HAJI BISTAMAM adalah sosok yang pantas untuk memimpin Rokan Hilir [Rohil] lima tahun kedepan [2024-2029]. Tetapi tokoh masyarakat Rantau Bais yang 'ringan tangan' [memiliki jiwa sosial tinggi] itu merasa bahwa terzalimi.
"Ia [H. Bistamam] dikenal sebagai orang yang penuh dengan kebaikan dan kebenaran, sifat-sifat yang telah ia praktikkan dalam kehidupannya sehari-hari," kata Yusri Kandar, seorang tokoh muda di Rantau Bais menceritakan sosok pengusaha itu dengan gamblang.
Kalau di desa ini [Rantau Bais], H Bistamam telah menjadi identitas masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, kata Yusri, namanya tidak bisa dipisahkan dan kehangatan serta kekompakan masyarakat di sana sebagian besar disebabkan oleh kontribusi besar yang telah diberikannya selama puluhan tahun.
"Jadi itulah membuat masyarakat desa disini menginginkannya kelak menjadi pemimpin di negeri sejuta kubah [Rohil]," kata dia.
Salah satu hal yang membuat H. Bistamam begitu dihormati adalah karena komitmennya dalam membantu anak-anak yatim dan fakir miskin di Rantau Bais.
"Itu setiap tahun, ia memberikan santunan kepada mereka, dan setiap bulan, infak dan zakatnya disalurkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Seperti anak-anak yatim dan janda di daerah tersebut," kata Yusri, Sabtu (27/4).
Dengan dedikasinya yang telah terbukti dalam melayani masyarakat, H Bistamam dianggap sebagai sosok orang tua oleh penduduk Rantau Bais.
Harapan pun kini tertuju pada kemungkinan kepemimpinan H Bistamam sebagai pemimpin Kabupaten Rokan Hilir, di mana diharapkan kehangatan, kebaikan, dan kebijaksanaannya akan membawa kemajuan bagi seluruh wilayah tersebut.
"Kami mendukung penuh pak Haji Bistamam untuk maju. Dan kami akan perjuangkan untuk menang," tegas Yusri.
H Bistamam merupakan kader senior Golkar Provinsi Riau yang kini menjabat Anggota Dewan Pertimbangan Golkar Riau.
Ia merupakan ayah dari anggota DPRD Riau dua periode sekaligus anggota DPR RI terpilih dari Riau 1, yakni Dr Karmila Sari.
Tetapi langkahnya menuju Pilkada 2024 selama ini boleh dibilang tidak mulus, banyak jalan terjal yang dilalui, bahkan sampai terzalimi.
Menanggapi ini, H. Bistamam didepan awak media pun sempat memberi tanggapan.
"Sudah lah itu ... tak apa dan semua itu biasa saja, sebagai cobaan dalam hidup. Yang terpenting ihklas setiap menghadapi dan menerima cobaan maupun tantantangan," ungkap H. Bistamam singkat.
Dia menyinggung soal pentingnya pendidikan. Pendidikan merupakan tonggak penting dalam kehidupan setiap individu.
"Di balik setiap prestasi yang gemilang, terdapat peran yang tidak tergantikan dari orang tua. Orang tua memiliki pengaruh kuat dalam membentuk pola pikir, motivasi, dan sikap terhadap kesuksesan anak," sebutnya.
H. Bistamam pun juga menuliskan sebuah nasehat pada anaknya Dr. Hj. Karmila Sari S.Kom, M.M yang kini telah sukses mengisi kursi senayan sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029.
Ia sangat bersyukur atas kesuksesan sang anak terpilih.
H Bistamam yang lahir tahun 1949 silam itu juga telah memberikan petuah ke sang anak, hal itu terlihat dari status unggahannya Instagram pribadinya @h.bistaman.
Atas dasar majunya H. Bistamam pada Pilkada 2024 ini, Ir Ganda Mora, aktivis SALAMBA yang juga mengenal tokoh Desa Rantau Bais itu mengaku banyak tokoh masyarakat di Riau yang memiliki sumber daya manusia yang baik dan bepengalaman masih pikir ulang untuk maju di Pilkada 2024.
"Saat ini kalau kami melakukan pengecekan dari berita-berita begitu banyak tokoh masyarakat yang baik mikir ulang. Bahkan tak mau maju sebagai kepala daerah karena abuse of power di daerahnya, bahkan seakaan telah terciptanya harga politik yang mahal," kata Ganda dalam penilaiannya seperti Jumat (30/8) tadi ini.
Meski demikian Ganda tak merinci tokoh masyarakat yang enggan maju di Pilkada. Namun Ia melihat, lain hal dengan H. Bitamam yang tak takut untuk maju di Pilkada 2024 tersebut.
Ganda lalu menyinggung praktik politik uang. Menurutnya, hal itu sangat memungkinkan terjadi di Pemilu 2024 dan tentunya ini berpengaruh terhadap tokoh yang ingin menjadi calon kepala daerah.
Hal itu membuat mereka [calon kepala daerah] mengeluarkan dana berkali-kali lipat untuk berkampanye demi mendapat banyak suara.
"Itu rata-rata keluarkan dana empat kali lipat dan suaranya lebih rendah dari 2019 lalu, ini kerusakan demokrasi," kata dia yang tak menyebut dengan rinci.
"Apakah ke depan ada insentif bagi mereka yang lakukan turun ke bawah, lakukan kelembagaan partai, dengan melakukan kerja rutin turun ke rakyat lima tahunan, dan H-7 dirusak karena proses kecurangan pemilu yang masif dan sistematis tadi," tambahnya.
Jadi seperti pada H. Bistamam yang terlepas dari praktik uang tetapi tetap mendapat kezaliman.
"Seperti dizalimi dengan berbagai peristiwa yang sudah terjadi. Ia [H. Bistamam] termasuk orang sabar," sebutnya.
Mengutip seperti disebutkan Kiai Kiai Asyari menyebutkan dalam kontestasi [Pilkada 2024] ini banyak calon menjadi pihak yang terzalimi.
Ia mengaku memberikan doa serta dukungan dan menyerukan untuk pemilukada bisa berlangsung damai.
"Ya harapannya saya nanti tetap damai. Tidak terjadi apa-apa. Mulus jalannya pemilukada," pungkasnya.
Lain lagi disebutkan pendakwah muda Gus Iqdam meminta para jemaahnya agar tidak menzalimi siapapaun, tidak menyakiti siapapun.
Doa orang-orang terzalimi itu mustajab.
“Takutlah kepada doa orang-orang yang terzalimi atau teraniaya, sebab tidak adanya hijab atau pembatas antaranya dengan Allah,” kata Gus Iqdam menjelaskan saat rutinan beberapa waktu lalu di markas Majelis Ta'lim Sabilu Taubah atau ST Pusat, Blitar.
Menurut Ipnu R Noegroho dalam bukunya berjudul Doa, Zikir, Wirid & Pengobatan Islami paling Mustajab, doa orang terzalimi mustajab dan memiliki keistimewaan, termasuk doa buruk yang diucapkannya.
Ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal sebagai berikut. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa setiap muslim harus takut kepada doa orang-orang yang terzalimi atau teraniaya, karena tidak ada hijab atau pembatas antara doa mereka dengan Allah.
Tetapi kembali seperti disebutkan Ganda Mora yang menilai soal popularitas tokoh lebih menjamin kemenangan dibanding kualitas.
Ia menilai fenomena munculnya publik figur dalam pilkada 2024 saat ini menunjukkan bahwa popularitas lebih menjamin kemenangan dibandingkan kualitas.
"Karena ini bukan soal kemampuan strong leadership dalam memitigasi masalah atau kemampuan mengatasi masalah tapi ini lebih condong kepada sosok publik figur," kata dia.
Ganda juga menilai popularitas suatu tokoh lebih berpengaruh di beberapa daerah lantaran masyarakat hanya mempertimbangkan apa yang terlihat saja.
"Tidak jarang masyarakat justru mengabaikan rekam jejak dan latar belakang tokoh yang mungkin saja lebih berpengalaman dibandingkan publik figur yang diusung," ujarnya.
Hal tersebut pula, menurut dia, yang memicu beberapa partai lebih mengusung nama publik figur dalam pilkada di daerah demi mendongkrak jumlah suara partai.
Hal serupa juga berlaku terhadap H. Bistamam yang dianggap mempunyai popularitas tinggi.
"Itulah mengapa partai masih butuh publik figur tokoh tokoh terkenal, tokoh tokoh yang menonjol dan dibutuhkan dalam konteks ini," kata dia.
"Popularitas merupakan modal besar untuk seseorang yang belum memiliki pengalaman dalam bidang birokrasi ataupun memimpin sebuah wilayah."
"Maka kesempatan bagi H Bistamam untuk memenangi pilkada akan lebih besar jika bertarung di daerah walaupun memiliki incumben. Ini tetap menjadi salah satu perhatian publik lantaran H Bistamam akan berhadapan langsung dengan incumbent yang mungkin saja pemilik lumbung suara di Rohil itu," terangnya.
"Semua mata tertuju ke sana [Rohil], jadi perbincangan banyak orang karena daerah itu yang sebenarnya kandang Golkar."
"Tetapi hal itu hanya bisa terjadi jika H Bistamam secara resmi mendeklarasikan dirinya untuk maju dalam pilkada Rohil. Kini pun tokoh sentral yang dikenal masyarakat luas ini, H. Bistamam-Jhony Charles yang pertama mendaftar ke KPU," sebutnya.
Pasangan Calon [Paslon] H. Bistamam dan Jhony Charles [BIJAK] syah akan bertarung melawan pesaingnya yakni Petahana yang saat mendaftar ke KPU pada Rabu 28 Agustus 2024, tampak rombongan dan ribuan simpatisan yang berjalan kaki dari Kota Bagansiapiapi menuju Gedung Misran Rais terdengar beberapa teriakan histeris yang berbunyi; "Ganti Bupati ... Ganti Bupati, turunkan Bupati". (*)
Tags : Bistamam, Tokoh Rohil, Pilkada Rohil, Pilkada Serentak 2024, Pasangan Calon Bistamam dan Jhony Charles, Paslon BIJAK, BIJAK Siap Merubah Rohil Lebih Baik,