DAIK LINGGA - Banyak anak muda inspiratif yang memilih membuka bisnis di Kabupaten Daik Lingga belakangan hari ini.
Seperti pria muda Bahrummazi atau yang sering disapa pak As sukses jadi bos di kedai kopi miliknya sendiri yang bisa memecahkan dingin dan sunyinya malam ditengah lingkungan yang memang terdapat pegunungan yang terjal dan masih lebat ditumbuhi hutan belantara.
Pandemi Covid-19 membuat hampir segala hal berubah total, termasuk gaya makan. Sebelumnya banyak penggemar kopi di daerah tanah bunda melayu ini memilih ngopi sambil nongkrong di coffee.
Tetapi Bahrummazi yang berusia 45 tahun ini membuahkan cetusan baru membuka shop cozy [Warung kopi] ditengah pemukiman penduduk tepatnya di jalan Lereng BK Kuali RT05/RW03 Kelurahan Daik.
"Kini kesunyian tidak lagi terjadi dilingkungan tempat tinggalnya sejak dibukanya warung kopi yang digagasnya."
Penggemar kopi tadinya banyak menikmati kopi di rumah masing-masing, tak heran secara perlahan anak muda mudi pun mulai banyak mencicipi menu kopi yang tersedia di Warung Kopi milik Bahrummazi diberi nama warung 'Wak Kado'.
Warung kopi Bahrummazi
"Ready to drink di Warung Wak Kado juga tersedia berbagai menu makanan ala Melayu."
Bahrummazi mengakui karena pembatasan aktivitas sosial ini, para pengusaha coffee shop pun kini lebih memilih membangun kedai kopi sederhana dengan menawarkan menu kopi ready to go alias take away.
"Inilah yang bisa menjadi ide bagi anak-anak muda kelahiran Daik Lingga sekaligus memecah kesunyian malam."
Bahrummazi memilih membuka kedai kopi dengan konsep kontainer yang juga dilengkapi Karaoke. Dia meluncurkan bisnis kopi ini setelah berjuang untuk mencari pekerjaan di awal tahun 2021 ini.
"Pedesaan yang kecil, dan meskipun Lingga adalah kota yang masih dibilang sunyi, tidak ada cukup pekerjaan paruh waktu."
"Saya merasakan itu dan berpikir, apakah bisa saya menjadi bos untuk usaha sendiri," kata Bahrummazi yang sudah menjalankan usahanya dalam pembicaraan sarana elektronik WhatsApp (WA), Jumat (18/11) tadi ini.
Sebelum membuka bisnis kedai kopi, Bahrummazi lebih dulu meminta izin pada orang tua, sanak saudara dan istri dirumah. Setelah berulang kali meyakinkan para famili, akhirnya Bahrummazi diizinkan membuka bisnis kopi ini.
Mulanya Ia mendapatkan dan membangun warung kecil disekitar rrumah tempat tinggalnya sebuah warung mini kecil yang tidak terpakai lalu memperbaikinya. Bahrummazi mulai belajar mengenal menu kopi dan makanan mulai menjalani bisnisnya.
Ia tak sendiri karena dibantu oleh istrinya dan teman-teman.
"Sungguh menyenangkan bisa memberi pekerjaan kepada orang-orang dan memberi kesempatan kepada orang-orang yang mungkin belum pernah memiliki pekerjaan."
Kunci paling besar, Bahrummazi tetap ramah dengan pelanggan.
"Sebagai pemilik bisnis yang tergolong masih baru, saya merasa ini adalah peluang yang sangat besar," kata Bahrummazi.
"Sejak saya memulai, kepercayaan diri saya meningkat," beber Bahrummazi yang juga berkeinginan untuk membuka lapangan olahraga bulutangkis untuk para pemuda bisa berlatih olahraga dimalam hari.
Saat ini Bahrummazi masih berstatus menikah dan memiliki dua anak. Ia mengurus bisnisnya ini setiap hari dan di akhir pekan ia memilih istarahat.
"Sementara saat hari biasa kedai kopinya dikelola olehnya dan temannya."
Bahrummazi berencana ingin melebarkan usaha kecil kecilan itu dengan memperluas beberapa pondok [tempat nongkrong] anak muda yang gemar bermain games, namun ia tetap menjalankan bisnis kedai kopi yang sudah dibangun.
Selain menawarkan menu kopi ready to go alias take away, Bahrummazi juga nyambi model peluang bisnis Karouke.
Jadi, lewat kedai kopi ini juga Bahrummazi mengaku tidak perlu mencari pekerjaan paruh waktu lagi karena ia adalah bos pemilik kedai kopi yang sudah turut memecahkan kesunyian dimalam hari dilingkungannya. (rp.sdp/*)
Tags : Bisnis yang Inspiratif, Pria Muda Punya Bisnis Kopi Sendiri, Daik Lingga, Warung Kopi Memecahkan Kesunyian Malam, Kepri,