News Daerah   2025/09/04 10:38 WIB

Industri Properti di Batam Miliki Kualitas Semakin Baik Jadi Incaran WNA

Industri Properti di Batam Miliki Kualitas Semakin Baik Jadi Incaran WNA

BATAM - Industri properti di Batam tumbuh 10% diyakini akan semakin baik kedepannya.

"Industri properti di Batam jadi incaran WNA."

"Dari hasil pertemuan dengan pengembang di REI, rata-rata mereka menyampaikan bahwa ini ada peningkatan penjualan," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI Khusus Batam, Robinson Tan, Kamis (04/9).

Industri Properti di Batam Tumbuh 10% Kondisi pasar properti di Batam diyakini akan semakin baik kedepannya, asal didukung kemudahan perizinan dan pertumbuhan ekonomi positif.

Sektor industri properti di Batam terus menunjukkan kinerja positif selama awal tahun 2025.

Berdasarkan data Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam, pertumbuhan penjualan properti berkisar antara 5-10%.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) tentang perkembangan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Triwulan l/2025 secara tahunan per wilayah, Batam mencatatkan perlambatan harga sebesar 1,84%.

Perlambatan tersebut juga salah satu faktor yang mendorong penjualan properti di Batam di awal tahun. Robinson juga melihat pertumbuhan ekonomi Batam relatif stabil, dimana angkanya pada 2024 sebesar 6,69%.

"Permintaan industri juga terhadap properti juga sedang tinggi, sehingga bisnis penyewaan gudang laris manis," imbuhnya.

Robinson optimistis kondisi pasar properti di Batam akan semakin baik kedepannya, asal didukung kemudahan perizinan dan pertumbuhan ekonomi positif.

"Arah kedepannya untuk dunia properti kita optimis, meskipun sekarang ada gejolak lain seperti kondisi geopolitik yang sekarang jadi kendala industri di Batam," tuturnya.

Ia juga menuturkan jika pasar properti dalam keadaan baik, maka dapat menjadi barometer yang menunjukkan perekonomian tumbuh positif. Industri properti akan tumbuh seiring membaiknya industri pengolahan, shipyard, pariwisata yang jadi fondasi utama perekonomian Batam.

"Kalau daerah stuck pembangunan propertinya, maka itu jadi tanda ekonomi sedang masalah. Kalau properti berjalan, maka akan berdampak pada 39 sektor lainnya termasuk UMKM," ungkapnya.

Untuk meningkatkan pertumbuhan dan pangsa pasar properti di Batam, REI Batam melakukan berbagai cara untuk mengoptimalkan penjualan properti, salah satunya dengan menggelar pameran REI Expo Batam 2025, 29 Mei-8 Juni 2025 di Grand Mall Batam kemarin.

Pameran ini diikuti oleh 17 pengembang, industri pendukung properti, perbankan dan BPJS Ketenagakerjaan. Adapun target transaksi capai Rp88 miliar, meningkat dari pameran tahun sebelumnya sebesar Rp80 miliar.

Robinson menjelaskan bahwa REI Expo tahun ini mengusung konsep baru dengan menggabungkan segmen properti menengah ke atas dan subsidi dalam satu acara.

REI juga menggandeng program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk memperkenalkan rumah subsidi kepada masyarakat.

“Ini adalah REI Expo rebound. Pertumbuhan ekonomi Batam sudah cukup baik, sekarang kami memperkuat dengan menggabungkan penjualan rumah komersial dan subsidi. Target transaksi kami di expo tahun ini adalah Rp88 miliar,” tegas Robinson.

Ia juga menyebut, Batam kian dilirik warga negara asing (WNA) sebagai lokasi investasi properti.

Selain karena letaknya strategis berseberangan dengan Singapura, harga properti di Batam dinilai jauh lebih murah dibanding kota-kota besar lain di Indonesia.

Robinson Tan, mengatakan harga apartemen untuk WNA di Batam masih terjangkau. Jauh dibanding daerah ibu kota yang bisa diatas Rp 5 miliar.

“Kalau di Batam Rp1 miliar ke atas sudah bisa dapat apartemen. Untuk landed house sekitar 2 miliar ke atas. Kalau di Jakarta, apartemen bisa Rp5 miliar, landed house malah Rp8 miliar sampai Rp10 miliar ke atas,” ujarnya.

Menurut Robinson, kelebihan lainnya adalah kemudahan syarat bagi WNA. Mereka hanya perlu paspor atau KITAS untuk bisa membeli properti di Batam.

“Malah, setelah membeli rumah minimal Rp1 miliar atau Rp2 miliar, WNA bisa mengurus second home visa. Jadi semakin mudah,” katanya.

Ia menambahkan, sejak kebijakan kepemilikan properti untuk WNA semakin jelas, antusiasme ekspatriat di Batam meningkat.

Meski awalnya masih ada keraguan, kini banyak yang sudah membeli.

“Setelah ada testimoni positif dari pembeli pertama, ekspatriat lain mulai ikut. Penjualannya juga meningkat dibanding tahun lalu,” ucapnya.

Tidak hanya segmen middle up, Robinson menegaskan penjualan rumah di semua lini menunjukkan tren positif.

“Middle low juga bagus penjualannya. Kita doakan pertumbuhan industri manufaktur dan sektor lain terus berjalan baik, sehingga ikut mendongkrak sektor properti,” ungkapnya.

Selain faktor harga dan lokasi, dukungan kebijakan pemerintah daerah turut memengaruhi pasar properti. Robinson mencontohkan komitmen pimpinan daerah dalam penanganan banjir.

“Kalau banjir bisa ditangani dengan baik, wajah Batam akan semakin baik. Itu otomatis menaikkan daya tarik kota, termasuk untuk properti,” jelasnya.

Dengan kombinasi harga kompetitif, syarat mudah, dan prospek ekonomi yang menjanjikan, Batam diyakini akan semakin menjadi tujuan utama investasi properti, khususnya bagi WNA yang mencari hunian dekat Singapura dengan harga terjangkau.

“Yang jelas, syarat untuk WNA saat ini sudah lebih mudah,” tegasnya. (rp.ant/*)

Tags : properti, industri properti, batam, properti batam miliki kualitas baik, properti di batam jadi incaran wna, News Daerah,