Helikopter Water Boombing Bantuan BNPB Tiba, 'untuk Mengantisipasi dan Penanggulangan Karhutla'
Kebakaran hutan disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama faktor alami dan kedua faktor ulah manusia yang tidak terkontrol.
PEKANBARU - Faktor alami seperti pengaruh El-Nino, menyebabkan kemarau Panjang hingga tanaman jadi sangat kering. Hal ini menjadi bahan bakar potensial jika terkena percikan api yang berasal dari batu bara yang muncul di permukaan ataupun dari pembakaran lain yang tidak disengaja maupun disengaja.
Hal in juga terjadi di Riau, apabila lambat ditangani kebakaran dapat meluas sehingga menimbulkan kebakaran. Kebakaran hutan bisa menghasilkan asap yang juga dirasakan oleh masyarakat luas.
Maka dalam antisipasinya Provinsi Riau mendapat bantuan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk water boombing kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau tahun 2022 ini.
"Dengan adanya bantuan helikopter tersebut maka terdapat dua helikopter dan satu pesawat yang standby di Provinsi Riau untuk mengantisipasi dan penanggulangan Karhutla Riau."
"Alhamdulillah bantuan satu helikopter jenis Kamov dari BNPB sudah datang ke Riau. Helikopter tersebut untuk water boombing penanggulangan Karhutla Riau," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Riau, M Edy Afrizal dirilis Media Center Riau, Senin (17/5/2022).
Edy Afrizal menjelaskan, dengan kedatangan helikopter tersebut, maka terdapat dua helikopter di Riau, satu helikopter lagi jenis Bell bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Riau untuk patroli.
"Kemudian ada satu pesawat jenis Caravan untuk patroli bantuan dari BNPB. Dengan dua heli dan satu pesawat, maka diharapkan bisa membantu mendukung operasi penanggulangan Karhutla di Riau. Khusus di daerah yang sulit dijangkau oleh satgas darat," harapnya.
"Direncakan besok tim BNPB akan melakukan infeksi kesiapan helikopter water boombing, sebelum helikopter difungsikan untuk pencegahan dan penanggulangan Karhutla Riau. Baik itu soal kondisi heli, kesiapan SDM, dan kesiapan peralatan," sebutnya. (*)
