
PEKANBARU - Berdasarkan laporan harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau per 29 Juni 2025, tercatat ada tambahan luas lahan terbakar sebanyak 41 hektare di empat daerah di Riau.
"Karhutla kembali landa Riau yang sudah hanguskan 308 hektare."
"41 hektare lahan yang terbakar itu tersebar di Rokan Hulu 20 hektare, Kampar 20 hektare, serta Meranti dan Indragiri Hulu masing-masing 0,5 hektare," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur, Senin (30/6).
Untuk menanggulangi kebakaran, tim gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, BPBD, Polri, aparat desa, Damkar, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan unsur masyarakat telah dikerahkan.
"Terkhusus di Kecamatan Tapung, Kampar, operasi pemadaman dilakukan secara intensif lewat water bombing. Total 4 sortie penerbangan dilakukan, dengan 62 kali pengeboman air menggunakan helikopter, mengangkut 248.000 liter air," bebernya.
Sementara kekuatan personel, sambungnya, ada sebanyak 499 personel diterjunkan ke lapangan, yang terdiri dari 68 personel Manggala Agni Pekanbaru dan TNI.
Sejumlah 81 personel Gabungan BPBD Meranti, Polri, aparat desa, MPA, dan masyarakat, serta u76 personel KPBD Inhu, Damkar, dan Manggala Agni Rengat.
"Di total keseluruhan, sejak Januari hingga 29 Juni 2025, total lahan yang terbakar di Riau mencapai 308,24 hektare. Jumlah itu tersebar di Rokan Hulu sebanyak 67 ha, Kampar 72,5 ha, Rokan Hilir 25,25 ha, Dumai: 30,83 ha, Bengkalis: 31,2 ha, Pelalawan: 21,5 ha, Inhu: 15,2 ha, Inhil: 18,5 ha, Meranti 4,2 ha, Siak 13,58 ha, Pekanbaru: 7,48 ha, dan Kuantan Singingi 1 ha," rincinya.
"Tercatat 130 titik api (fire spot) telah terpantau sepanjang tahun ini," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut memperkuat operasi pemadaman lewat dukungan udara, mengerahkan Helikopter AS365-N2 (PK-RTY) dan Helikopter Sikorsky UH-60A (N61AA).
"Pada 29 Juni saja, tercatat 23 sortie patroli udara di wilayah Kampar, Pelalawan, Inhu, dan Inhil, serta 4 sortie water bombing di Kampar," sebutnya.
Meski tidak ada penambahan hotspot baru, kondisi cuaca yang kering di sejumlah wilayah membuat risiko kebakaran tetap tinggi.
BPBD mengimbau seluruh pihak untuk tetap waspada, meningkatkan deteksi dini, dan memperkuat koordinasi.
Sebelumnya, Karhutla melahap kawasan gambut di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Kebakaran yang telah berlangsung sejak dua hari terakhir itu menghanguskan lebih dari 15 hektare lahan.
"Sekarang petugas sedang dalam proses pemadaman," kata Jim Ghafur, mengungkapkan bahwa petugas gabungan masih berjibaku di lapangan untuk memadamkan api.Jim saat dikonfirmasi, Senin (30/6).
Menurut Jim, kebakaran terjadi di lahan gambut yang sangat rentan terhadap api. Kondisi cuaca yang panas, tanah kering, serta angin kencang membuat proses pemadaman menjadi semakin sulit.
"Angin cukup kencang dan berpotensi memperluas sebaran api. Tim sudah berusaha maksimal memadamkan api di berbagai titik," jelasnya.
Selain mengandalkan pemadaman dari darat, BPBD juga mengerahkan helikopter untuk melakukan water bombing dari udara. Dukungan dari BMKG dan sejumlah instansi lainnya turut membantu percepatan penanganan.
"Kita juga kerahkan helikopter karena ini lahan gambut dan sudah terbakar selama dua hari," tambah Jim.
Hingga saat ini, kebakaran lahan juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kepulauan Meranti, dan Indragiri Hulu (Inhu). Namun, titik api di Rohul telah memasuki tahap pendinginan.
Berdasarkan data BPBD Riau, total luas lahan yang terbakar sejak Januari hingga 30 Juni 2025 telah mencapai 308,24 hektare.
BPBD mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat kondisi cuaca yang kering dan sangat rawan memicu karhutla besar.
"Kami minta masyarakat tidak membakar lahan, sekecil apa pun itu. Di musim kering seperti sekarang, api bisa cepat membesar dan sulit dikendalikan," tegas Jim.
BPBD masih melakukan pemantauan intensif terhadap potensi meluasnya kebakaran dan telah menyiagakan personel untuk mengantisipasi ancaman ke wilayah permukiman. (*)
Tags : kebakaran hutan dan lahan, karhutla, riau, karhutla landa riau, karhutla hanguskan 308 hektare,