Cuaca di Riau diprediksi didominasi cerah berawan, mengakibatkan sebagaian daerah dilanda kebakaran hutan dan lahan bahkan sebagian wilayah jadi kabut asap.
RIAUPAGI.COM, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca di Riau hari ini, Selasa (23/2/2021) akan didominasi cerah berawan. Forecaster On Duty BMKG Stasiun, Bibin Sulianto mengatakan, pada pagi, siang, hingga malam hari nanti, cuaca Riau terpantau cerah berawan hingga berawan. "Tidak ada potensi hujan di seluruh wilayah Riau hingga malam hari nanti. Pada Rabu dini hari, cuaca juga diprediksi cerah berawan," katanya.
Suhu udara berkisar antara 23 hingga 34 derajat celsius, dengan kelembaban udara antara 50 sampai 96 persen. Angin bertiup dari arah utara menuju timur dengan kecepatan 10 hingga 36 km/jam. "Prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.5 – 1.25 meter (rendah). Waspada terhadap potensi gelombang tinggi di wilayah perairan utara – timur Bintan dan utara Bangka," ujarnya.
Karhutla dan kabut asap tipis
Titik panas atau hotspot terus bertambah setiap harinya, dari 35 titik panas hari ini Selasa 23 Februari 2021 hotspot kembali mengalami peningkatan yakni terdapat 50 titik. Hal ini berdasarkan data dan analisa yang dilakukan oleh BMKG Stasiun Pekanbaru. Menurut Bibin Sulianto mengatakan 50 titik panas tersebut tersebar di 6 wilayah dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Bengkalis. "Hotspot terpantau di kabupaten Bengkalis 17 titik, Kota Dumai 13 titik dan Rokan Hilir 12 titik. Kemudian di Siak 6 titik serta Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan masing-masing satu titik," kata Bibin.
Sementara terkait adanya kabut asap tipis yang muncul di Kota Pekanbaru sejak dua hari belakangan ini, pihaknya mengatakan kabut asap pagi ini bukan disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang ada di Pekanbaru, melainkan merupakan kabut asap kiriman dari daerah tetangga. "Kalau untuk wilayah Kota Pekanbarunya sendiri belum terdeteksi adanya titik panas. Sepertinya asap kiriman dari kabupaten sekitarnya," ujarnya.
Ia mengatakan kabut asap tersebut berasal dari wilayah yang terdeteksi adanya titik panas atau hotspot di wilayah Riau. Dimana dari 50 titik panas yang terpantau 11 titik diantaranya berada di level tinggi. Hal ini bisa diartikan di wilayah tersebut dipastikan ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan. Titik api tersebut tersebar di kabupaten Rohil sebanyak 2 titik, Dumai 5 titik dan Bengkalis sebanyak 4 titik. "Untuk 39 titik lainnya berada di level rendah dan sedang. Rinciannya satu titik di level rendah dan 38 titik berada di level sedang. BMKG terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan," sebutnya
APP Sinar Mas kerahkan bantua
Sementara pihak perusahaan sawsta seperti PT Arara Abadi APP Sinar Mas, ikut memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) seluas 4 Ha berupa semak belukar yang dilalap si jago merah, di Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit. Tim gabungan pemadam kebakaran berjibaku menyekat lokasi agar api tidak menjalar ke areal yang lebih luas. Namun untuk mencapai kepala api petugas kesulitan karena lahannya semak belukar. APP Sinar Mas mengerahkan Helikopter Superpuma untuk melakukan waterbombing. “Semua tim darat dari berbagai instansi bahu membahu memadamkan api, namun lahan yang kering membuat api sukar dipadamkan, maka APP Sinar Mas mengerahkan helikopter untuk membantu kami dari sisi udara,” ungkap Kepala Daerah Operasional Siak Manggala Agni KLHK Ihsan Abdillah.
Ia menjelaskan, pihak yang ikut melakukan pemadaman selain Manggala Agni KLHK adalah Damkar BPBD Siak, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT Arara Abadi APP Sinar Mas, TNI dan Polri. Kendala lain yang dihadapi adalah angin yang berubah-ubah di lapangan. “Sampai sore ini pemadaman masih dilakukan untuk memadamkan api di bagian bawah. Lahannya juga bergambut jadi kita harus ekstra tenaga untuk melakukan pemadaman,” tambah Ihsan.
Ia menyebut lahan tersebut merupakan lahan masyarakat yang berada di luar konsesi PT Arara Abadi. Penyekatan lokasi dilaksanakan sejak awal pemadaman guna menghambat jalaran api. “Penyebabnya belum diketahui. Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan,” kata dia.
Tim gabungan bagian darat juga merasa terbantu dengan Helikopter Superpuma milik APP Sinar Mas. Helikopter tersebut melakukan water bombing puluhan kali sampai permukaan api yang menyala padam. Tinggal lagi bagian darat yang menembus bagian bawah tanah dan akar-akar pohon yang dijalari api. Dari data yang diuraikannya, kasus kebakaran hutan dan lahan di Siak sudah mencapai 30 Ha selama Februari 2021. Lokasi kebakaran awalnya juga di kampung Bunsur, kemudian di Sungai Mempura, Teluk Lanus, Merempan Hilir dan kampung Bunsur lagi. “Kami berharap RPK perusahaan yang ada tetap ikut terlibat dalam setiap kasus Karhutla. Heli APP Sinar Mas yang membantu water bombing sangat membantu,” ungkapnya.
Humas PT Arara Abadi APP Sinar Mas wilayah Riau Nurul Huda membenarkan bahwa helikopter super puma milik perusahaan itu dikerahkan untuk water bombing di Karhutla yang terjadi di kampung Bunsur. Meskipun titik kebakaran masih jauh dari lahan konsesi PT Arara Abadi. “Ini bagian dari tanggungjawab kita untuk melakukan pemadaman. Water bombing yang dilakukan 1 kali sortie 38 kali water bombing,” kata Nurul Huda.
Nurul Huda mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen menjaga seluruh areal konsesinya dari amukan Karhutla. Secara internal pihaknya juga punya regulasi agar ikut membantu proses pemadaman Karhutla di luar konsesi dengan jarak 5 Km. “Kami juga melakukan patroli udara, darat dan air untuk memantau kondisi lahan konsesi dan sekitarnya. Untuk udara kami mengerahkan 3 unit helikopter dan untuk darat kami mengerahkan 800 personel setiap hari,” katanya.
Pihaknya juga melakukan evaluasi setiap hari untuk pengketatan personel. Jika dalam patroli melihat titik api, personel langsung melakukan tindakan dan membuat laporan kepada distrik terdekat. “Koordinasi dengan TNI Polri, Manggala Agni, MPA dan BPBD tetap kami jalin setiap saat,” pungkasnya.
Hotspot terpantau
Seperti disebutkan Bibin Sulianto, kini ada sebanyak 118 titik panas (hotspot) terdeteksi di Sumatera hari ini, Selasa (23/2/2021). Dari pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik panas itu tersebar di tujuh provinsi. Titik panas terbanyak terpantu di Provinsi Riau, yakni berjumlah 50 titik. "Titik panas lainnya ada di Sumatera Utara 38 titik, Kepulauan Riau 14 titik, Aceh 4 titik, Bengkulu 4 titik, Jambi 2 titik dan di Sumatera Barat ada 6 titik panas," paparnya.
Bibin menjelaskan, 50 titik panas yang ada di Riau terpantau di enam wilayah kabupaten/kota. Yakni di Kabupaten Bengkalis 17 titik, Kepulauan Meranti 1 titik, Kota Dumai 13 titik, Pelalawan 1 titik, Siak 6 titik dan Rokan Hilir 12 titik. Dari 50 titik panas yang terdeteksi di Riau, 11 titik di antaranya berada pada tingkat kepercayaan tinggi dan sudah dipastikan sebagai titik api. Sementara 38 titik berada di level sedang dan 1 titik di level rendah. "11 titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi ada di Rokan Hilir 2 titik, Dumai 5 titik dan Bengkalis 4 titik," tambahnya. (*)
Tags : hotspot, titik api, terdeteksi titik api di riau, kebakaran hutan dan lahan, karhutla, kabut asap',