Riau   2022/09/19 16:35 WIB

Penurunan Lifting di Migas Bisa Terjadi, ICI: 'Penyebab Utama Terbesar adalah Penyalahgunaan di Sektor RIG'

Penurunan Lifting di Migas Bisa Terjadi, ICI: 'Penyebab Utama Terbesar adalah Penyalahgunaan di Sektor RIG'

Penurunan lifting di minyak dan gas (Migas) bisa terjadi penyebab utamanya adalah penyalahgunaan di sektor alat pengeboran (rig).

PEKANBARU - Indonesian Corruption Investigation (ICI) menilai penurunan Lifting (hasil produksi minyak mentah) di bidang Minyak dan Gas (Migas) adalah penyalahgunaan di sektor pembelian Rig (alat pengeboran).

"Kita mengapresiasi perusahaan migas memanfaatkan rig secara bersama dalam rangka meningkatkan efisiensi cost recovery pengeboran pada proyek hulu minyak dan gas bumi," kata Kooordinator ICI Pusat, H Darmawi Wardhana Bin Zalik Aris, Senin (19/9). 

Menurutnya pemanfaatan rig akan memberikan kepastian jadwal pengeboran sebagai salah satu langkah mendukung produksi minyak bumi.

"PT Bumi Siak Pusako (BSP) harus memiliki rig milik sendiri."

"Menyinggung perusahaan BUMD (BSP) ini kita berharap perusahaan tidak selamanya bergantung pada rig milik pendor (kontraktor)," sebutnya.

"Dengan kontrak bersama (BSP dan pendor) komitmen kegiatan pengeboran sejumlah 6 rig disetiap sumur (wel service) pengembangan, eksploitasi dapat dipenuhi, tetapi tetap mempengaruhi hasil," kata dia.

Maka untuk mendukung program pengeboran migas di wilayah kerja CPP Blok, BSP harus memiliki rig pribadi.

"Kalau sekarang rig itu di kontrak milik pendor, yang hitungan pemakaiannya per jam. Jika tidak tercapai waktu, maka akan berpengaruh ke produksi."  

Untuk mendukung pencapaian target, perusahaan harus melakukan pemanfaatan rig milik sendiri, sehingga menciptakan efisiensi waktu dan biaya yang akan memberikan penerimaan negara yang lebih optimal.

Lebih lanjut Darmawi menyinggung peristiwa di tahun 2001-2005, saat BSP melakukan pembelian rig sempat terjadi 'miss comunication'

"Saat Bank Mandiri setelah mengucurkan dana pencairan kredit pembelian rig sejumlah Rp50 miliar lebih ditahun 2001-2005, tetapi rig tidak ada. Disini terjadi kredit macet," ceritanya.

Darmawi menjelaskan bahwa strategi pembelian rig untuk dipakai dalam rangka meningkatkan efisiensi cost recovery gagal.

“Strategi pemanfaatan kontrak bersama (BOB BSP-PertaminaHulu khususnya untuk peralatan-peralatan rig waktu itu dinilai cukup mahal yang masih dimiliki oleh CPI," sebutnya.

"Ini merupakan salah satu strategi yang akan dikembangkan ke depan dalam menggairahkan kegiatan eksploitasi dan eksplorasi guna mendukung peningkatan produksi migas Pertamina Hulu yang sempat terjadi penurunan produksi," sambung Darmawi.

Siapa yang bertanggungjawab terhadap gagalnya pembelian rig?

Pertamina Hulu sampai saat ini tidak berharap untuk menyinggung persoalan itu. Dimana saat ini BSP sudahpun melakukan gross plit (pengelolaan sendiri).

"Kami mengharapkan dalam implementasinya, agar BSP dan pendor sekarang ini tidak mengulang kejadian tersebut dan hendaknya bisa menjaga betul penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, serta protokol kesehatan harus dipenuhi," pungkas Darmawi.

Sementara Direktur Utama PT BSP, Iskandar S.Pi dalam pembicaraannya belum lama ini mengatakan pihaknya selalu melakukan efisiensi dalam berbagai aktivitas eksplorasi dan produksi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dalam menjalankan operasi.

”Kami berterima kasih atas dukungan SKK Migas, rekan KKKS lain serta pihak mitra sehingga amendemen ini dapat terlaksana,” ujar Iskandar.

Tetapi kembali seperti disebutkan Darmawi rig pengeboran yang merupakan alat bantu dalam pengambilan minyak bumi itu di era kemajuan industri saat ini sangat diperlukan, "dalam proses pengambilannya, para pekerja pun akan melakukan pengeboran menggunakan alat yang semakin modern."

Apa itu rig pengeboran?

Bensin berasal dari minyak bumi (crude oil) yang telah melwati berbagai macam proses dengan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan. 

Minyak bumi berada di dalam bumi yang terlindungi di bawah sedimen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengeboran untuk mengambil minyak bumi tersebut. Alat pengeboran tersebut bernama rig atau orang biasa menyebutnya dengan sebutan rig pengeboran.

"Rig pengeboran yang merupakan alat yang biasanya digunakan untuk mengebor dalam upaya mengambil minyak bumi (crude oil) yang ada di dalam bumi, tentunya alat ini sangatlah kompleks, mengingat pengambilannya harus menembus lapisan-lapisan bumi. Rig pengeboran juga terdiri dari bermacam tipe," terang Darmawi.

"Sesuai dengan namanya ada land rig, Swamp Barge, Tender Barge, Jack Up Rig, Drilling Jacket, Semi-submersible Rig, Drill Ship."

Jadi pengeboran untuk mendapatkan minyak bumi (crude oil), kata Darmawi menyimpulkan, untuk mendapat hasil yang maksimal tentu tetap saja menggunakan rig pengeboran. (*)

Tags : Penurunan Lifting, Minyak dan Gas, Penggunaan Rig di Migas, Rig Pengeboran,