Riau   2025/08/24 9:30 WIB

Hotspot Sempat Nihil Sejak Kunjungan Wapres ke Pacu Jalur, 'Tapi Kini Kembali Terdeteksi Menyebar Luas di Sumatera'

 Hotspot Sempat Nihil Sejak Kunjungan Wapres ke Pacu Jalur, 'Tapi Kini Kembali Terdeteksi Menyebar Luas di Sumatera'
Ilustrasi Karhutla masih membayangi Riau dan sekitarnya

PEKANBARU - Berdasarkan data yang dirilis BMKG Stasiun Pekanbaru, jumlah total titik panas (hotspot) di wilayah Sumatra mencapai 231 titik. 

"Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Deby mengatakan jika dari jumlah tersebut, Provinsi Riau menyumbang 15 titik panas yang tersebar di lima kabupaten."

"Sebaran titik panas terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hulu dengan 7 titik, Kabupaten Rokan Hulu dengan 4 titik, Kabupaten Pelalawan dengan 2 titik, serta Kabupaten Kampar dan Kabupaten Indragiri Hilir masing-masing 1 titik," rincinya pada Jumat (22/8).

Menjelang puncak kemeriahan Pacu Jalur 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, BMKG Stasiun Pekanbaru telah memantau, tidak ditemukan titik panas (hotspot) di wilayah Provinsi Riau.

Informasi ini disampaikan Deby, petugas BMKG Pekanbaru, yang mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, terdapat 123 titik panas di Pulau Sumatera, namun Riau tercatat nihil hotspot, menandakan kondisi udara yang bersih dan aman dari potensi kebakaran lahan.

Sebaran titik panas di Sumatera terbanyak di Aceh 44 hotspot dan Sumatera Utara 43 hotspot. Kemudian Sumatera Barat 25 hotspot, Jambi 6 hotspot, Bengkulu 4 hotspot, dan Sumatera Selatan 1 hotspot.

Kondisi udara yang baik ini menjadi angin segar bagi penyelenggaraan Pacu Jalur 2025, pada Rabu 20 Agustus 2025 akan dibuka secara resmi Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, di tepian Sungai Kuantan.

Selain Wapres, acara budaya bergengsi ini juga akan dihadiri oleh sejumlah duta besar negara sahabat, para menteri kabinet, serta ribuan wisatawan lokal dan mancanegara yang datang khusus untuk menyaksikan tradisi lomba dayung khas masyarakat Kuansing ini.

Nihilnya titik panas ini juga mengurangi risiko kabut asap yang kerap menjadi masalah saat musim kemarau di Riau. Dengan kondisi ini, pengunjung dapat menikmati jalannya perlombaan jalur dengan lebih nyaman dan aman, tanpa gangguan kualitas udara. 

Secara keseluruhan, sebaran titik panas di Sumatra didominasi oleh Sumatra Barat dengan 93 titik, diikuti oleh Bengkulu dan Sumatra Selatan yang sama-sama memiliki 38 titik. 

Provinsi lain yang juga terdeteksi memiliki titik panas adalah Jambi 20 titik, Sumatra Utara 17 titik.

"Kemudian Aceh 5 titik, Bangka Belitung 3 titik, Lampung dan Kepulauan Riau masing-masing 1 titik," ucapnya.

Provinsi Riau mencatatkan jumlah titik panas (hotspot) terendah di Pulau Sumatera, sejak Kamis 21 Agustus 2025, dengan total lima titik berdasarkan pantauan satelit dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Angka ini menunjukkan situasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau relatif terkendali dibanding provinsi lain di Sumatera.

Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Bella R. Adelia, menyebutkan bahwa lima titik panas tersebut tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kampar (3 titik), Rokan Hilir (1 titik), dan Rokan Hulu (1 titik).

“Jumlah hotspot di Riau hari ini tergolong rendah. Namun, kami tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena potensi karhutla masih bisa meningkat seiring dengan perubahan cuaca,” jelas Bella.

Secara keseluruhan, jumlah titik panas di Sumatera hari ini mencapai 236 titik, dengan sebaran tertinggi di Aceh (81 titik), Sumatera Utara (61 titik), dan Sumatera Barat (60 titik).

Sementara itu, provinsi lain seperti Bengkulu mencatat 8 titik, Jambi 18 titik, Lampung 2 titik, dan Sumatera Selatan hanya 1 titik.

Meskipun posisi Riau berada di bawah provinsi-provinsi lain dalam hal jumlah hotspot, Bella menegaskan bahwa pengawasan dan mitigasi tetap harus dijalankan secara ketat, terutama di daerah-daerah rawan kebakaran.

BMKG juga mengingatkan bahwa kombinasi suhu udara tinggi, angin kencang, dan vegetasi kering dapat mempercepat penyebaran api jika karhutla terjadi. Oleh karena itu, upaya pencegahan dinilai lebih efektif ketimbang penanggulangan.

Tags : titik api, hotspot, titik api nihil, kunjungan wapres ke pacu jalur hotspot nihil, hotspot kembali menyebar luas di sumatera,