Kapolri, UAS dan Gubri Bertemu di Pesantren Nurul Azhar Bertepatan dengan 17 Muharram 1447 Hijriyah

PEKANBARU — Sabtu sore yang teduh, 12 Juli 2025 atau bertepatan dengan 17 Muharram 1447 H, menjadi momen bersejarah di Pesantren Nurul Azhar, Yayasan Tabung Wakaf Umat (YTWU), Jalan Raya Tengku Mahmud, Rantau Panjang, Rumbai Barat, Kota Pekanbaru.

Di hari itu, Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, M.Si., bersama jajaran pejabat utama Mabes Polri, melakukan kunjungan silaturahmi ke pondok pesantren yang diasuh Ustaz Abdul Somad (UAS).

Kunjungan tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Bertajuk Sembang Petang, pertemuan yang digelar di aula asrama santri itu menjadi ruang dialog terbuka yang diwarnai tawa, syair, dan pantun bersahutan.

UAS, Kapolri, Gubernur Riau Abdul Wahid, serta tokoh masyarakat seperti Udin Semekot dan Heri Budiman tampak larut dalam suasana cair dan penuh kehangatan.

Di tengah-tengah pertemuan, suasana semakin semarak ketika Ramon Damora dan Tatang tampil membawakan syair "Doa Sebutir Jagung" dan tembang legendaris "Bongkar".

Tak ketinggalan, Rocky Gerung yang datang mengenakan busana Melayu turut menyumbangkan puisi dan pandangannya tentang konsep green policing yang tengah digagas oleh Kapolda Riau, menambahkan nuansa filsafat dalam pertemuan itu.

Kapolri tampak begitu terkesan. “Saya senang bisa bersahabat dengan Tuan Guru Abdul Somad,” ucapnya penuh rasa hormat.

Baginya, kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan jalinan persahabatan yang membawa semangat baru untuk membangun sinergi kebangsaan.

Ia menegaskan, negara membutuhkan kontribusi dari semua lapisan masyarakat.

“Bangsa ini hanya akan kuat jika semua elemen—termasuk ulama, tokoh adat, dan aparat keamanan—berjalan bersama dalam harmoni. Dan hari ini, saya merasakan betul semangat itu di Nurul Azhar,” kata Kapolri.

Dalam sambutannya, UAS menyambut kehadiran Kapolri dengan hangat.

“Ahlan wa sahlan, Bapak Kapolri. Selamat datang dan selamat menjadi bagian dari keluarga besar Pesantren Nurul Azhar,” ucapnya.

UAS juga menegaskan bahwa Yayasan Tabung Wakaf Umat adalah lembaga yang moderat dan terbuka, siap bersaudara dalam perbedaan, serta berkomitmen untuk terus bersinergi dengan negara dalam pelayanan kepada dhuafa dan penguatan dakwah moderat.

Pertemuan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga simbol sinergi antara ulama dan umara, antara kekuatan moral dan kekuatan struktural. Di tengah dinamika zaman, pertemuan ini menjadi pengingat bahwa dialog dan kebersamaan masih menjadi jalan terbaik untuk menjaga Indonesia yang damai, adil, dan sejahtera. (rilis)