 5,6 mengguncang wilayah itu.
Selain memantau proses evakuasi, Jokowi juga ingin memastikan bantuan logistik di lapangan, sepeti makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya, terdistribusi dengan baik. Pasalnya, dia masih menerima keluhan dari warga.
"Tadi ada juga keluhan air, karena memang ini titiknya banyak sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan. Saya ingin pastikan itu semuanya segera terdistribusi," kata Jokowi.
Titik pengungsian yang terlalu banyak dan medan di daerah pegunungan, dikatakan Jokowi, membuat distribusi logistik sulit dilakukan. Oleh sebab itu, sejak Selasa lalu, dia memerintahkan penggunaan helikopter untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut.
Seorang anak ditemukan selamat di bawah reruntuhan
Upaya evakuasi terhadap korban gempa Cianjur yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan pada Rabu 23 November2022 berhasil menyelamatkan seorang anak berusia enam tahun bernama Azka, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suhariyanto.
Azka berhasil dievakuasi setelah hampir 48 jam tertimbun tanpa makan dan minum di bawah reruntuhan rumah orang tuanya di wilayah Rawa Cina, Kecamatan Cugenang.
“(Azka) ditemukan di sebelah neneknya yang meninggal dunia,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Cianjur pada Rabu (23/11).
Selain itu, tim SAR gabungan juga menemukan tiga korban lainnya dalam keadaan meninggal dunia.
Suhariyanto mengatakan sebanyak 40 orang masih berstatus hilang hingga Rabu sore.
Sebanyak 6.000 personel tim SAR gabungan telah dikerahkan untuk upaya evakuasi, namun mereka menghadapi sejumlah kendala berupa cuaca hujan, akses jalan yang masih terputus, hingga gempa susulan yang masih terus terjadi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 171 kali gempa susulan di wilayah Cianjur dan sekitarnya hingga Rabu sore.
Cuaca pun diperkirakan akan hujan hingga Jumat.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Henri Alfiandi menyatakan pencarian dan evakuasi korban gempa Cianjur mulai difokuskan pada desa-desa yang belum terjangkau.
Setidaknya ada dua desa di Kecamatan Cugenang yang diidentifikasi masih terisolasi dan membutuhkan bantuan.
Hari ketiga evakuasi pun, kata Henri, merupakan batas terakhir 'golden time' bagi korban gempa yang tertimbun reruntuhan untuk bisa diselamatkan.
Data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa menyatakan bahwa 268 orang meninggal dunia dan 151 korban masih hilang.
Henri mengatakan jumlah korban hilang dan korban meninggal dipredikasi masih akan bertambah seiring upaya evakuasi yang masih berlangsung. (*)
Tags : Gempa bumi, Bencana alam, Gubernur Riau Syamsuar Kerahkan OPD dan BUMD, Galang Donasi, Korban Gempa Cianjur, News,