BENGKALIS - Kabupaten Bengkalis segera mulai konstruksi pembangunan jembatan terpanjang di Sumatera.
"Konstruksi pembangunan mega proyek jembatan di Pulau Bengkalis dimulai."
"Pembangunan jembatan Pulau Bengkalis - Pulau Sumatera ini telah menjadi impian banyak pihak, termasuk kami Pemerintah,” kata Bupati Bengkalis, Kasmarni.
Kasmarni mengapresiasi dan menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Riau.
Pemprov Riau untuk membangun jembatan Pulau Bengkalis-Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Bukit Batu, Sei Pakning.
Tujuan dibangunnya jembatan Pulau Bengkalis - Pulau Sumatra untuk percepatan pengembangan wilayah pulau terluar.
Pengembangan wilayah pulau terluar dan peningkatan pemanfaatan potensi daerah dalam rangka efisiensi dan efektivitas layanan publik.
Kasmarni mengatakan bahwa pembangunan jembatan Pulau Bengkalis - Pulau Sumatra sebagai wujud komitmen bersama dalam meningkatkan akses mobilitas masyarakat.
Akses mobilitas masyarakat yang akan berdampak besar pada peningkatan daya saing daerah, baik dari sektor ekonomi.
Baik dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, transportasi, perdagangan, wisata, dan budaya.
“Kabupaten Bengkalis, apalagi saat ini satu-satunya akses transportasi dan mobilitas masyarakat, barang dan jasa yang masuk dan keluar dari Pulau Bengkalis hanya menggunakan dan mengandalkan RoRo Sungai Selari Air Putih, dengan berbagai dilema, tantangan, dan keunikannya," ujar Kasmarni.
Dengan alternatif pertama jembatan akan dibangun berdasarkan plot rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkalis 2022-2024.
Disekitar wilayah Sumatera lokasinya di kawasan industri Buruk Bakul sedangkan di Pulau Bengkalis berada di sekitar Pangkalan Batang.
Bila disetujui di lokasi tersebut, maka panjang jembatan sekitar 7.600m, panjang jalan pendekat sepanjang 1.300m dan total panjang trase 8.900m.
Alternatif kedua, lokasinya tidak jauh dari dermaga RoRo saat ini. Bila disetujui, panjang jembatan 7.080 meter, panjang jalan pendekat 1.870 meter.
Total panjang trase 8.950 meter. Desain yang ditawarkan, bentang utama (main span) berupa cable stayed total panjang 900 meter, bentang tengah 500 meter dan bentang tepi 2x200 meter.
Jembatan pendekat (approach bridge), berupa box grider panjang 500 per sisi (2x500) terdiri dari 6 bentang per sisi dengan panjang satu bentang 82 meter.
Causeway meliputi balok pre-stress dengan panjang satu bentang 50 meter dan jumlah bentang disesuaikan dengan total panjang jembatan.
Nantinya, jembatan yang akan memiliki lebar 30 meter terdiri dari 6 lajur mobil dengan lebar 1 lajur 3,5 meter dan 2 lajur untuk sepeda motor dengan lebar lajur 3m.
Tinggi ruang bebas 60m dari permukaan pasang tertinggi dengan lebar 400 meter dan dibahas juga analisis biaya investasi terhadap pembangunan jembatan.
Pasalnya estimasi biaya kontruksi Rp7,697 triliun dierkiraan biaya pemeliharaan konstruksi Rp80,875 miliar dan estimasi biaya pengadaan lahan sekitar Rp18,182 miliar.
Analisis kelayakan pembangunan jembatan berdasarkan nilai manfaat menunjukan indikasi layak dan jika terjadi penurunan volume lalu lintas sampai 49 persenpun masih layak.
"Jangan sampai ada yang tertinggal atau yang terlupakan. Karena, masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban yang memang harus dipenuhi nantinya,” ujar Kasmarni.
“Seperti pihak kesatu berkewajiban menyiapkan perencanaan atau detail engineering design (ded), menganggarkan biaya pelaksanaan."
“Pembangunan (sharing budget) ini, mendapatkan persetujuan design dari kementerian PUPR dan lainnya," tandas Kasmarni. (*)
Tags : Kabupaten Bengkalis, PSN, Jembatan Pulau Bengkalis Pulau Sumatera,