PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Sepanjang lebih kurang satu kilometer Jalan Adisucipto kini mengalami kerusakan berat, disisi kiri dan kanan jalan berlobang dan bergelombang yang sudah mengganggu kenyamanan dan membahayakan pengguna jalan.
"Pondasi jalan Adi Sucipto itu sudah tidak stabil untuk melayani optimal terhadap lalu lintas."
"Jalan ini didirikan sejak 1970 sebagai penghubung Pekanbaru-Sumbar. Hal ini biasanya diperparah lagi pada musim penghujan. Pada berbagai tingkat kerusakannya, jalan Adi Sucipto terkadang menyebabkan kubangan-kubangan tajam membahayakan," kata DR [HC] H. Mansyur, Ketua Laskar Melayu Bersatu Riau [LMBR], dalam minyikapinya tadi pagi ini, Selasa (28/5/2024).
Menurutnya, di Kota Pekanbaru seringkali masih dijumpai rusaknya prasarana jalan, seperti jalan lingkungan perumahan, jalan dan gang kampung, jalan lingkungan perkantoran dan hotel/apartemen, jalan yang dilalui kendaraan dengan beban gardan ringan ataupun berat.
"Kondisi ini mengganggu kenyamanan dan membahayakan pengguna jalan. Kecelakaan pun seringkali terjadi karena pengendara tidak mampu mengontrol dan mengantisipasi jalan yang rusak,"kata dia.
Tetapi Mansyur tak menampik kerusakan jalan juga dapat mempengaruhi laju roda perekonomian.
"Jalan yang rusak menjadikan arus transportasi barang dan manusia terhambat, juga dapat mengakibatkan biaya operasional kendaraan menjadi bertambah karena kerusakan bagian kendaraan akibat beban dan jalan yang bergelombang dan berlubang," sebutnya.
"Secara teknis, kerusakan jalan menunjukkan suatu kondisi dimana struktural dan fungsional jalan sudah tidak mampu memberikan pelayanan optimal terhadap lalu lintas yang melintasi jalan tersebut."
Menurutnya, kondisi lalu lintas dan jenis kendaraan yang akan melintasi suatu jalan sangat berpengaruh pada desain perencanaan konstruksi dan perkerasan jalan yang dibuat.
"Sama dengan bangunan gedung, dimana konstruksinya direncanakan berdasarkan dengan beban-beban yang nantinya bekerja sesuai pada fungsi bangunan gedung itu sendiri. Konstruksi jalan harus direncanakan mampu menahan beban lalu lintas di atasnya," kata dia.
Umumnya kerusakan jalan banyak disebabkan oleh perilaku pengguna jalan, kesalahan perencanaan dan pelakasanaan, serta pemeliharaan jalan yang tidak memadai.
"Perilaku penggunan jalan juga banyak memberikan andil dalam kerusakan jalan," sebutnya.
Mansyur menilai, setiap jalan mempunyai kelas masing-masing sesuai dengan konstruksi dan beban kendaraan yang dapat melewatinya.
"Kalau jalan kelas III tentunya akan rusak apabila harus menahan kendaraan jenis truk besar atau tronton, atau harus menahan beban muatan yang melewati batas tonase muatan kemampuan jalan."
"Pondasi jalan harus tetap stabil, karena merupakan dasar penopang seluruh beban yang bekerja pada jalan," katanya.
Kini konstruksi jalan Adisucipto itu baik pada lapisan fondasi bawah, lapisan fondasi atas dan lapisan permukaan sudah banyak yang terkelupas serta terangkat kepermukaan. Lapisan permukaan perkerasan jalan yang berhubungan langsung dengan aktifitas kendaraan lalu lintas [lapisan permukaan lentur yang terbuat dari material aspal] bahkan sudah tidak berbentuk wujudlagi. (rp.ind/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : jalan adisucipto, pekanbaru, jalan alami kerusakan berat, jalan berlobang dan bergelombang, jalan rusak mengganggu kenyamanan dan membahayakan, News Kota ,