PEKANBARU - Jelang Ramadan 1443 hijriah, harga sembilan bahan pokok (sembako) terus merangkak naik.
Kondisi kenaikan sejumlah komoditi di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru masih dikeluhakan masyarakat.
Di Pasar Pagi Arengka, komoditi cabe merah saat ini Rp56.000 per kilogram, cabe rawit merah Rp70.000 per kilogram, dan tomat Rp13.000 per kilogram yang sebelumnya hanya Rp8000 hingga Rp10.000 per kilogram. Bawang merah Rp34.000 per kilogram.
Harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah juga masih mahal. Untuk minyak goreng kemasan berkisar Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter. Sementara minyak goreng curah Rp14.000 hingga Rp15.000 per liter yang harga normalnya Rp11.500 per liter. Minyak goreng kemasan satu harga yakni Rp14.000 per liter sulit ditemui baik di pasar tradisional, maupun pasar modern.
Harga tepung juga masuk dalam daftar kenaikan yang saat ini dikeluhkan masyarakat. Harga tepung terigu Rp10.000 per kilogram, biasanya Rp8.000 per kilogram.
"Pada naik harga kebutuhan, tepung terigu aja sudah Rp10.000 per kilogram, belum lagi harga bawang merah Rp34.000 per kilogram, harga sarden Mili besar sekarang juga mahal, tembus Rp40.000 per kaleng," kata Almadiati, seorang pedagang sembako di Pasar Pagi Arengka, Senin (14/3/2022).
Begitupun pedagang sayur-mayur juga menyampaikan ada kenaikan harga kebutuhan masyarkat jelang Ramadhan. Seperti petai saat ini Rp65.000 per kilogram, tomat Rp13.000 per kilogram.
"Pada naik sekarang barang-barang. Masyarakat yang beli ngeluh juga ya mau gimana lagikan kita juga menyesuaikan dengan harga yang masuk sama kita, palingan masyarakat mengurangi daya beli," kata Wilda.
Warga yang umumnya sebagai pembeli di pasar Pagi Arengka Pekanbaru mengaku kenaikan sembako sangat memberatkan masyarakat.
"Kondisi keuangan saat ini masih ngos-ngosan harga sembako terus aja naik, belum selesai soal minyak goreng, sekarang ditambah lagi harga tepung harga cabe dan bawang merah," kata Wilda. (rp.jon/*)
Tags : Jelang Ramdhan, Harga Sembako, Sembako Dikeluhkan,