Headline Agama   2024/06/18 12:35 WIB

Jemaah Haji Sering Bawa Air Zamzam Sebagai Oleh-oleh karena Memiliki Kekuatan Penyembuhan, 'Tapi Dijual Secara Ilegal di Inggris'

Jemaah Haji Sering Bawa Air Zamzam Sebagai Oleh-oleh karena Memiliki Kekuatan Penyembuhan, 'Tapi Dijual Secara Ilegal di Inggris'
Armada truk tangki setiap hari mengirimkan ratusan ribu liter air Zamzam ke Waduk Raja Abdulaziz Sabeel di Madinah.

AGAMA - Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, merupakan masjid terbesar di dunia dan mengelilingi tempat paling suci bagi umat Islam, Ka'bah.

Di dalam masjid tersebut terdapat sumur Zamzam yang airnya dianggap suci oleh umat Islam di seluruh dunia dan diyakini memiliki kekuatan penyembuhan.

Salat di Masjidil Haram dan mengunjungi sumur Zamzam merupakan bagian tak terlepaskan dari ibadah haji dan umrah umat Islam.

Bahkan, hampir semua umat Islam yang beribadah haji dan umrah pulang membawa air Zamzam sebagai oleh-oleh.

Air Zamzam sering dibagikan kepada sanak saudara dan teman, dengan keyakinan bahwa air itu dapat menangkal bahaya, penyakit, dan kejahatan. 

Dipercaya juga bahwa air itu sendiri adalah keajaiban karena tidak ada habisnya.

Sekitar dua juta orang diperkirakan tiba di Mekah dari seluruh dunia setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji.

Namun jumlah jamaah haji diperkirakan jauh lebih tinggi karena tidak semua pengunjung terdaftar dan banyak di antaranya merupakan penduduk lokal atau melakukan perjalanan melalui laut dan darat dari negara tetangga.

Mengapa air Zamzam penting bagi umat Islam?

Air ini penting bagi umat Islam karena berakar kuat dalam narasi sejarah dan agama.

Cendekiawan Islam, Imam Bukhari Abdullah Ibn Abbas, menyusun enam jilid hadis yang dikenal sebagai Sahih al-Bukhari pada tahun 860.

Hadis menduduki peringkat kedua setelah Al-Qur'an sebagai sumber utama pedoman agama dan moral.

Hadis juga diyakini sebagai kompilasi dari tradisi, ritual pribadi, dan ajaran Nabi Muhammad sepanjang hidupnya, seperti diriwayatkan oleh orang-orang terdekatnya.

Menurut kepercayaan Islam, hadis mewakili ajaran Nabi dan pedoman perilaku yang harus diikuti.

Namun, legitimasi sumber-sumber hadis berbeda antara Muslim Sunni dan Syiah, serta antara mazhab yang berbeda dalam kedua cabang tersebut.

Menurut keyakinan agama Islam, Allah menciptakan Sumur Zamzam ribuan tahun lalu untuk menjawab doa Siti Hajar - istri Nabi Ibrahim - ketika Nabi Ibrahim meninggalkan dia dan putranya di padang pasir sendirian tanpa makanan atau air.

Peristiwa ini didokumentasikan pada Surat Ibrahim dalam Al-Qur'an dan diperluas melalui berbagai teks sejarah Islam.

Dalam Sahih al-Bukhari, dikisahkan bagaimana Siti Hajar dalam keputusasaannya mencari air, berlari tujuh kali antara bukit Safa dan Marwa sampai malaikat Jibril menghantam tanah dengan tumitnya sehingga menyebabkan air mengalir.

Khawatir airnya akan habis, Hajar dilaporkan meneriakkan kata 'zam zam' (yang merupakan ungkapan bahasa Arab yang berarti 'hentikan aliran') beberapa kali. Seruan itulah yang kemudian disematkan sebagai nama sumur dan air tersebut.

Apa korelasi air Zamzam dengan ibadah haji?

Hubungan historis antara air Zamzam dan perjalanan haji sangat mendalam.

Bagi umat Islam, haji adalah rukun Islam yang kelima dan terakhir. Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Islam.

Tahun ini, ibadah haji dimulai pada pekan kedua bulan Juni dan dijadwalkan berakhir pada bulan Juli.

Setiap umat Islam dewasa yang mampu secara ekonomi serta mampu secara jasmani dan rohani, wajib melakukan perjalanan haji dari mana pun mereka tinggal setidaknya sekali dalam seumur hidup.

Adapun umrah adalah kunjungan yang lebih singkat, melibatkan ritual yang lebih singkat dan lebih sedikit serta dapat diselesaikan kapan saja sepanjang tahun.

Usai membangun kembali Ka'bah, Nabi Ibrahim mengajak umat untuk menunaikan ibadah haji atas perintah Allah, sebagaimana dipaparkan Wakil Rektor Universitas Islam-Arab Bangladesh, Muhammad Abdur Rashid.

Ibadah haji meliputi perjalanan mengelilingi Ka'bah yang disebut Tawaf serta tujuh kali perjalanan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwa yang disebut Sai. Ritual-ritual ini secara intrinsik terkait dengan kisah Siti Hajar dan Sumur Zamzam.

Sedangkan meminum air Zamzam tidak wajib saat menunaikan ibadah haji, namun dianggap sebagai Sunnah atau sikap, tindakan, ucapan, dan cara Nabi Muhammad menjalani hidupnya.

Jemaah haji biasanya meminum air Zamzam setelah mengelilingi Ka'bah dan sebelum berjalan antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali.

Mengapa air Zamzam bisa berada di negara lain?

Meskipun jemaah diizinkan dan didorong untuk membawa pulang air Zamzam, mengekspornya untuk penggunaan komersial dilarang oleh pemerintah Arab Saudi.

Kendati begitu, ada beberapa contoh air Zamzam dijual secara ilegal di Inggris.

Pada Mei 2011, penyelidikan BBC menemukan kadar arsenik yang tinggi dalam air kemasan yang dijual dengan label air Zamzam di toko-toko di Inggris.

Hal ini menyebabkan tindakan keras terhadap penjualan ilegal tersebut.

Pemerintah Saudi kemudian menerapkan kontrol kualitas yang ketat untuk memastikan air tersebut bersih dan aman untuk dikonsumsi.

Survei Geologi Arab Saudi mengoperasikan Pusat Studi dan Penelitian Zamzam, yang mengelola kualitas air sumur. Air itu dipompa dari sumur melalui pipa bawah tanah ke pabrik pemurnian, diolah di pabrik, dan disimpan di reservoir.

Armada truk tangki kemudian mengirimkan ratusan ribu liter air Zamzam setiap hari ke Waduk Raja Abdulaziz Sabeel di Madinah guna memastikan pasokan air Zamzam tetap bisa digunakan untuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. (*)

Tags :   Islam, Muslim, Arab Saudi, Sejarah, Air, Haji, Agama,