Gunawan Siregar: Roling Jabatan Biasa, yang Penting Tetap Jaga Protokol Kesehatan

GUNAWAN SIREGAR, General Manager Corporate Affair PT Musim Mas menyikapi hal yang sudah biasa bila perusahaan melakukan roling jabatan. Namun satu sisinya dia menekankan yang paling penting saat ini perusahaan perkebunan besar swasta di tempat operasionalnya tetap menerapkan Protokol Kesehatan [Protkes].

Menyinggung tentang adanya pergantian jabatan di PT Musim Mas operasional di perkebunan sawit dan pabrik kelapa sawit [PKS] di Kabupaten Pelalawan dari Ibrahim, selaku Manager Humas digantikan Henry Sitepu, Orang nomor dua di Musim Mas itu menilai hal yang sudah biasa. "Ibrahim dipindah tugaskan di Kalimantan Tengah [Kalteng], nanti bisa komunikasi dengan Henry Sitepu," ujarnya, dikonfirmasi lewat WhatsApp [WA], Sabtu (14/11).

Ketika ditanyakan seputar kesiapan Musim Mas untuk mengantisipasi sekaligus mencegah covid-19 dalam kegiatan operasional baik kebun, pabrik sawit, dan refineri, Gunawan menjelaskan, sebagai produsen global sawit dan produk turunannya, Musim Mas tetap beroperasi sebagai bagian dari kontribusi bagi penanganan Covid-19 dari aspek ekonomi dan sosial. Perusahaan yang berdiri 1932 ini mengikuti himbauan WHO [World Health Organization] serta regulasi pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan di wilayah operasionalnya. “Musim Mas memiliki jumlah karyawan lebih dari 37 ribu orang di seluruh dunia. Itu sebabnya, kami menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan kerja yang ketat sesuai dengan himbauan WHO [World Health Organization] dan pemerintah disetiap negara operasional kami berada,” ujarnya yang berkantor pusat di Medan [Sumatera Utara] ini.

Gunawan mengatakan di Indonesia sebagai basis operasional perusahaan telah mengikuti protokol dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia. Karena itulah, berdasarkan himbauan WHO dan regulasi pemerintah Indonesia telah diadopsi tiga pendekatan sebagai fondasi dan rujukan kegiatan operasional perusahaan. Diantaranya menjaga kebersihan, deteksi dan isolasi serta dukungan proaktif dan menjalin kerja sama dengan pemerintah mau pun organisasi kesehatan lainnya.

Dukungan lainnya adalah membantu pemerintah, masyarakat dan tenaga kesehatan untuk pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19. Musim Mas telah berkomitmen sebesar USD 2 juta dalam bentuk sumbangan uang tunai dan bantuan barang yang akan dialokasikan terutama di Indonesia dan ditargetkan untuk mendukung petugas layanan kesehatan garis depan, masyarakat setempat, dan pemerintah untuk memerangi pandemi di Indonesia. “Bantuan ini menjadi komitmen kami untuk membantu pemerintah serta masyarakat sehingga Covid-19 dapat dicegah serta diselesaikan melalui kerjasama erat semua pihak,” ujar Gunawan.

Ditengah pandemi COVID-19 yang sedang menyerang, Musim Mas sebagai salah satu produsen minyak sawit yang terkemuka di dunia berusaha menjaga pilar penting dalam operasional perusahaan, yaitu staf  yang berjumlah lebih dari 37.000 orang yang tersebar di seluruh dunia. Oleh karena itu, perusahaan menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan kerja yang ketat di semua operasionalnya dimana protokol tersebut kami terapkan sesuai dengan himbauan WHO (World Health Organization) dan pemerintah disetiap negara operasional kami berada.

Di Indonesia sendiri, sebagai basis operasional, kami menerapkan beberapa tindakan pencegahan yang kami sesuaikan dengan protokol dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia yang meliputi: 

• Pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran virus dan memberlakukan deklarasi rute perjalanan.
• Semua karyawan yang berhubungan dengan seseorang yang diduga terinfeksi Novel Coronavirus harus mengambil cuti untuk karantina diri sendiri selama 14 hari.
• Penerapan langkah-langkah keselamatan dan kebersihan di tempat kerja tambahan, termasuk suplemen vitamin, pembersih tangan, dan masker wajah.  

Musim Mas telah melakukan tindakan proaktif untuk memastikan kesehatan dan keselamatan staf kami. Karena itu kami telah mengadopsi tiga pendekatan yang berlandaskan himbauan WHO dan regulasi pemerintah Indonesia dimana hal tersebut kami jadikan fondasi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, yang terdiri dari:

1. Menjaga Kebersihan: Menjaga kebersihan merupakan tindakan primer pertama yang harus dilakukan oleh setiap individu untuk memproteksi dirinya sendiri. Perusahaan mendukung penyediaan fasilitas sesuai standard kebersihan; seperti menyediakan lebih banyak fasilitas mencuci tangan di dalam gedung, memberikan arahan kepada pekerja mengenai langkah-langkah mencuci tangan yang benar, menyediakan hand sanitizer, menyemprot disinfektan secara rutin dan memastikan semua orang memakai masker ketika berada di wilayah kerja.
2. Deteksi dan Isolasi: Kami juga telah membentuk Tim Gugus COVID-19 yang kami namakan Tim Tanggap Darurat COVID-19 dimana tim ini bertanggung jawab untuk menerapkan protokol keamanan deteksi dan isolasi yang salah satu tugasnya adalah memeriksa kesehatan pekerja; seperti memeriksa suhu tubuh sebelum masuk dan keluar dari zona kerja, memeriksa tamu, memantau pergerakan pekerja dan memfasilitasi perpindahan pekerja yang menunjukkan gejala COVID-19 ke Pusat Isolasi.
3. Dukungan proaktif dan bekerjasama dengan pemerintah dan organisasi kesehatan: Tim management kami secara aktif memantau, meninjau dan mengupdate setiap informasi yang kami dapatkan dari pemerintah dan organisasi kesehatan untuk membuat keputusan proaktif yang diperlukan untuk melindungi karyawan, pelanggan, dan komunitas kami.

Praktek sawit berkelanjutan kami sesuai dengan kebijakan NDPE [No Deforestation, Peat, and Exploitation] Musim Mas yaitu dengan memegang teguh komitmen kami yang mencakup:

• Membawa manfaat bagi masyarakat sekitar
• Tidak melakukan deforestasi
• Tidak mengembangkan lahan gambut
• Mematuhi hukum lokal, nasional dan internasional
• Membentuk rantai pasokan yang dapat dilacak/ ditelusuri

Musim Mas memprioritaskan dukungan moril beserta materilnya kebantuan CSR dalam menghadapi pandemi COVID-19. Perusahaan berkontribusi ke 7 provinsi antara lain DKI Jakarta, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat, jelasnya. (*)