PEKANBARU - Jalan lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di KM 106-107 Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar ditutup total akibat longsor.
"Jalan Lintas Riau-Sumbar kini sangat memprihatinkan."
"Saran saya Pemprov Riau dan Sumbar harus bekerja sama dalam mengatasi dampak bancana alam yang terjadi saat ini. Proses perbaikan jalur lintas Riau-Sumbar harus digesa dan tidak terlalu lama," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri MM, Kamis (5/12).
Terhambatnya akses masyarakat di jalur Riau-Sumbar ini mendapat perhatian serius, tetapi saat ini sedang dalam tahap perbaikan intensif oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau.
Ia berharap proses perbaikan bisa segera rampung dan akses jalan utama tersebut bisa kembali pulih.
Percepatan perbaikan karena kondisi Pekanbaru saat ini masih bergantung pada pasokan bahan pangan dari daerah Sumatera Barat.
"Jika akses distribusi pangan dari Sumbar terhambat dalam jangka waktu yang cukup lama. Ia khawatir berdampak pada harga pangan di Pekanbaru yang makin melambung."
"Terhambatnya pasokan barang dari Sumbar masuk ke Riau tentunya akan berdampak pada harga pangan di kota Pekanbaru. Untuk itu, pemerintah kota harus melakukan antisipasi ketika terjadi gejolak harga. Apakah perlu dilakukan suplai dari dari kabupaten dan provinsi lain untuk kebutuha pokok di Pekanbaru atau solusi lainnya yang dinilai efektif untuk memenuhi kebutuhan pangan di Pekanbaru," ujarnya lagi.
Di samping itu, untuk menjamin pasokan barang-barang tetap bisa masuk ke Pekanbaru, pemerintah bersama pihak terkait menyiapkan jalur alternatif. Serta disosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif yang disiapkan sampai jalur utama (Riau-Sumbar) kembali normal.
"Pemerintah juga harus menyiapkan jalan jalan alternatif sebagai salah satu solusinya," ujar Azwendi.
Sementara untuk solusi dan strategi-strategi jangka panjang, Azwendi berharap pemerintah pusat menyesegerakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Riau-Sumbar.
"Untuk jangka panjang harapan kami supaya pemerintah pusat menggesa proyek strategi nasional dimana jalan tol Pekanbaru Riau- Sumbar bisa digesa didamping mempersiapkan pengembangan wilayah pemukiman," pungkas Azwendi.
Sementara Kepala BPJN Riau, Yohanis Tulak Todingrara, menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait untuk mempercepat perbaikan jalan lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) yang longsor di Tanjung Alai, Kabupaten Kampar. Termasuk penutupan jalan sementara guna mempercepat pengerjaan total di lokasi.
"Hasil peninjauan tadi, kami sudah sepakat untuk menutup jalan sepenuhnya. Target penyelesaian tergantung cuaca. Maka itu, kami menggunakan sistem timbun dan tutup terpal agar tanah cepat kering," ungkap Yohanis saat mendampingi Kapolda Riau, Irjen M. Iqbal, memantau langsung kondisi jalan di lokasi longsor, Senin (2/12/2024).
Yohanis menjelaskan bahwa cuaca menjadi tantangan utama dalam penyelesaian perbaikan. Jika kondisi cuaca mendukung, pihaknya optimistis proses pengerjaan jalan darurat dapat selesai lebih cepat.
"Kami berharap cuaca mendukung agar jalan darurat segera bisa digunakan. Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan BPJN (Balai Pelaksana Jalan Nasional) Sumbar untuk penanganan jalan di wilayah mereka," tambahnya.
Sistem pengerjaan buka-tutup terpal diterapkan untuk menjaga kualitas timbunan tanah. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pemadatan sehingga jalan darurat bisa segera dimanfaatkan oleh pengguna jalan.
Diketahui longsor di Tanjung Alai pertama kali terjadi pada September 2024. Namun, kondisinya semakin parah pada 24 November lalu hingga menyebabkan akses jalan terputus total. Sejak saat itu, kendaraan dari kedua arah terpaksa mencari jalur alternatif.
Pihak BPJN Riau dan aparat kepolisian kini tengah memprioritaskan perbaikan darurat untuk menghubungkan kembali jalur strategis tersebut. (*)
Tags : jalan lintas riau-sumbar putus, jalan lintas memprihatinkan, cuaca ekstrem, pemerintah percepat perbaikan jalan lintas putus,