
PEKANBARU, RIAUPAGI.COM – Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal menginstruksikan tindakan tegas terhadap pelaku penyelundupan narkotika, termasuk perintah tembak di tempat jika mereka membahayakan nyawa petugas atau masyarakat.
“Saya perintahkan tembak di tempat jika membahayakan nyawa petugas dan orang lain. Saya minta hentikan aksi penyelundupan narkoba ini,” tegas Irjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Selasa (18/2).
Instruksi tersebut disampaikan setelah Polres Bengkalis mengungkap penyelundupan 87,68 kilogram sabu dari Malaysia melalui Selat Malaka.
Dalam kasus ini, polisi menangkap dua pelaku berinisial JM (38) dan IF (22), keduanya warga Bengkalis.
Muhammad Iqbal juga mengingatkan seluruh jajarannya agar tidak ragu mengejar pelaku narkoba, bahkan jika mereka bersembunyi di luar negeri.
“Tangkap dan kejar penjahat-penjahat narkoba sampai ke lubang semut, walaupun kita loncat ke luar negeri, kejar,” katanya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Putu Yudha Prawira, mengungkapkan bahwa pengungkapan ini dilakukan berkat kerja sama dengan Bea Cukai Bengkalis.
Dari penangkapan tersebut, petugas menyita 90 bungkus sabu seberat 90 kilogram serta 10 bungkus pil ekstasi berjumlah puluhan ribu butir.
Menurut Putu, pengungkapan berawal dari informasi masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh tim khusus Satresnarkoba Polres Bengkalis, Elang Malaka.
Setelah dua pekan penyelidikan, petugas menemukan sebuah speedboat 85 PK yang mencurigakan di perairan Sepahat, Bengkalis, pada Rabu 12 Februari 2025 sekitar pukul 00.30 WIB.
Ketika didekati, speedboat tersebut mencoba melarikan diri dengan kecepatan tinggi, memicu aksi kejar-kejaran di laut Selat Malaka.
Petugas memberikan tembakan peringatan sebelum akhirnya berhasil menghentikan kapal dan menangkap dua pelaku.
Dari hasil interogasi, kedua pelaku mengaku sebagai kurir yang diperintahkan untuk mengambil narkoba dari pantai Malaysia.
“Kedua ini kurir. Mereka mengaku diperintahkan oleh dua orang pelaku yang saat ini masih diburu,” ujar Putu.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. (*)
Tags : jaringan narkoba, penyelundupan narkoba tembak di tempat, jaringan narkoba internasional, perintah tembak di tempat, tembak di tempat pelaku narkoba, penyelundupan narkoba di Riau, jaringan narkoba internasional di indonesia, Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal,