PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Kejaksaan Tinggi (Kajati) mengembalikan mobil listrik, mendapat tanggapan anggota DPRD Riau.
"Pemprov Riau latah tak memikirkan kondisi keuangan dan tak melihat kondisi mobil listrik."
"Ini lah akibat perencanaan anggaran yang latah tanpa memikirkan kondisi dan wilayah. Seperti apa digunakan kendaraan mobil listrik yang kita anggarkan," kata anggota DPRD Riau, Mardianto Manan, Rabu (7/6).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau disebut latah. Karena tak memikirkan kondisi keuangan, sebelum membeli delapan unit mobil listrik yang menghabiskan dana Rp10,4 miliar.
Mardianto Manan sejak awal sudah mengingatkan Pemprov Riau mengenai rencana tersebut.
Ia bahkan heran, ketika mobil-mobil listrik itu dibeli, apakah Pemprov sudah mengecek keberadaan bengkel resmi kendaraan listrik itu di Riau atau tidak.
"Saya bilang jangan pakai mobil listrik itu karena euforia, orang pakai mobil listrik kita mau pakai. Tapi fakta di lapangan ini kita miskin infrastruktur," sambungnya.
Tak hanya bengkel resmi kendaraan listrik, Mardianto juga mengungkit ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Riau.
"Saya kalau dari Kuansing kehabisan bahan bakar minyak, bisa masuk ke SPBU. Kalau menggunakan mobil listrik, ke mana mau diisi?" pungkasnya.
Faktanya, di seluruh Provinsi Riau saat ini baru ada 3 SPKLU dan 10 SPBKLU yang disediakan PLN.
Minimnya ketersediaan SPKLU itu pulalah yang menjadi salah satu alasan Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, Supardi, mengembalikan mobil listrik Toyota bZ4X yang dihibahkan Pemprov Riau kepadanya.
Supardi menyatakan sangat mendukung penggunaan mobil ramah lingkungan. Namun keterbatasan fasilitas jadi salah satu pertimbangan.
Ia mengatakan bahwa mobilitas tugasnya sebagai Kejati yang mengharuskan bepergian ke daerah-daerah di Riau terkendala karena tak adanya SPKLU.
"Seandainya fasilitas di sana, di daerah sudah ada, ya bagus juga (menggunakan mobil listrik)," kata dia, Selasa (6/6/2023).
Diketahui Supardi meminta mobil listrik itu diganti ke mobil Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner yang lebih besar. Dinilai lebih mendukung operasional ke daerah-daerah terpencil di Riau.
"Saya mencari (mobil) yang bisa untuk keluar kota. Kalau mobil listrik itu untuk dalam kota, bagus," ujarnya. (*)
Tags : mobil listri, pemprov riau, anggaran mobil listrik, pemprov riau anggarkan mobil listrik,