PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Jelang libur Imlek hingga jelang Pemilu 14 Februari 2024 mendatang, harga sembako di Kota Pekanbaru, Riau terpantau masih fluktuatif atau turun naik.
"Jelang Imlek dan Pemilu emak-emak masih diselimuti rasa khawatir soal harga sembako."
"Strategi yang kita lihat saat ini berfokus pada pasar murah sebegai upaya untuk menekan harga jual di pasar-pasar tradisional. Tapi diusahakan jumlah titik pasar murah ini diperbanyak sehingga menjangkau masyarakat pinggiran," kata anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Sri Rubiyanti.
Dia mengaku kondisi tidak stabilnya harga sembako ini sudah terjadi sejak awal tahun lalu.
Ada komoditi tertentu yang cenderung turun seperti cabai, namun ada juga yang malah naik seperti sayur-sayuran, gula minyak goreng dan kebutuhan lainnya.
Untuk hari ini, Jumat (2/2/2024) harga minyak goreng curah sudah berada diangka Rp18 ribu per liter, padahal harga normal hanya berkisar Rp14.500-15 ribu per liter.
Harga minyak tersebut sudah melampaui harga gula pasir yakni Rp17.500 per kilogram.
Melihat kondisi ini, Sri Rubiyanti meminta Pemko Pekanbaru segera melakukan strategi sebagai upaya pengendalian harga pangan agar tidak kian bergejolak.
Kondisi fluktuatif harga sembako ini diakui Rubiyanti, banyak faktor yang menjadi penyebab, diantaranya cuaca yang tak menentu.
"Biasanya faktor cuaca sehingga mempengaruhi hasil di tingkat petani, apalagi saat ini ada dua momen hari besar, yakni imlek dan Pemilu," tuturnya.
"Kita berharap ini harus disiasati Pemko jangan sampai ada oknum-oknuk yang mengambil kesempatan untuk bermain," tegasnya.
Kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pekanbaru diminta untuk bergerak aktif memantau gejolak harga yang saat ini dikeluhkan masyarakat.
Hal ini, selain menghindari oknum yang bermain, juga sebagai upaya tim yang sudah dibentuk untuk upaya pengendalian harga agar tidak kian bergejolak dan menyabkan inflasi yang cukup besar di Pekanbaru.
Jelang Imlek dan Pemilu juga dikhawatirkan emak-emak soal harga sembako, hingga menyererbu pasar murah yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru pada Kamis 1 Februari 2024 di Rumbai Timur.
"Masyarakat sangat antusias sekali dengan pasar murah ini, karena betul-betul murah," ungkapnya Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin.
Warga ramaikan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar . Asar murah itu berlangsung di Kelurahan Limbungan, Rumbai Timur.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Kantor Lurah Limbungan, warga tidak hanya merasakan euforia berbelanja. Tetapi juga menikmati harga komoditi bahan pokok yang sungguh menggiurkan, jauh di bawah harga pasaran.
Zulhelmi Arifin, menyampaikan kegembiraannya atas antusiasme warga terhadap pasar murah ini.
Zulhelmi menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbelanja murah, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk menjaga dan mengantisipasi kenaikan angka inflasi yang bisa terjadi akibat tingginya harga bahan pokok.
Ami, panggilan akrab Kepala Disperindag, menyebutkan bahwa angka inflasi Pekanbaru masih terkendali berdasarkan data BPS. Namun, ia menyoroti dampak kenaikan inflasi tahun lalu yang salah satunya disebabkan oleh naiknya harga beras.
"Beras mempengaruhi angka inflasi cukup signifikan. Oleh karena itu, kita buat pasar murah ini, salah satunya untuk mengendalikan harga beras," terang Ami.
Lebih lanjut, Ami menyinggung permasalahan pedagang beras subsidi SPHP yang menjual di atas HET.
"Ini melanggar aturan yang ditetapkan pemerintah. Di Kelurahan Limbungan, beras SPHP dijual di atas HET. Kita lakukan pengawasan, dan tindak. Suplay dihentikan, dan izin dicabut," tutupnya.
Ia menegaskan komitmennya untuk menegakkan aturan demi keadilan dalam distribusi bahan pokok. Suasana keceriaan berbelanja murah ini menjadi langkah proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah masyarakat. (*)
Tags : sembilan bahan pokok, harga sembako, jelang imlek dan pemilu, emak-emak khawatir harga sembako, pekanbaru, riau, perbanyak pasar murah,