PEKANBARU - Komisi II DPRD Kota Pekanbaru akan segera memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru.
Ini guna menggelar rapat dengar pendapat terkait kondisi gejolak harga pangan akibat terputusnya akses jalan Riau-Sumbar beberapa pekan terakhir.
Menurut Ketua Komisi II, Zainal Arifin mengatakan pemanggilan Disperindag dinilai sangat penting untuk melihat sejauh mana langkah dan solusi strategi yang bakal dilakukan pemerintah kota Pekanbaru.
Termasuk juga upaya pemerintah untuk melakukan intervensi harga menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kita ketahui saat ini tim masih bekerja melakukan perbaikan. Bahkan kondisi Jalan Lintas Riau-Sumbar ini ditargetkan baru rampung pekan depan. Ini tentu akan berdampak langsung ke kita di Pekanbaru, karena terganggunya distribusi barang dari Sumbar. Tak bisa dipungkiri juga harga jual dipasaran juga cenderung naik," ungkap Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Zainal Arifin, Senin (9/12).
Ada beberapa hal yang akan menjadi atensi Komisi II saat rapat dengar pendapat bersama Disperindag nanti, terutama ingin mendengar langsung langkah dan adanya kepastian dari pemerintah untuk menjaga agar harga kebutuhan masyarakat tetap stabil.
"Kita minta besok Disperindag bisa hadir, karena ada beberapa hal yang menjadi catatan kita di Komisi II yang perlu disikapi segera. Diantaranya langkah aktif Disperindag menghadapi gejolak harga pangan," ujarnya lagi.
Tidak hanya memanggil Disperindag, Politisi Gerindra ini menilai perlu dilakukan Sidak atau kunjungan ke lapangan. Ini untuk mengetahui pasti persoalan yang dihadapi pedagang dan untuk memastikan tidak ada oknum yang bermain harga saat kondisi seperti saat ini.
"Kita harus turun untuk mengetahui pasti apa yang menjadi persoalan di lapangan dan untuk menghindari adanya permainan harga oknum-oknum yang memanfaatkan momen Nataru dan terputusnya akses jalur distribusi Riau-Sumbar," pungkas Zainal Arifin. (rp.ind/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : sembilan bahan pokok, harga sembako mahal, pekanbaru, jalan lintas riau-sumbar putus, jelang nataru harga bahan pokok mahal,