Daik Lingga   09-04-2025 16:13 WIB

Kades Misran Pusing Wilayahnya Banyak Janda yang Harus di Hafal Namanya

Kades Misran Pusing Wilayahnya Banyak Janda yang Harus di Hafal Namanya
Misran MS, Kades Kualaraya

DAIK LINGGA - Kepala Desa (Kades) Kuala Raya, Misran pusing melihat wilayahnya banyak janda.

"Kades harus hafal nama, kondisi janda, alamat, kehidupan sehari-hari, dan kondisi tempat tinggalnya."

"Jumlah mereka ada sekitar 40 orang. Ada janda beranak dua bahkan janda-janda muda yang belum punya anak. Tetapi kami pihak desa harus lebih mengenali dan hafal adalah janda-janda miskin," kata Misran tadi, Rabu (9/4/2025 dihubungi ponselnya.

Pihak aparatur desa harus menyalurkan bantuan tunai langsung (BLT) tiap bulannya, bahkan diiirngi dengan bantuan beras sebanyak lima kilogram. Demikian juga pada anak Yatim sebanyak 18 orang.

"Jangan sampai kita kecolongan kembali ada warga (janda) miskin di desa ini, tetapi soal anggaran ini mulai menjadi masalah," kata dia.

"Justru Desa Kuala Raya ini merupakan wilayah terujung di Pulau terpencil yang tak banyak diketahui oleh orang luar," kata Misran.

Seperti (desa Kuala Raya) ini, Ia mengatakan bahwa hal itu (bantuan) harus dilakukan oleh perangkat desa maupun pihak pemkab Lingga dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lingga, Kepri.

Menurut dia, warga yang benar-benar miskin dan butuh bantuan jangan sampai luput dari perhatian perangkat desa maupun kecamatan beserta perangkatnya.

Ia mencontohkan sebanyak 40 warga miskin (termasuk para Janda) di Desa Kuala Raya, Kecamatan Singkep Barat, Daik Lingga sesungguhnya sebuah tamparan yang sangat keras bagi kita termasuk juga sepasang orang tua yang masih banyak hidup miskin bersama anak anaknya.

"Bagaimana hal ini sampai terjadi di dekat kita dan tidak ada warga yang peduli," katanya.

Lantas, dia (Kades Misran) mengajak masyarakat di Lingga untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama sehingga kasus warga miskin yang terabaikan tidak terjadi.

Tetapi sebelumnya Bupati Lingga Muhammad Nizar mengatakan tahun 2024 lalu angka kemiskinan di Kabupaten Lingga turun drastis dari tahun 2023 yang tercatat 11,26 persen atau 10,18 ribu orang menjadi 9,99 persen atau 9,03 jiwa pada Tahun 2024.

Kondisi ini membuktikan konsistennya program pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lingga untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah yang berjuluk Bunda Tanah Melayu ini yang terus menurun setiap tahunnya.

“Pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lingga diangka 11,26 persen atau 10,18 ribu orang. Jumlah itu turun sebesar 2,79 persen, yang semula diangka 14,05 persen tahun 2022,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lingga Ahmad Chaidir, S.Si.

Kepala BPS menerangkan angka kemiskinan di Kabupaten Lingga mengalami penurunan dengan persentase yang cukup tinggi di Kepulauan Riau.

“Penurunan ini merupakan persentase penurunan tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau,” kata Ahmad Chaidir.

Sementara, Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengaku bangga atas capaian yang sangat luar biasa.

Bertahun-tahun melawan arus degradasi kemiskinan ini perlahan-lahan Kabupaten Lingga mulai tampak berhasil.

“Jika dilihat dari awal pembentukannya Kabupaten Lingga. Tahun 2005 lalu angka kemiskinan bertengger diangka 31 persen,” sebutnya.

Muhammad Nizar menerangkan, keberhasilan menurunkan angka kemiskinan berkat kolaborasi dan kerjasama yang baik, terutama kerja keras dari pihak BPS dalam pendataan serta dinas terkait dengan upaya-upaya penyaluran bantuan yang tepat sasaran angka kemiskinan berhasil ditekan secara konsisten setiap tahunnya.

“Dari kolaborasi dan koordinasi yang optimal akhirnya mengimplementasikan program-program pengentasan kemiskinan yang nyata. Ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat,” papar Nizar.

Ditambahkan, kelancaran distribusi Bansos selalu dilakukan setiap tahunnya. Melibatkan berbagai elemen pemerintah daerah, yang tepat sasaran turut menjadi indikasi turunya angka kemiskinan.

“Keberhasilan menekankan angka kemiskinan ini adalah wujud dari program kerja daerah sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat,” sebutnya.

Meski saat ini masih terhitung kemiskinan dengan persentase tertinggi di Kepulauan Riau. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti, angka kemiskinan di Kabupaten Lingga angaka menyamai daerah-daerah lainnya atau bahkan menjadi nihil.

“Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya, angka kemiskinan di Kabupaten Lingga terus mengalami penurunan,” imbuh Nizar. (*)

Tags : kemiskinan, masyarakat miskin, daik lingga, kepri, janda miskin, kehidupan masyarakat miskin di lingga,