News Kota   2024/12/24 10:36 WIB

Jelang Nataru Bahan Pokok Jangan 'Lepas Kendali', DPRD: Pemko Cegah Spekulan Mainkan Harga'

Jelang Nataru Bahan Pokok Jangan 'Lepas Kendali', DPRD: Pemko Cegah Spekulan Mainkan Harga'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Harga bahan pokok di Kota Pekanbaru mengalami kenaikan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

"Hanya beberapa bahan pokok saja yang naik, tetapi tidak signifikan."

"Ada beberapa komoditi yang sudah bergerak naik (harga), seperti telur, daging, cabai merah, tetapi kenaikan masih dalam batas," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, Senin (23/12).

Tetapi pihaknya tetap, mengawasi ketersediaan dan harga bahan pokok di pasaran. Tim dari Disperindag memantau harga di pasaran masih terkendali.

Belum ada kenaikan yang signifikan terhadap harga sejumlah komoditi. Pasokan yang ada di pasaran pun juga masih mencukupi kebutuhan masyarakat Pekanbaru.

"Ketersediaan bahannya pokok, pantauan kita di pasaran terpantau tersedia untuk stok sama kebutuhan. Kalau untuk harga, terutama cabai merah itu harganya terus turun," kata Zulhelmi Arifin.

Menurutnya, harga cabai di pasaran saat ini jauh terjun bebas dari sebelumnya. Untuk harga cabai merah asal medan saat ini dijual seharga Rp26 ribu per kilogram. Dari sebelumnya seharga Rp38 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram.

Kondisi ini juga mempengaruhi angka inflasi di Kota Pekanbaru. Diketahui Pekanbaru alami deflasi dengan angka 0,37 pada Agustus kemarin.

"Kalau melihat trend harga bahan pokok saat ini di pasaran, berkemungkinan bulan ini kita deflasi lagi. Karena harga harga bahan pokok mulai turun," terang Ami, sapaan akrabnya.

Untuk harga bahan pokok lainnya stoknya tercukupi dengan harga yang juga relatif stabil. Bahkan, untuk beberapa komoditas mengalami penurunan seperti, bawang merah Rp21.500 per kg, Cabai rawit 52 ribu per kg.

Kemudian, Bawang putih Rp37.500 per kg, Daging ayam 26.000 per kg, Telur ayam Rp49.000 per kg, Beras premium Rp17.500 per kg, gula Rp18.000 per kg, dan Minyak goreng Rp17.000 per kilogram.

Adapun beberapa harga komoditas yang menyumbang inflasi pada bulan ini masih berkisar pada beras premium dan minyak goreng. Itu pun berkaitan dengan penyesuaian harga di pasar pasca kenaikan beberapa waktu lalu. 

Tetapi Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, David Marihot Silaban mengakui harga sembako saat ini mengalami gejolak harga di pasaran.

Ia meminta Pemko bisa mengontrol harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru)

Menurutnya, kenaikan harga sembako di Kota Pekanbaru sangat rentan terjadi. Bahkan tidak hanya di Nataru dan hari besar lainnya, gejolak harga juga terjadi akibat terganggunya jalur distribusi dari daerah pemasok seperti Sumbar.

"Kami berikan apresiasi untuk PJ Walikota yang melakukan sidak ke pasar beberapa waktu lalu. Semoga harga sembako dan kebutuhan-kebutuhan pada saat Nataru bisa terkontrol harganya," ungkap David, Rabu (18/12).

Selain berharap peran aktif pemerintah dalam mengontrol harga pangan agar tidak bergejolak dan memberatkan masyarakat.

Ia berharap kepada para pedagang agar tidak memanfaatkan situasi. Karena saat ini kebutuhan pokok juga sulit terutama yang berasal dari Sumbar, dan sempat terkendala dengan jalan longsor.

"Bahan-bahan pokok menjadi sedikit, sehingga harga juga tidak stabil. Jangan sampai ini dimanfaatkan pedagang-pedagang atau oknum yang membuat harga menjadi tinggi," jelasnya.

Dikatakannya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) harus bisa mengkontrol harga kebutuhan pokok, mengingat susahnya perekonomian masyarakat sekarang.

"Kita juga meminta kepada Pemerintah Kota Pekanbaru khusus pada Disperindag agar tetap memberikan perhatiannya mengontrol harga-harga di pasar terutama menjelang akhir-akhir tahun," pungkasnya. (rp.ind/*)

Editor: Indra Kurniawan

Tags : sembilan bahan pokok, kenaikan sembako, pekanbaru, jelang nataru akan terjadi kenaikan bahan pokok, pemko cegah spekulan mainkan harga, News Kota,