Headline News   2021/03/08 19:0 WIB

Karhutla di Riau Padam Berkat Guyuran Hujan Lebat, Sisanya akan Dibuat 'Hujan Buatan'

Karhutla di Riau Padam Berkat Guyuran Hujan Lebat, Sisanya akan Dibuat 'Hujan Buatan'
Petugas sedang memasukan garam ke dalam pesawat Casa 212 sebelum pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk hujan buatan di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu (27/2/2019).

RIAUPAGI.COM, PEKANBARU -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementrian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) mengirimkan bantuan helikopter ke Provinsi Riau, guna untuk mencegah dan mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla [Karhutla] di Riau.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar usai menggelar rapat bersama bupati dan walikota se Provinsi Riau secara virtual di Gedung Daerah menyebutkan, total hingga saat ini sudah ada tiga unit heli yang sudah berada di Riau. Nantinya heli itu selain digunakan untuk patroli udara juga digunakan untuk water bombing di lokasi kebakaran lahan yang sulit dijangkau oleh Satgas darat. "Untuk bantuan heli yang sudah ada di Riau dua unit, kemudian tadi saya dapat laporan dari Pak Danlanud hari ini datang lagi satu unit dari BNPB, jadi semuanya sudah ada tiga unit heli yang ada di Riau untuk membantu proses pencegahan dan pemadaman Karhutla," kata Gubri, Senin (8/3).

Selain bantuan heli, pemerintah pusat melalui BNPT juga akan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di Riau. Saat ini garam (NaCl) untuk hujan buatan sedang dalam perjalanan dari jakarta menuju Pekanbaru. Sedangkan untuk pesawat yang akan digunakan untuk melakukan penyemaian garam di awan yang ada di Riau sudah disiapkan di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. Jika material garam sudah tiba di Pekanbaru, pesawat jenis Cassa milik TNI AU ini akan langsung diterbangkan ke Riau untuk melakukan TMC. "Rabu, tanggal 10 Maret besok mulai dilakukan TMC di Riau," ujar Syamsuar.

Gubri berharap dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat ini persoalan Karhutla di Riau bisa dengan cepat diatasi dan dicegah. Sehingga tahun ini Riau bisa kembali bebas asap seperti tahun 2020 yang lalu. "Mudah-mudahan dengan adanya bantuan TMC dan dukungan heli ini tentu harapan kita bisa mengurangi luasan lahan yang terbakar di Riau," katanya.

Gubri Syamsuar meminta kepada bupati dan walikota agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman Karhutla di wilayahnya masing-masing. Gubri menegaskan, agar pencegahan dilakukan secara maksimal, sehingga api tidak dibiarkan membesar baru dipadamkan.

Hujan lebat padamkan Karhutla

Sebelumnya, hujan lebat pada Minggu 7 Maret 2021 semalam telah mengguyur hampir merata di seluruh daerah di Provinsi Riau membantu pemadamkan Karhutla di Riau, hanya sisakan ini. Hujan menjadi berkah yang luar biasa bagi warga Riau, khususnya petugas yang berjibaku memadamkan api Karhutla yang terjadi hampir di seluruh daerah di Provinsi Riau.

Koordinator Wilayah Manggala Agni Provinsi Riau, Edwin Putra, S.Hut, M.Si mengakui Karhutla yang sebelumnya sempat meluas di sejumlah wilayah di Riau berhasil padam. Saat ini dibeberapa titik hanya menyisakan titip asap saja. Sedangkan untuk titik api semuanya sudah padam. "Secara umum untuk Karhutla di Riau sudah claar dan kondusif pasca hujan tadi malam sampai pagi tadi itu merata di semua daerah di Riau sangat membantu sekali dalam proses pemadaman kebakaran lahan di lapangan," katanya.

Meski sebagian besar titik api sudah padam namun ada beberapa titik asap yang hingga saat ini masih muncul. Di antaranya ada beberapa titik di Kota Dumai dan Kabupaten Siak. "Tapi titik asap ini tidak terlalu besar, petugas masih terus melakukan pendinginan di lokasi yang masih muncul titik api," ujarnya yang mengaku lakukan pemantuan lagi termasuk patroli melalui udara, ke daerah Inhu dan Inhil.

Menurutnya, untuk Karhutla di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis yang sebelumnya sempat meluas juga sudah padam. Termasuk juga Karhutla di wilayah cagar biosfer Giam Siak Kecil juga sudah padam. "Meranti dan Bengkalis itu hujan semalaman juga, untuk titik api di sana sudah padam," ujarnya.

"Termasuk di Giam Siak Kecil tadi laporan dari Satgas Udara juga sudah kondusif, di lokasi itu juga turun hujan tadi malam sampai pagi tadi, besok kita akan pastikan lagi lewat patroli udara," sambungnya.

Berdasarkan data dari BPBD Riau, sejak awal Januari 2021 hingga saat ini total luas lahan terbakar di Riau sudah mencapai 509,81 hektare. Karhutla di Riau sudah terjadi di 10 kabupaten kota. Yakni Kabupaten Bengkalis, Inhil, Siak, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Rohil, Inhu, Kampar dan Kota Pekanbaru serta Dumai. Tersisa dua kabupaten lagi yakni, Kabupaten Kuansing dan Kabupaten Rohul yang saat ini masih nihil Karhutla. (*)

Tags : hujan buatan, Karhutla di Riau, Kebakaran Hutan di Riau, Karhutla Riau 2021, Kasus Karhutla di Riau, Pemadaman Karhutla di Riau,