JAKARTA - Di antara tanda-tanda Kiamat kecil seperti disabdakan Rasulullah adalah datangnya masa atau tahun-tahun penuh penipuan dan kebohongan.
Orang dungu dan bodoh diangkat menjadi pemimpin yang mengurusi urusan masyarakat luas.
Selain itu, di akhir zaman akan muncul tokoh-tokoh (pemimpin) yang menyesatkan umat. Para tokoh dalam Hadis Nabi disebut "Aimmatan Mudhillin" (أَئِمَّةً مُضِلِّينَ) yang artinya para pemimpin, pejabat pemerintah yang buruk, dan juga pemuka agama yang buruk.
Pemimpin menyesatkan ini sangat ditakutkan Rasulullah atas umatnya selain Dajjal.
Dari Abu Dzar berkata, "Dahulu saya pernah berjalan bersama Rasulullah, lalu beliau bersabda, "Sungguh bukan Dajjal yang aku takutkan atas umatku."
Beliau mengatakan tiga kali, maka saya bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah selain Dajjal yang paling Engkau takutkan atas umatmu?" Beliau menjawab: Para tokoh (pemimpin) yang menyesatkan." (HR Ahmad)
Waspadai Tahun-tahun Penuh dengan Penipuan
Umat Islam hendaknya mewaspadai tahun-tahun penuh dengan penipuan tersebut. Hal ini disampaikan Rasulullah dalam Hadis berikut. Imam Ibnu Majah meriwayatkan dalam Sunannya:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami. Dia berkata; Yazid bin Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Abdul Malik bin Qudamah al-Jumahi menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Abil Farrat dari al-Maqburi dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata; Rasulullah bersabda: "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan.
Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?". Beliau menjawab: "Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas." (HR Ibnu Majah)
Faedah dari Hadis Ini
Syaikh Ahmad Al-Misry, ulama asal Mesir yang kini bermukim di Jakarta menjelaskan faedah dari Hadis di atas dalam satu kajiannya:
1. Peringatan akan bahaya berbicara tanpa landasan ilmu. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya): "Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak punya ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, itu semua akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra': 36)
2. Jalan keluar ketika menghadapi situasi semacam itu adalah dengan kembali kepada ilmu dan ulama-ulama yang lurus, bukan ulama Su' (ulama buruk).
Fenomena Ruwaibidhah
Fenomena Ruwaibidhah termasuk di antara tanda-tanda Kiamat. Kemunculan Ruwaibidhah ini merupakan kabar Nubuwah yang terjadi di akhir zaman. Kehadiran mereka selain melakukan kedustaaan terhadap Allah dan Rasul-Nya, juga dapat menyebabkan perpecahan umat.
Bisa dibayangkan betapa besar kerusakan yang mereka perbuat ketika membicarakan sesuatu yang bukan kapasitasnya. Mereka berfatwa tanpa dibekali ilmu agama. Jika memegang kekuasaan, ia tidak amanah dan kebijakannya tidak berpihak kepada masyarakat banyak.
Dalam satu Hadis, Rasulullah berpesan sebagaimana sabda beliau: "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari Kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari sisi Allah adalah seorang pemimpin yang zalim." (HR Tirmidzi), seperti yang dilansir dari sindonews. (*)
Tags : pemimpin, memilih pemimpin masyarakat, memilih orang dungu jadi pemimpin, pilih pemimpin dungu tanda kiamat dan akhir zaman,