LINGKUNGAN - Hujan lebat yang terjadi sejak dalam sepekan terakhir di wilayah Kabupaten Lingga dan sekitarnya mengakibatkan Gunung Daik dengan ketinggian 1.165 meter terlihat adanya tanda-tanda longsor diatas puncaknya.
"Gunung Daik terlihat longsor yang patut diwaspadai."
"Kita telah melihat longsoran di gunung Daik [Sepincan] karena hujan lebat sudah sepekan terakhir yang diikuti angin kencang," kata Thamrin warga Kelurahan Daik Sepincan, Kamis (4/7/2024).
Menurutnya longsoran tampak di puncak gunung hingga mempengaruhi air sungai menjadi keruh.
Sementara pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB] Daik telah menerima informasi dari Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB soal salah satu gunung di Daik terlihat alami longsor.
"Longsoran dipicu hujan yang sangat lebat dan diikuti angin kencang. Tampak longsoran seperti membelah Gunung Daik," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB] Lingga, Oktanius Wirsal pada wartawan, Kamis (4/7/2024).
Gunung Daik adalah gunung yang terletak di Pulau Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Gunung ini adalah gunung tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau. Gunung Daik memiliki tiga puncak: Gunung Daik, Gunung Pejantan, Gunung Cindai Menangis.
Ketinggian Gunung Daik setinggi 1.165 m [3.822 kaki] dengan busur/sabuk vulkanik yakni: Busur Sunda, Cincin Api Pasiifk. Jenis gunung ini terdiri non vulkanik dengan Koordinat: 0°12′03″S 104°33′01″E / 0.20083°S 104.55028°E.
Oktanius Wirsal telah menerima informasi tersebut adanya di puncak salah satu Gunung di Daik menunjukkan tanda-tanda longsor.
Sebelumnya pihak BNPB telah mengevakuasi seorang pendaki asal Malaysia bernama Shaharom.
Warga negeri jiran berumur 69 tahun itu dievakuasi saat berada di puncak Gunung Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau [Kepri] pada Senin 3 Juni 2024 kemarin.
Kondisinya yang saat itu tidak baik atau kecapekan [Kelelahan]setelah mendaki dalam guyuran hujan deras.
Kepala BPBD Lingga, Oktanius Wirsal mengungkapkan, bahwa laporan tersebut diterima pihaknya sekira pukul 01.00 WIB.
"Pendaki itu tidak sanggup turun, karena kondisi waktu pendakian hujan, sehingga mereka butuh dukungan untuk dievakuasi," ungkap Okta saat diwawancarai.
Dari laporan itu, tim berangkat pukul 02.00 WIB hingga sampai di lokasi sekira pukul 04.30 WIB.
"Kemudian pada pukul 6 pagi kami bawa turun. Lalu langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengecekan, sampai sekira jam 10,” imbuhnya.
Evakuasi tersebut dipimpin oleh Kepala BPBD Lingga, bersama 7 anggota lainnya dan satu orang penunjuk jalan.
Kondisi medan yang terjal dan licin menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi namun tidak ada kendala berarti yang menghambat.
Okta menerangkan, saat ditemukan korban dalam kondisi yang sudah membaik.
Namun, mengalami kelelahan dan kedinginan akibat hujan deras yang mengguyur selama pendakian.
"Sembilan orang lainnya berhasil turun lebih dulu pada malam hari, sedangkan korban terpaksa tinggal di pos 2 bersama dua penunjuk jalan,” ungkapnya.
Saat ditemukan, korban berada pada ketinggian 290 meter di atas permukaan laut [MDPL].
Tim BPBD memberikan logistik berupa makanan dan obat-obatan untuk korban dan penunjuk jalan yang mendampinginya di pos 2, sebelum akhirnya membawa mereka turun dengan selamat.
Meskipun kondisi perjalanan cukup menantang dengan jalan yang terjal disertai licin akibat hujan, tim berhasil melakukan proses evakuasi Warga Negara Asing [WNA] asal Malaysia itu dengan selamat.
"Kemungkinan dia [korban] Kecapean. Karena mereka [10 orang] berangkat jam 8 pagi, siangnya kena hujan dan kondisi jalan di luar perkiraannya mungkin. Dan beliau juga katanya pernah kecelakaan, dan lututnya pernah dioperasi, jadi kemungkinan besar karena masalah itu," tuturnya.
Saat diperiksa di Rumah Sakit, korban dalam keadaan sehat, namun butuh istirahat. (*)
Tags : Lingga, BPBD Lingga, Gunung Daik, Kepri, Lingga, Gunung Longsor, Lingkungan, Alam,