Riau   2024/08/06 11:46 WIB

Hotspot Masih Membara di Riau, BNPB: 'Kita Perkuat Upaya Pemadaman Karhutla dengan Penambahan Helikopter'

Hotspot Masih Membara di Riau, BNPB: 'Kita Perkuat Upaya Pemadaman Karhutla dengan Penambahan Helikopter'

PEKANBARU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirimkan dua unit helikopter tambahan untuk memperkuat upaya pemadaman Karhutla di Riau.

"Hotspot masih membara di Riau."

"Kita ajukan penambahan dua unit, dan Insya Allah dalam waktu dekat akan dikirim ke Riau," kata Kalaksa BPBD Riau, M Edy Afrizal, Selasa (6/8).

Saat ini, Riau telah memiliki enam helikopter yang digunakan untuk memadamkan kebakaran, tetapi jumlah ini masih dianggap kurang mengingat semakin meluasnya area yang terbakar.

M Edy Afrizal menyatakan, dua helikopter tambahan ini diharapkan segera tiba di Riau.

Helikopter yang akan dikirim adalah jenis MI 8 dan Black Hawk, masing-masing dikirim dari Australia dan Vietnam.

"Saat ini, kedua helikopter tersebut sedang dalam proses mobilisasi. Satu dari Australia dan satu lagi dari Vietnam. Mudah-mudahan minggu ini sudah sampai di Pekanbaru," jelasnya.

Helikopter ini dilengkapi dengan kemampuan canggih untuk mengangkut air dan melakukan pengeboman di area terbakar, sehingga kehadirannya sangat vital dalam upaya pemadaman Karhutla di Riau.

Menurut data dari BPBD Riau, sejak Januari hingga akhir Juli 2024, luas lahan yang terbakar di Riau mencapai 1.073 hektar. Rinciannya termasuk Rohul dengan 2,5 hektar, Rohil 37 hektar, Dumai 191,80 hektar dan Bengkalis 69,83 hektar.

Kemudian, Meranti 151,64 hektar, Siak 30,19 hektar, Pekanbaru 2,12 hektar, Kampar 10,55 hektar, Pelalawan 128,23 hektar, Inhu 422,45 hektar, Inhil 26,30 hektar dan Kuansing 1,30 hektar.

Edy menekankan pentingnya upaya pencegahan selain pemadaman aktif, mengingat skala kebakaran yang terjadi.

"Pencegahan dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk menghindari kebakaran yang lebih luas. Kami juga terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya Karhutla dan cara pencegahannya," tambah Edy.

Kehadiran helikopter tambahan ini diharapkan dapat mempercepat proses pemadaman dan mengurangi dampak negatif dari Karhutla di Riau.

"Kami sangat berharap dengan tambahan ini, kebakaran dapat lebih cepat dikendalikan dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat bisa diminimalisir," sebutnya.

Sebelumnya pihak BMKG mencatat hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera masih tinggi, Senin 5 Agustus 2024 sore.

Hanya saja hotspot Riau masih membludak, terbanyak terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

"Total titik panas atau hotspot wilayah Sumatera ada 134 titik, terbanyak Bangka Belitung 43 titik dan Sumatera Selatan 31 titik," ujar Prakirawan BMKG Pekanbaru, Elisa Josepha, Senin (5/8).

Kemudian Aceh dua titik, Bengkulu dua titik, Jambi 12 titik, Lampung delapan titik, Sumatera Barat dua titik, Sumatera Utara lima titik, dan Kepulauan Riau satu titik.

"Hotspot Riau terdeteksi 28 titik, terbanyak masih berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir 24 titik. Kemudian Indragiri Hulu empat titik," sambungnya.

Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.

BNPB juga menambah helikopter water bombing untuk membantu penanganan Karhutla Riau 2024. Total ada enam helikopter WB dan patroli yang disiagakan dalam penanganan Karhutla. Hingga saat ini hujan buatan atau juga dikenal Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih dilakukan.

Kini ada sebanyak 28 hotspot atau titik panas tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Riau hingga Selasa 6 Agustus 2024 pagi ini, dan 24 titik diantaranya berada di Kabupaten Inhil.

Berdasarkan data BMKG stasiun Pekanbaru, selain di Kabupaten Inhil, titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Inhu sebanyak empat titik.

Dari puluhan titik panas itu, satu titik di Kabupaten Inhil berstatus level confidence rendah 0-29 persen dan 22 titik panas dalam status level confidence sedang 30-79 persen.

Kemudian, ada lima titik panas lainnya berada dalam status level tinggi 80-100 persen di Kabupaten Inhil, tepatnya di Kecamatan Tempuling.

Diberitakan sebelumnya, terdapat 71 titik Karhutla yang terjadi di enam kecamatan dengan total lahan yang terbakar mencapai 37 hektare.

Enam kecamatan yang dilanda Karhutla di Kabupaten Rohil, yakni Sinaboi, Bangko Pusako, Kubu, Batu Hampar, Panipahan dan Tanah Putih. (*)

Tags : titik hotspot, titik api, hotspot membara di riau, pemadaman karhutla, bnpb perkuat upaya penanganan karhutla,