PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Satuan Tugas [Satgas] kebakaran hutan dan lahan [Karhutla] Riau berhasil kendalikan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau.
"Karhutla terkendali di Provinsi Riau tapi masih menunjukkan ada 56 titik panas di Pulau Sumatera."
"Khusus dalam rangka penanganan kebakaran hutan dan lahan, alhamdulillah terkendali. Kami mengharapkan juga kepada masyarakat, saat ini adalah musim kemarau kering, mari kita mengolah lahan jangan sampai dibakar," kata Gubri Syamsuar menyampaikan pada Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen. Pol. Prof. Dr. Drs Gatot Eddy Pramono, M. Si dalam acara peresmian Masjid Rosna di Tapung, Kabupaten Kampar, Kamis (8/6).
"Supaya karhutla tetap terkendali, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak seluruh masyaraka Riau agar tidak membuka lahannya dengan cara dibakar, terlebih lagi Riau dalam musim kemarau kering," sebut Gubri lagi.
Kepada Wakapolri, Gatot Eddy, Gubernur Syamsuar menjelaskan bahwa pada Rabu 7 Juli 2023 pihaknya melakukan rapat koordinasi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letjen TNI Suharyanto dalam rangka berdiskusi untuk mencegah terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Disampaikan Gubernur Syamsuar, suksesnya pengendalian karhutla di Provinsi Riau tidak terlepas dari kerjasama banyak pihak dengan melakukan berbagai upaya, pertama, membentuk dan mengaktivasi posko Satgas Karhutla mulai dari tingkat provinsi, kabupaten hingga kelurahan.
Kedua, penggunaan dashboard lancang kuning Polda Riau. Ketiga, deteksi dini hotspot serta melakukan penanganan secara cepat dan tepat agar api tidak membesar dan meluas. Keempat, melakukan patroli rutin dan mandiri secara terpadu, serta sosialisasi kepada organisasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Kelima, menyiagakan seluruh sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana kebakaran hutan lahan, seperti alat berat excavator sebanyak 12 unit, mesin pompa pemadam, selang, kendaraan operasional, sekat kanal, embung, menara pemantau api dan lainnya serta memastikan sarana prasarana tersebut berfungsi dengan baik.
Keenam, meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder, TNI/Polri, dunia usaha, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, akademisi, media massa, relawan, hingga masyarakat.
Lalu upaya ketujuh, melaksanakan apel kesiapsiagaan kebakaran dalam rangka untuk mengantisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Serta delapan, melakukan pembasahan lahan gambut terutama di wilayah rawan kebakaran, serta dalam penangan karhutla juga dibantu dengan adanya teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Kami harapkan juga dukungan camat, hingga kepada desa, supaya menyampaikan kepada masyarakat bahwa jangan sampai membakar lahan agar nanti tidak terjadi kebakaran yang menimbulkan masalah bencana asap yang tidak diharapkan," pungkas Gubernur Syamsuar.
Tetapi hingga Selasa 25 Juli 2023 ini, jumlah hotspot di Pulau Sumatera masih ada 56 titik. Kali ini terbanyak hotspot muncul di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
"Total hotspot Sumatera ada 56 titik, terbanyak di Sumut 26 titik dan Aceh 16 titik. Sedangkan Lampung dua titik, Sumatera Selatan satu titik, da Bangka Belitung tujuh titik," sebut Bibin Sulianto, petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.
"Sedangkan Riau muncul empat titik panas, tersebar di Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir masing-masing dua titik," sambungnya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak lama. Tetapi sempat terjadi Karhutla di wilayah Rohil, Pelalawan, Bengkalis, dan Dumai.
Pemprov Riau sudah memiliki enam helikopter bantuan patroli dan water bombing. Berencana akan menambah lagi jika Karhutla kembali muncul. Lalu Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana karhutla di Provinsi Riau dengan menyemai garam, juga terus dilakukan. (*)
Tags : kebakaran huta dan lahan, karhutla di riau, karhutla terkendali di riau, titik panas ada di pulau sumatera ,