Olah Raga   11-07-2025 10:14 WIB

Gubri Terkesan Pilih Kasih pada Atlet PON 2024, 'yang Bonusnya Masih Tak Jelas'

Gubri Terkesan Pilih Kasih pada Atlet PON 2024, 'yang Bonusnya Masih Tak Jelas'
Atlet Riau PON 2024

PEKANBARU - Kekecewaan mendalam disuarakan para atlet Riau atas sikap Gubernur Riau Abdul Wahid yang memamerkan pemberian uang kepada Dika, anak Pacu Jalur yang viral di media sosial.

"Bonus Atlet PON 2024 masih tak jelas."

“Semua atlet nggak nyaman dengan hal ini. Hanya karena viral terus dipamer-pamerin, padahal kami yang berjuang mati-matian bertahun-tahun terkesan diabaikan," kata Rahmad Diyanto, atlet cabang olahraga squash peraih dua medali perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024, Kamis (10/7).

Rahmad Diyanto mengungkapkan hingga kini, bonus kemenangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum juga dicairkan, padahal PON telah berakhir sejak tahun lalu.

Menurut Rahmad Diyanto, aksi Gubernur Wahid yang terkesan mencari panggung dengan menjadikan Dika sebagai duta pariwisata dan memberikan bantuan pendidikan, menyakiti hati para atlet yang telah bertahun-tahun berjuang demi nama Riau di kancah nasional.

"Pemprov janji mencairkan 45 persen dari total bonus yang seharusnya kami terima sesuai yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub). Itupun tidak ada kami terima sampai sekarang. Belum jelas kapan akan dicairkan," keluhnya.

Pemerintah berdalih pemotongan terjadi akibat efisiensi anggaran. Namun, bagi para atlet, alasan tersebut tidak cukup untuk membenarkan lambatnya pencairan insentif atas jerih payah mereka membawa pulang medali untuk Bumi Lancang Kuning.

“Kami hanya meminta hak kami, karena kewajiban sudah kami tunaikan. Latihan bertahun-tahun, berkompetisi dengan penuh tekanan, dan akhirnya membawa nama Riau di podium nasional,” tegas Rahmad.

Menurutnya, aksi unjuk perhatian Gubernur Abdul Wahid kepada hal-hal viral sangat kontras dengan sikap terhadap para atlet yang telah berjuang nyata.

“Ketika ada yang viral langsung diangkat jadi duta, dikasih bantuan, padahal kami sudah menunggu hampir setahun tanpa kepastian. Itulah kenapa para atlet mulai speak up,” katanya.

Rahmad menegaskan bahwa para atlet akan terus menyuarakan aspirasi mereka jika hak-hak tersebut tidak segera dipenuhi.

“Kami akan terus berjuang. Sebelum bertanding kami berjuang di lapangan, setelah juara kami juga berjuang memperjuangkan hak. Tapi nggak apa-apa, ini bagian dari perjuangan kami. Bismillah, semoga ada titik temunya,” tuturnya.

Merasa diperlakukan beda dengan Anak Tari Pacu Jalur yang diberikan beasiswa pendidikan saat dipanggil ke Kantor Gubernur Riau, para atltt Riau membanjiri kolom komentar Gubernur Riau Abdul Wahid.

Mereka meminta Pemerintah Provinsi Riau segera membayarkan bonus bagi atlet Riau yang berprestasi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi V DPRD Riau Indra Gunawan Eet menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tak bisa lagi menunda pencairan hak para atlet, karena sudah diatur secara jelas dalam Peraturan Gubernur (Pergub).

"Insentif itu harus dicairkan sesuai Pergub. Kalau Pemprov Riau tidak mau berdasarkan Pergub, ya cabut dulu Pergub-nya. Tidak bisa berlindung di balik alasan defisit," tegas Eet, Kamis (10/7).

Dikatakan Eet, pihaknya akan segera mengambil langkah tegas dengan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Riau terkait pada minggu depan.

Pemanggilan ini untuk meminta klarifikasi dan memastikan kepastian pembayaran bonus atlet.

"Minggu depan kami panggil OPD terkait. Kami kasihan lihat harapan para atlet. Bayangkan ada yang sampai bilang ke emaknya, 'Mak, kalau aku menang emas, insyaallah aku bangunkan rumah kecil, ya. Aku naik hajikan bapak.' Mereka sudah berjuang luar biasa, tetapi haknya tak kunjung dibayar," ungkapnya.

Dikatakan Eet, berdasarkan informasi yang diterima, Pemprov Riau menjanjikan memberikan bonus sebesar Rp 300 juta untuk peraih medali emas.

Namun, dia mempertanyakan dasar penghitungan dan realisasi dari janji tersebut.

"Acuannya seperti apa? Harus ada penjelasan. Ini berbicara soal hak, bukan sekadar janji," tegasnya.

Eet juga menegaskan bahwa kekuatan bangsa tidak bisa dilepaskan dari prestasi olahraga. Oleh sebab itu, perhatian pemerintah kepada atlet harus menjadi prioritas dan tidak boleh dikalahkan oleh persoalan anggaran.

"Defisit itu bisa kita atasi kalau kita mau bersinergi. Namun, kalau jadi alasan tak kerja-kerja, ya, rakyat kecewa. Jangan matikan semangat anak-anak kita yang sudah berjuang demi nama Riau," pungkasnya. (*)

Tags : pacu jalur, atlet, gubernur riau abdul wahid, gubri pilih kasih pada atlet, atlet PON 2024, bonus atlet belum jelas,