Riau   2024/05/25 12:27 WIB

Kapal Pembawa 14 Ton Beras Bulog Karam di Pulau Merbau, 'karena Cuaca Buruk Jadi Gagal Disalurkan Ditengah Masyarakat'

Kapal Pembawa 14 Ton Beras Bulog Karam di Pulau Merbau, 'karena Cuaca Buruk Jadi Gagal Disalurkan Ditengah Masyarakat'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - KM Rahman yang membawa 14 ton beras Bulog tenggelam di perairan Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, pada Kamis (23/5/2024).

"Kapal pembawa beras Bulog karam jadi gagal disalurkan ditengah masyarakat."

"Tenggelamnya sekitar pukul 23:00 WIB tadi malam. Kondisi kapal masih kandas di pantai beting beras dan beras Bulog tersebut basah. Total berasnya ada 14 ton," kata Irwin (30), seorang Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di kapal tersebut, menceritakan detik-detik tenggelamnya kapal pada media.

Beras tersebut rencananya akan disalurkan kepada masyarakat di lima desa yang ada di kecamatan tersebut.

Kapal nahas itu mengalami insiden di perairan Desa Kuala Merbau, tepatnya di Pantai Beting Beras. Akibat kejadian ini, seluruh beras yang akan disalurkan menjadi basah dan harus dievakuasi.

Irwin menambahkan bahwa beras-beras tersebut seharusnya disalurkan kepada lima desa di Kecamatan Pulau Merbau, yaitu Desa Kuala Merbau, Desa Tanjung Bunga, Desa Renak Dungun, Desa Baran Melintang, dan Desa Pangkalan Balai.

"Beras basah semuanya, sebagian kami bongkar juga. Kondisi kapal masih tertahan di pantai beting beras bersama beras. Nanti malam mau kami tarik ke sungai dan dibongkar ke pelabuhan," jelasnya.

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mengingat beras Bulog tersebut sangat dibutuhkan masyarakat di lima desa yang telah disebutkan.

Upaya evakuasi dan penyelamatan beras terus dilakukan agar bantuan bisa segera disalurkan kepada yang membutuhkan.

Kapal KM Rahman tenggelam karena cuaca buruk. Kapal yang mengangkut beras bulog bantuan untuk warga karam di Perairan Beting Beras, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Akibatnya, sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.

"Kapal KM Rahman bawa 16 ton beras itu karam akibat gangguan keseimbangan, cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kapolres Meranti AKBP Kurnia Setyawan Jumat (24/5).

Kurnia meyebutkan, awalnya kapal tersebut berangkat dari Desa Belitung, Kecamatan Merbau, menuju Desa Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau Tebing Tinggi Barat.

"Begitu tiba di Perairan Beting Beras, kapal mengalami gangguan keseimbangan akibat cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi," jelasnya.

Karena terhempas ombak, kapal tersebut langsung menjauh dari jalur pelayaran dan kandas di tumpukan pasir yang menjorok ke laut.

"Setelah mendapat laporan, kami langsung ke lokasi. Anggota Polair di lapangan mengevakuasi seluruh kru kapal dan membawanya ke pesisir daratan," ucap Kurnia.

Rencananya, kapal akan ditarik menggunakan kapal masyarakat. Sementara itu, muatan beras bulog yang terendam air laut sedang diangkat. Namun, kondisi beras tersebut sebagian sudah basah.

"Kapal masih berada di Perairan Beting Beras dan menunggu air pasang untuk ditarik," pungkas. (*)

Tags : kapal km rahman, kapal pembawa beras bulog karam, kapal karam di pulau merbau, kapal karam karena cuaca buruk,