AGAMA - Dalam Kalender Hijriah yang dirilis Kementerian Agama, 1 Muharram 1446 H jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Pada bulan pertama dalam tahun Hijriah ini, Allah telah mengharamkan terjadinya peperangan dan pertumpahan darah, yang ditafsirkan sebagian ulama merupakan larangan untuk berbuat dosa.
Pada bulan ini, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan puasa Tasu'a atau puasa Asyura, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Dalam kalender Masehi, puasa Asyura akan jatuh pada tanggal 15 dan 16 Juli. Meski demikian, tidak semua umat Islam dapat melaksanakan puasa Asyura ini. Misalnya wanita yang sedang haid pada tanggal 9 dan 10 Muharram maka tidak bisa melakukan puasa Asyura, sehingga agar tetap mendapatkan keutamaan bulan ini, bisa menggantinya dengan amalan yang lain.
Begitu juga dengan lansia yang sakit-sakitan atau kuli bangunan atau pekerja berat lainnya, yang mungkin tidak sanggup bila melaksanakan puasa sunah ini. Karena itu, mereka dapat mengerjakan amalan lainnya agar tetap bisa mendapatkan keutamaan bulan Muharram.
Ustadz Abdul Samad (UAS) dalam ceramahnya yang diunggah oleh akun Youtube Taman Surga Net, menyampaikan ada lima keutamaan yang bisa dilakukan Muslim di bulan Muharram. Yakni puasa sunah, sholat sunah, membaca Alquran, berdzikir, dan shadaqah.
Menurut UAS, sapaan akrab ustadz Abdul Somad, puasa sunah yang bisa dikerjakan pada bulan ini antara lain puasa Asyura, puasa Nabi Daud, puasa Senin-Kamis, atau puasa Ayyamul Bidh juga bisa dilakukan di bulan ini.“Tapi jika tidak kuat puasa maka memperbanyak sembahyang (sholat) sunah,” kata UAS.
Menurut UAS banyak sekali shalat sunah yang bisa dikerjakan, di antaranya sholat sunnah tahiyatul masjid, sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah, sholat dhuha, sholat isyraq, sholat awwabin, sholat tasbih, sholat hajat, sholat tahajud, sholat witir, sholat sunnah wudhu, dan sholat sunnah mutlak.
Jika puasa dan sholat pun seorang Muslim tersebut masih tidak sanggup, ujar UAS, maka bisa dengan membaca Alquran. Paling utama adalah mengkhatamkan alquran, jika tidak sanggup maka membaca surat Yasin saja, jika masih tidak sanggup maka membaca tiga surat Al-Ikhlas tiga kali, al falaq 1 kali, An-Naas satu kali, dan al-Fatihah satu kali.
“Kenapa membacanya (al-ikhlas) 3 kali? Ada sahabat qatadah bin Nu'man yang tiap malam dia sembahyang ayatnya (yang dibaca) qul huwallah-qul huwallah-qul huwallah, sahabat lapor ke Nabi lalu kata Nabi, satu qul sama dengan 1/3 alquran maka kita baca qul huwallah 3 kali macam kita mengkhatamkan alquran,” kata UAS.
“Saya baca qul huwallah pun juga tak kuat ustadz? baca alfatihah, ummul quran, al fatihah (adalah) membuka, membuka segala yang tertutup dibuka, rezeki tertutup dibuka, jodoh tertutup dibuka dengan baca al fatihah,” ujar UAS.
Jika masih tidak sanggup juga, lanjut UAS, maka paling terakhir dengan berdzikir yakni membaca subhanallah wabihamdihi subhanallah hil adzim, atau beristighfar dengan membaca astaghfirullah hal ‘adzim laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum waatubu ilaik.
“Siapa yang membanyakkan istighfar, segala kesempitan hidupnya dibagi allah ke lapangan, segala kesusahannya diberikan Allah kebahagiaan, diberi Allah dari jalan yang tak disangka-sangka,” kata UAS.
Kemudian dilanjutkan dengan bershalawat untuk Nabi Muhammad saw. Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa'ala ali sayyidina muhammad.
“Siapa yang bershalawat 1 kali, Allah balas 10 kebaikan, ditutupi 10 kesalahan, dinaikkan 10 derajat tingkatan dan tempat duduk dia paling dekat dengan Nabi Muhammad,” kata UAS.
“Jadi bulan muharram ini amal paling afdhol puasa, tak kuat ganti memperbanyak sembahyang sunnah, tak sanggup, baca quran, tak sanggup, berdzikir. Nah semua ini amal badan, puasa amal badan, zikir amal badan. Tapi ada amal harta, bersedekah,” Sebut UAS.(*)
Tags : 1 muharam, tahun baru islam, ustadz abdulsomad, amalan dalam bulan Muharram,