PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Tiap hujan deras yang turun gedung Sekolah Menengah Pertama [SMP] Negeri 21 di Kelurahan Sidomulio Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru terlanda banjir.
"Di Kelurahan Sidomulio Timur, SMP Negeri 21 terus terendam banjir."
"Kemarin kita selalu merapatkan untuk membahas hal ini. Tetapi terlihat memang pihak pengelola sekolah itu [SMPN 21] belum bisa berbuat apa-apa," kata Indra Kurniawan, Ketua RT03/RW02 menyikapinya.
Kalau hujan deras turun, kondisi halaman dalam gedung SMPN 21 memang cukup parah, seperti kolam ikan.
Pihak Kepala Sekolah [Kepsek] bukan tidak berbuat untuk mengatasinya. Ditengah halaman dalam sekolah sudah dibangun saluran air, tapi saluran air kelihatannya tak berpengaruh.
"Hampir semua bangunan terendam air dengan ketinggian sekitar 15 cm, ini disebabkan salah satunya saluran air terletak disamping tembok pagar pada dalam halaman sekolah," kata Indra.
Menurut Kepsek SMPN 21, Hj. Illa Lita SPd mengaku, setiap hujan deras turun air sudah memasuki halaman sekolah, "terkadang dari pintu gerbang depan sekolah ikut tergenang," katanya.
"Kalau tiap hujan deras turun akhirnya seluruh ruang sekolah terendam air, jadi kita pulangkan saja siswanya," sebutnya.
Tetapi Kepsek mengaku, tidak sampai alat-alat dan arsip atau dokumen terganggu.
"Alhamdulillah semua aman, karena sudah kita antisipasi sebelumnya, karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya di setiap musim hujan sekolah ini manjadi langganan banjir, maka semua peralatan seperti komputer, alat praktek, dokumen-dokumen, dsb sudah kita tempatkan di tempat yang aman," kata Kepsek menambahkan.
SMPN 21 Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru, Riau jadi langganan banjir yang terus menggenangi halaman dan ruangan.
Seperti disebutkan Indra lagi, sekolah itu terendam banjir akibat air yang berasal dari selokan yang berada di sebelah utara sekolah meluap dan masuk ke kompleks sekolah.
"Meski kondisi air yang menggenangi kompleks dan halaman sekolah, air pun sampai masuk ke ruang kelas. Ini terang saja menggangu proses belajar mengajar siswa dan guru," ungkapnya.
Kalau sudah hujan deras turun, seluruh halaman sekolah, ruang guru, ruang parkir yang berada di kompleks SMPN 21 juga tidak luput dari serangan banjir, tetapi air juga masuk ke ruang kelas, sehingga KBM untuk siswa-siswa kelas tersebut tak bisa berjalan normal.
Sejauh ini pihak Dinas Pendidikan [Disdik] Pekanbaru, belum menyikapi bencana ini, karena air sudah masuk ke ruang kelas dan ruang kantor. Akses ke sekolah saja yang terganggu akibat kejadian ini.
Tetapi sebelumnya, Hj. Illa Lita SPd, mengaku, sekolah yang dipimpinnya memang kerap terendam banjir. Kondisi ini, kata dia, terang mengganggu proses belajar mengajar siswa dan guru.
"Kalau sudah banjir, para siswa dan guru mau tak mau berbasah basahan karena lokal terendam dan air setinggi lutut jadi mengganggu konsentrasi siswa dan guru," terangnya.
Menurutnya, kondisi itu mulai rutin terjadi ketika drainase didepan sekolah tak lancar menyalurkan air.
Dia menduga polongan air semakin menyempit kemudian tersumbat oleh sampah.
Disamping itu pagar di belakang sekolah juga sudah dijebol warga, sehingga aliran air hujan dari permukiman penduduk berkumpul dan berputar-putar dilingkungan sekolah.
Sementara Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Darnil saat mengetahui kondisi sekolah ini mengaku prihatin.
Darnil meminta instansi terkait segera menindaklanjuti pengaduan dari pihak sekolah.
"Pemko melalui dinas terkait [Disdik dan PUPR] harus tanggap ya. Beri jaminan kenyamanan belajar siswa karena ini berdampak kepada anak didik. Secepat mungkin, banjir harus diselesaikan agar tidak berdampak pada kenyamanan belajar," usul Darnil.
Banjir disebabkan hujan yang mengguyur deras diperparah buruknya saluran air di kawasan sekolah buat siswa terpaksa dipulangkan.
Dia juga minta Disdik dapat berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum guna menyelesaikan persoalan banjir di sekolah.
"Ya jangan dibiarkan lama-lama seperti itu lah. Kita khawatir saja akan berdampak pada kualitas belajar," katanya.
Menurutnya, jika tidak memiliki anggaran, ini bukan alasannya. Alokasi anggaran untuk penanganan banjir cukup besar.
"Tak ada alasan soal anggaran, kalau masalah pendidikan harus menjadi perhatian seperti komitmen pemerintah yang sudah memprioritaskan pendidikan," tegasnya. (rp.sul/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : sekolah menengah pertama, smpn 21, pekanbaru, sekolah terendam banjir, hujan deras kepsek pasrah, pendidikan, sekolah terendam banjir belajar mengajar terganggu ,