Headline News   2025/11/03 11:26 WIB

Karhutla Landa Kawasan TNTN yang Dipadamkan Pakai Helikopter Water Bombing

Karhutla Landa Kawasan TNTN yang Dipadamkan Pakai Helikopter Water Bombing

PEKANBARU - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melanda kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Minggu 2 November 2025.

"Kawasan TNTN terbakar."

“Karena di sekitar lokasi tidak ditemukan sumber air, pemadaman hanya bisa dilakukan lewat udara menggunakan helikopter,” kata Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal, Minggu (2/11).

Lokasi lahan terbakar di kawasan TNTN ini masuk di Kabupaten Indragiri Hulu. Asap tebal terlihat membumbung tinggi udara di sekitar lahan yang terbakar.

Di tengah sulitnya akses air, helikopter water bombing dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar hutan dan semak belukar di wilayah konservasi tersebut.

Selain di kawasan TNTN, Karhutla juga terjadi di sejumlah titik di Provinsi Riau. Hingga akhir pekan ini, tercatat ada tujuh daerah yang masih dilanda Karhutla. 

Di antaranya di Kabupaten Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu, Siak, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, dan Kota Pekanbaru.

Hingga saat ini petugas gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan Masyarakat Peduli Api masih berjuang menaklukkan si jago merah di masing-masing wilayah yang terbakar tersebut.

Selain pasukan darat yang menyisir titik api, dua armada helikopter masih dikerahkan untuk melakukan water bombing di area yang sulit dijangkau.

“Sebagian merupakan titik baru, sebagian lagi masih dalam proses pendinginan,” jelas Edy.

Meski kebakaran masih terjadi di beberapa wilayah, situasi dilaporkan masih terkendali.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar karhutla kali ini terjadi di lahan mineral, bukan di lahan gambut yang sulit dipadamkan.

“Karhutla kali ini tidak di lahan gambut, melainkan di tanah mineral. Jadi lebih cepat dipadamkan, tapi tim tetap waspada agar api tidak menjalar ke lokasi lain,” tegasnya.

Pantauan BPBD, sebagian besar titik api muncul akibat aktivitas pembukaan lahan di awal musim tanam.

Meskipun intensitasnya menurun dibanding bulan lalu, kondisi cuaca panas dan angin kencang masih menjadi tantangan utama tim di lapangan.

BPBD Damkar Riau mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apapun, karena potensi api menjalar di musim kering masih tinggi.

“Petugas tetap siaga di semua kabupaten. Kami juga terus berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Manggala Agni untuk memastikan karhutla bisa ditangani cepat,” kata Edy.

Sebagai informasi, luas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang tahun 2025 kini mencapai 1.937,61 hektare. Kabupaten Rokan Hilir menjadi wilayah dengan luas lahan terbakar terbesar, mencapai 435,75 hektar, disusul Kampar dengan 316,40 hektar, serta Kepulauan Meranti dengan 205,20 hektare.

BPBD mencatat, dari total 2.929 titik panas yang muncul sepanjang tahun 2025, sebagian besar telah berhasil dipadamkan.

Upaya tersebut dilakukan dengan dukungan 3 helikopter patroli dan 5 helikopter water bombing yang setiap harinya beroperasi di wilayah rawan karhutla. 

Selain itu, tim darat yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD kabupaten/kota, serta masyarakat juga terus berjibaku di lapangan.

“Kami berterima kasih atas kerja keras seluruh tim. Sekecil apapun lahan yang terbakar tetap kami tindak. Kami tidak mau kebakaran ini meluas dan menimbulkan kabut asap,” tegas Edi.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apapun, mengingat kondisi cuaca di Riau yang masih kering dan berangin.

“Kita harus bersama-sama menjaga agar total lahan terbakar tidak terus bertambah. Pemerintah daerah sudah berupaya maksimal, tapi kesadaran masyarakat juga sangat penting,” katanya. (*)

Tags : taman nasional tesso nilo, tntn, riau, kawasantntn terbakar, karhutla landa kawasan tntn, tntn terbakar dipadamkan pakai helikopter water bombing, News,