HABIB HUSEIN JAFAR AL-HADAR mengajak gus serta ning untuk aktif berdakwah di media sosial, karena selama ini ilmu gus dan ning sangat banyak tteapi hanya tersebar di kalangan terbatas.
"Para gus dan ning selama ini berdakwah hanya di panggung-panggung pengajian. Padahal, ilmunya banyak sekali. Maka, saya mengajak para gus dan ning, untuk aktif di media sosial, agar ilmunya bisa dinikmati lebih banyak orang, dan manfaatnya lebih banyak ke berbagai kalangan," kata Habib Husein dalam rilis yang diterima, Kamis.
Habib Husein dalam acara di Pesantren Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tersebut menambahkan bahwa sudah saatnya para gus, ning, dan kalangan santri untuk menjadi pelopor dakwah di kalangan generasi muda, dengan memanfaatkan berbagai platform media yang sekarang ada.
Ia juga mengungkapkan pentingnya memahami iman, Islam, dan ihsan dalam satu kesatuan. Dia menyitir sebuah pedoman, bahwa hiduplah, apalagi ibadah, seolah-olah anda melihat Allah dan kalau kamu tidak melihat Allah, sadarilah bahwa Allah selalu melihat kamu.
"Kalau kita sadar bahwa Allah selalu melihat kita, tidak akan kita bermaksiat. Recharge-nya agar kita selalu melihat Allah, karena Allah selalu melihat kita," ujar dia.
Habib Husein juga menyitir pendapat dari Imam Ali, sebagai rujukan bersikap dan perspektif.
"Imam Ali bin Abi Thalib pernah berkata kalau ingin melihat imanmu, lihatlah dirimu ketika sedang sendirian. Ini penting, karena orang biasanya aneh-aneh kalau sendiri. Maka, kalau mau tes iman, ya lihatlah dirimu sendiri ketika sedang tidak ada teman, ketika sedang sendirian, ketika sedang di kamar mandi. Biasanya kalau sedang sama orang, kita sering cosplay menjadi orang yang beriman, karena tidak enak dilihat sama orang," ujar Habib Husein.
Habib Huseinmenghadiri acara Recharge, yang merupakan rangkaian Haul Kiai Bisri Syansuri, yang diselenggarakan PP Matan. Acara ini dihadiri oleh Dewan Pengasuh Pesantren Denanyar Jombang, Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu'tabarah an Nahdliyyah (Matan) Hasan Chabibie, kiai-kiai dan nyai muda dari beberapa pesantren di Jawa Timur, serta ribuan santri dari beberapa pesantren.
Ketua Umum PP Matan Hasan Chabibie ikut mendorong para santri yang berjuang di medan dakwah dan pengetahuan bisa terus bersama-sama khidmat.
Dia dan jaringan selalu siap serta menyediakan diri untuk berkolaborasi dengan berbagai komunitas santri dalam perjuangan dakwah di media-media sosial.
Sementara, kiai muda dari Pesantren Lirboyo Kediri Gus Abdurrohman Kafa mengatakan bahwa santri-santri masa kini harus memahami pentingnya perjuangan dalam mencari ilmu.
Menurut dia, para ulama zaman dahulu, berjuang untuk mendapatkan ilmu serta mengajarkan dengan kesungguhan yang luar biasa. Contohnya Imam al-Ghazali yang mengisahkan betapa dalam seluruh hidupnya digunakan dalam proses khidmat untuk pengetahuan. Bahkan, ada masa panjang dalam perjuangan agar bisa mendapatkan ilmu yang diinginkan.
Ia juga mengajak para santri untuk terus meneladani kiai-kiai dan ulama terdahulu dalam semangat berdakwah, mengaji, dan mengajar santri.
"Inilah bagian dari khidmat terpenting menjadi santri pada masa kini," kata Gus Abdurrohman Kafa. (*)
Tags : habib husein jafar al hadar, habib jafar, gus pesantren, ning pesantren, media sosial, dakwah di media sosial, jafar islamic preach ulema,