PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Jelang akhir tahun 2023, para Camat, Penghulu dan Datin Penghulu se Kabupaten Rokan Hilir [Rohil] melakukan kunjungan kerja [kunker] ke Kota Bandung dalam rangka penguatan pemerintah desa/kepenghuluan untuk mensukseskan prioritas program nasional.
"Bupati boyong pejabat ke Bandung demi peningkatan kapasitas."
"Saya menyayangkan kegiatan kunker yang dibalut pelesiran pejabat ke Bandung ini, karena saat ini masyarakat Rohil masih resah terutama banjir dan kemiskinan melilit daerah itu," kata Ir Ganda Mora M.Si, dari Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi [INPEST] yang mengirim laporannya melalui Whats App [WA], Kamis, (14/12).
INPEST menyoroti kunker ratusan Camat, Penghulu dan Batin Penghulu bersama Bupati Rohil Afrijal Sintong SIP M.Si ke Bandung sejak Minggu 10 Desember 2023 kemarin.
"Melalui akun facebook dan distatus whatsApp pribadi para penghulu tampak para penghulu dan Datin Penghulu membawa pasangannya dengan kompak berpakaian seragam serba baju kuning-kuning saat dibandara Pekanbaru dan saat tampak memasuki hotel mewah disalah satu Kota Bandung Grand Aquila Hotel Bandung."
Kabarnya, kunker ini dibaringin dengan adanya surat Bupati Rohil Nomor: 410/DPMD/2023/432 tanggal 14 November 2023 perihal Kunjungan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir mendapat balasan surat penerimaan dari Bupati Bandung tertanggal 23 November 2023.
Ia menyayangkan terkesan menghamburkan APBD Rohil dimasa mendekati akhir tahun.
Menurut dia, seharusnya pemerintah melakukan efisiensi anggaran untuk kegiatan kunjungan kerja atau pelesir yang hanya menghabiskan anggaran, karena kemiskinan dan kesulitan ekonomi masih mewabah daerah itu.
"Hearing komisi D DPRD dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Rohil beberapa hari lalu mencatat angka kemiskinan meningkat, seharusnya Pemkab Rohil prihatin dengan banyaknya warga miskin yang masih belum mampu memenuhi kebutuhan hidup."
"Acara kunker ratusan Camat, Penghulu dan Batin Penghulu tersebut tidak memberikan kontribusi yang positif bagi Kabupaten Rohil," kata dia.
"Jika kegiatan kunker itu diikuti oleh studi banding maka tidak akan efektif, seharusnya bisa memberikan kontribusi yang positif dan meninggalkan jejak yang baik bagi Kabupaten Rohil," ungkapnya.
Aktivis Yayasan Sahabat Alam Rimba [Salamba] itu berharap Pemkab Rohil lebih peka terhadap persoalan sosial dan tidak melakukan dugaan pelesiran saat masyarakat masih resah terhadap ekonomi, "dimana harga kebutuhan pokok saat ini melambung tinggi," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Rohil Afrijal Sintong dikonfirmasi lewat nomor WA nya tak menjawab.
Teapi Ganda Mora menduga, di tengah-tengah kesulitan ekonomi dan rawannya kebanjiran khususnya di Rohil, malah justru orang nomor satu Rohil, Camat dan Penghulu lebih memperioritaskan kunker dibandingkan menuntaskan sejumlah persoalan yang ada saat ini.
"Kita sangat menyayangkan hal itu. Pada tahun 2023 ini saja, kunker para penghulu se Rohil bukan baru kali ini saja, sebelumnya lebih dari dua bulan yang lalu tepatnya 11 September 2023 kembali pergi adakan bimtek studi tiru ke kota Kediri, namun hasilnya lagi-lqgi tak kelihatan dan studi tiru sudah diterapkan belum kemasyarakat?," tanya dia.
Ganda lebih menyarankan para penghulu dan kepala daerah, kalau penguatan pemerintahan desa bisa dilakukan kunker ke Pekanbaru, "lebih dekat dan justru tidak timbul kecurigaan bahwa ada dugaan agenda nuasa politik di bungkus dengan penguatan pemerintah desa," ujarnya.
"Sebaliknya, jika dilakukan keluar daerah [Bandung] bisa dituduh sebagai agenda nuansa politik di bungkus dengan penguatan pemerintah desa, karena saat ini masa -masa sudah masuk agenda pemilihan caleg," jelasnya.
Ia juga mempertanyakan masalah pendanaan kunker ini. Apakah dana yang dikeluarkan tersebut diambil dari dana desa atau anggaran dari Dinas PMD Kabupaten Rokan Hilir. Karena data bukti transferan kita dapati, pungkasnya. (*)
Tags : pejabat kunjungan kerja ke bandung, pejabat rohil kunker ke bandung, bupati rohil boyong pejabat ke bandung, pejabat ke bandung demi peningkatan kapasitas, News,