RIAUPAGI.COM, PEKANBARU - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Malaysia untuk kontrak pengiriman Juni di Bursa Malaysia Derivatif Exchange mengalami koreksi pada perdagangan jelang siang sejak, Selasa 30 Maret 2021 kemarin. Harga minyak nabati unggulan Indonesia dan Negeri Jiran turun 2,46% ke RM 3.655/ton. Harga minyak sawit sempat tembus ke rekor tertingginya pada pertengahan bulan Maret lalu. Namun setelah itu harga CPO terus melemah.
Harga minyak sawit mentah mengikuti pergerakan harga minyak mentah yang juga melemah jelang pertemuan para kartel yang tergabung dalam OPEC+. "Para pemain berhati-hati jelang rilis laporan stok dan intensi penanaman kembali USDA serta pertemuan OPEC" kata seorang trader.
Harga minyak nabati utama seperti minyak sawit dan minyak kedelai kemungkinan telah mencapai puncak tertingginya dalam beberapa tahun terakhir pada tahun 2021. Bahkan disebutkan pasokan minyak sawit dunia diperkirakan akan meningkat 3 juta ton pada tahun 2021 setelah mengalami penurunan sebesar 2,5 juta ton tahun lalu.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulfadli melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Defris Hatmaja mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga sawit Riau periode sepekan ke depan ikut bergerak melemah. "Turunnya harga TBS minggu ini karena harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Negeri Jiran (Malaysia) menurun signifikan pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat 26 Maret 2021. Koreksi tajam intraday ini jika dipertahankan hingga akhir perdagangan akan membuat harga CPO berada di level terendah dalam hampir satu bulan," ungkap Defris pada media, Selasa (30/3) kemarin.
Harga TBS kelapa sawit penetapan periode 31 Maret - 6 April 2021 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Ini berdasarkan dari hasil rapat penetapan yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Riau bersama sejumlah perusahaan sumber data. Jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun, yakni turun sebesar Rp26,88/Kg atau mencapai 1.13 % dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan turun menjadi Rp2.361.15/Kg.
Harga kontrak CPO berjangka pengiriman Juni yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange melorot 5,13% atau turun RM 198 ke RM 3.665/ton. "Meski anjlok signifikan, prospek harga CPO ke depan masih dipandang bullish oleh banyak pihak," tambahnya.
Defris mengatakan, turunnya harga TBS periode ini juga disebabkan oleh terjadinya kenaikkan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data. Untuk harga jual CPO, PT. Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 196,20/Kg, PT. Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 12,00/Kg, PT. Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 3,38/Kg dari harga minggu lalu. Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 99,91/Kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 40,00/Kg, dari harga minggu lalu. (*)
Tags : crude palm oil, harga cpo Malaysia menurun, Riau ngekor mengalami penurunan harag sawit,