Headline Riau   2024/09/05 14:57 WIB

Helikopter Water Bombing dan Pesawat Patroli Disiagakan untuk Antisipasi Karhutla, 'yang Titik Hotspotnya Berangsur Turun'

Helikopter Water Bombing dan Pesawat Patroli Disiagakan untuk Antisipasi Karhutla, 'yang Titik Hotspotnya Berangsur Turun'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Sedikitnya terdapat 12 unit helikopter water bombing dan patroli siap siaga di Provinsi Riau untuk antisipasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

"Helikopter water bombing dan pesawat patroli disiagakan."

"Helikopter water bombing dan patroli ada 12 unit yang standby di Riau. Itu terdiri dari 11 unit helikopter water bombing dan 1 helikopter patroli. Kemudian ada 1 unit pesawat patroli," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan, Jim Gafur, Kamis (5/9). 

Banyak helikopter tersebut lantaran sebelumnya Provinsi Riau sempat dilanda musim panas, dan kebakaran mulai bermunculan di kabupaten kota. Selain helikopter, terdapat 1 unit pesawat patroli. 

Jim Gafur mengatakan, meski beberapa wilayah di Riau nihil firespots atau titik api. Namun, helikopter dan pesawat patroli tetap beroperasi untuk melihat daerah-daerah gambut maupun wilayah yang sebelum terbakar apakah ada kebakaran. 

"Helikopter dan pesawat tetap kita operasikan setiap hari. Karena harus pantau terus wilayah kabupaten kota agar ketika terjadi kebakaran bisa langsung ditangani," ujarnya. 

Jim menyebut, 13 unit helikopter dan pesawat patroli dan water bombing tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

"Itu helikopter dan pesawat semua bantuan dari BNPN. Kita terbantu juga dengan adanya bantuan helikopter water bombing dan patroli serta pesawat patroli, karena kebakaran di kabupaten kota itu wilayah sulit dijangkau jalur darat oleh satgas darat. Namun, dengan adanya helikopter water bombing kita bisa lebih cepat menangani kebakaran," sebutnya.

Sebelumnya, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut titik hotspot di Sumatera sudah berangsur turun.

"Untuk Riau ada tiga titik panas yang tersebar di Kabupaten Inhil dua titik dan Inhu satu titik," kata Prakirawan BMKG Pekanbaru, Putri Santy.

Hujan yang jarang terjadi, membuat hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera masih tinggi. BMKG mencatat 599 hotspot muncul pada Kamis 5 September 2024 ini.

Hotspot Sumatera ada 599 titik, terbanyak muncul di Provinsi Sumatera Selatan 291 titik, Babel 144 titik, Lampung 61 titik, Jambi 31 titik dan Bengkulu 31 titik.

Kemudian, Sumut delapan titik, Aceh lima titik, Kepri lima titik dan Riau jauh menurun hanya tersisa tiga titik saja.

Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.

BNPB juga menambah helikopter water bombing untuk perangi Karhutla Riau 2024. Total ada delapan helikopter WB dan patroli yang disiagakan dalam penanganan Karhutla. Hingga saat ini hujan buatan atau juga dikenal Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih dilakukan. (*)

Tags : titik panas, hotspot, badan penanggulangan bencana daerah, badan meteorologi klimatologi geofisika, bpbd siagakan helikopter water bombing dan pesawat patroli, antisipasi karhutla, titik hotspot di riau menurun,