Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal bersama Gubernur Riau Syamsuar bahas penanggulangan Covid-19, Minyak Goreng, Kebakarana Hutan dan Lahan.
PEKANBARU – Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal menjadi tuan rumah coffee morning bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau yang dihadiri Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (23/3/2022) di Aula Tribrata lantai lima Mapolda Riau.
Keduanya membahas terkait penanggulangan Covid-19, minyak goreng, dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kapolda Riau menyinggung soal Karhutla mengatakan, pihaknya siap mengerahkan kekuatan penuh berupa personel lengkap dengan peralatan pendukung untuk menangani masalah Karhutla.
“Terkait Karhutla, kami akan melaksanakan apel siaga pada 29 Maret 2022 mendatang, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dan pencegahan dilapangan,” kata Kapolda.
Kemudian, terkait proses penanggulangan Karhutla, Kapolda mengatakan, harus menjadi perhatian semua pihak merespon penetapan Status Siaga Karhutla yang telah diputuskan Pemerintah provinsi (Pemprov) Riau, Selasa kemarin.
“Saya mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, seluruh instansi dan stakeholder terkait untuk bekerja sama dalam penanganan Karhutla ini, ajak Kapolda.
Kapolda Riau menyampaikan komitmen untuk melanjutkan keberhasilan Riau dalam mengatasi Karhutla. Agar Bumi Lancang Kuning bisa terbebas dari bencana kabut asap.
“Selain berkomitmen, antisipasi dan penanggulangan di lapangan, kami juga serius menjerat pidana pelakunya,” tegas alumni Akpol 1991 ini.
Menurutnya, untuk tahun 2022 ini, pihaknya telah memproses 2 kasus Karhutla dan 2 tersangka. Dari kasus ini, ditemukan sekitar 6 hektar terbakar. “Lokasinya 2 hektare di Bengkalis dan 4 hektare di Siak. Perkembangan penyidikan sudah masuk Tahap I,” beber Iqbal, seperti yang dilansir dari mcr.
Sedangkan, menyikapi kelangkaan Migor, Iqbal mengatakan, sudah turun langsung ke lapangan melakukan pengecekan, salah satunya di PT Wilmar, Dumai.
Menurutnya, langkah cepat ini untuk mengetahui secara langsung, seperti apa sebenarnya proses dari hulu ke hilir tentang produksi hingga distribusi migor dan memastikan semuanya berjalan baik. “Dengan begitu, solusi atas kelangkaan Migor yang sedang terjadi, bisa segera didapatkan,” ujar Kapolda.
Terkait akan adanya upaya oknum melakukan penimbunan, Kapolda menegaskan, pihaknya akan tidak segan untuk menindak tegas pihak yang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan barang yang menjadi kebutuhan harian tersebut.
“Untuk penegakan hukum kita tidak main-main dan tegas bagi coba merugikan masyarakat,” tegas mantan Kapolda NTB ini.
Kelangkaan Migor ini, lanjut Iqbal telah menjadi isu nasional, dan tak hanya terjadi di Provinsi Riau. Sehingga, perlu langkah menstabilkan minyak goreng, dengan turun langsung memastikan ke produsen minyak goreng sawit yang ada di Provinsi Riau.
“Pengecekan langsung ke lapangan, untuk memastikan produksi bisa berjalan baik. Memastikan distribusi lancar, dan melakukan pengawasan terhadap distributor,” jelasnya.
Selanjutnya, terkait perkembangan penanganan Covid-19. Saat ini sebaran di Provinsi Riau sudah cukup jauh menurun. “Angka kesembuhan juga tinggi, Covid-19 sudah mulai terkendali di Riau. Saat ini capaian Riau atas vaksinasi dosis 1, 2 dan 3, turut terbilang bagus. Saat ini Riau berada di peringkat 8 nasional untuk pencapaian vaksinasi,” beber Iqbal.
Artinya lanjut Iqbal, tren vaksinasi 7 hari terakhir sangat bagus. Tapi memang ada beberapa kabupaten/kota yang belum mencapai 70 persen. ”Kita juga fokus terhadap vaksinasi anak. Karena anak juga rawan terpapar Covid-19,” ajak Iqbal.
Merespon penjelasan Kapolda, Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, sesuai arahan presiden terkait pemasalahan ekonomi menjadi masalah global bukan hanya masalah indonesia saja. Melainkan berkenaan makanan yang bersumber dari tepung terigu akan mengalami kenaikan. “Saat ini tantangan negara ini cukup besar, kerawanan masalah kesehatan juga masih di hadapkan,” terang Gubernur.
Saat ini, lanjut Syamsuar, pertumbuhan ekonomi Riau cukup bagus dan mengajak untuk mempertahankannya. “Saya harap ini juga bisa kita pertahankan. Arahan presiden kita juga bisa menjaga ketahanan pangan, terutama kepada kebutuhan pakan ternak,” ajaknya.
Mantan Bupati Siak ini juga mengajak semua pihak agar menjaga harga memasuki bulan puasa mendatang. “Mari kita jaga bulan puasa ini agar harga jual beli ditengah tengah masyarat tidak melonjak tinggi. Kemudian, memastikan pasar rakyat tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dan mendorong percepatan vaksinasi di lingkungan pasar dan pusat perbelanjaan di wilayah masing-masing," ujar Syamsuar.
Langkah lainnya, melakukan komunikasi yang intens dengan media terkait informasi kondisi stabilitas harga dan kecukupan stok bapok. Kemudian, melaksanakan operasi pasar untuk memberikan akses pangan murah bagi masyarakat menjelang Puasa dan Idul Fitri 1443H/2022M dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sedangkan, untuk dukungan pelaku usaha yang diperlukan, ujar Syamsuar yakni menjaga harga pada tingkat wajar sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Lalu, tidak melakukan penimbunan barang dalam rangka spekulasi menjelang dan pada saat periode Puasa dan Idul Fitri 1443H/2022M.
Selanjutnya, melakukan antisipasi penyediaan pasokan menjelang Natal dan Tahun Baru, baik dari sisi jumlah maupun ketepatan waktu pendistribusian barang ke gudang dan pasar. Dan Merealisasikan penugasan untuk pemenuhan pasokan yang diberikan Pemerintah/Kementerian Perdagangan. Kemudian, membantu Pemerintah dalam penyelenggaran pasar murah baik di pusat maupun daerah melalui mekanisme CSR dan atau lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
Gubernur juga memohon bantuan kapolda dan kajati terkait aksi beli bbm bersubsidi yang memodifikasi kendaaran untuk memberi bahan bakar secara banyak.
“Saya harap kerja sama kita Forkopimda provinsi Riau terus berjalan dengan baik dalam membangun provinsi riau menjadi lebih baik,” pungkas Syamsuar. (*)
Tags : Kapolda dan Gubernur Riau, Bahas Penanggulangan Covid-19, Migor dan Karhutla,