AGAMA - Sebelum digelar sholat Jumat, Panitia Masjid Ikhlas mengingatkan untuk selalu menjaga protokol kesehatan [Prokes] di tengah pandemi Covid-19 ini.
Ustat Muchlis selaku imam sholat Jumat dalam kotbahnya juga mengingatkan, masyarakat dunia saat ini masih dibayang-bayangi oleh pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari 2 tahun.
Selain itu judul kotbahnya 'Marilah kita bertaqwa beriman pada Allah dan di tahun 2022 selalu intropeksi'.
Apakah kita sudah benar-benar beriman kepada Allah?.
"Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang manusia perbuat," sebutnya.
Hidup di dunia hanya sekali, marin kita tingkatkan keimanan. Perbaiki diri dalam hidup di dunia ini. Siapa yang paling dipuji dihadapan Allah SWT?.
"Sedangkan amal dan ibadah kita hidup di dunia akan selalu dicatat. Hubungan kita dengan Allah diperbaiki."
Apakah kita sudah memperbaiki hidup kita untuk bekal di akhirat nanti?
"Allah dapat memberikan rezeki kepada siapa saja. Sementara Dunia ini tempat kita menabung untuk bekal di akhirat. Dunia ladang ujian dan cobaan maka kita lebih dekatkan diri pada Allah," dianjurkannya.
"Intinya interopeksi pada diri ditahun baru ini, semoga kita mendapat berkah. Senantiasa lah kita mendekatkan diri pada Allah, perbaiki hubungan sesama manusia."
Pandemi belum berakhir. "Satu hal yang mengingatkan kita agar terus meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan dengan selalu menjaga protokol kesehatan," ujar Muchlis kepada jamaah sholat Jumat di Masjid Ikhlas di jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru pada Jumat (7/1).
"Penularannya juga sangat cepat dan mematikan seperti Covid-19," ucapnya.
"Paling tidak agar kita tetap selalu bersyukur kepada Allah SWT. Tetapi, persoalannya bukan pada angka-angka kematian atau yang terinfeksi. Ini adalah nyawa manusia yang sangat dimuliakan oleh Allah," jelasnya.
"Segala yang mengancam keselamatan jiwa manusia ditutup rapat-rapat. Nabi berpesan, la dharara wala dhirar. Hindari melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri dan tindakan membahayakan orang lain," imbuhnya.
Secara pribadi, menurut dia, masyarakat boleh saja tidak percaya Covid-19 dan merasa tidak perlu vaksinasi sebagai ikhtiar melindungi diri. Tetapi, kata dia, ketika berada di sebuah lingkungan, berinteraksi dengan orang lain di jalan atau tempat lainnya, maka masyarakat wajib saling menjaga.
"Kita berkewajiban saling menjaga dan melindungi dengan ikhitar maksimal agar tidak saling menularkan. Maka, menaati protokol kesehatan menjadi kewajiban agama (faridhah diniyyah) sekaligus tuntutan kemanusiaan (dharurah insaniyyah)," katanya menutup kotbah hari ini. (*)
Tags : jamaah sholat jumat, prokes, protokol kesehatan, covid 19, menjaga keselamatan jiwa, Intropeksi di Tahun Baru,