Kasus baru covid-19 kini mulai kembali melonjak membuat anggota dewan memperhatikan masyarakat dan pelaku usaha agar tetap menjalankan protokol kesehatan.
PEKANBARU - Untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 makin meluas, anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Munawar Syahputra meminta kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Langkah antisipasi penting dilakukan, mengingat saat ini virus corona sudah menyebar di berbagai sektor dan pusat pelayanan publik, termasuk bagi perusahaan retail Indomaret.
"Kalau sudah ada karyawan atau pegawai yang dinyatakan positif seperti di Indomaret Kampar beberapa waktu lalu, memang seharusnya ditutup sementara waktu untuk mencegah penyebaran makin meluas. Atas itu juga, kita minta kepada pelaku usaha, perusahaan ritel seperti Indomaret yang ada di Pekanbaru untuk dijadikan kasus di Kampar jadi pelajaran dan terus memperketat protokol kesehatan Covid-19. Jangan sampai kasus positif corona Indomaret Kampar ini merambah ke ritel-ritel lainnya, " ungkap Munawar, salah satu anggota DPRD Kota Pekanbaru kepada media, Senin (12/10/2020).
Awal Oktober 2020 lalu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengumumkan bahwa ada salah seorang pegawai Indomaret inisial Ha yang dinyatakan positif Covid-19. Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir telah meminta Indomaret yang berada di Kabupaten Kampar tersebut di-lockdown sementara waktu. Protap kesehatan Covid-19 diharapkan dijalankan secara ketat, baik bagi pelaku usaha maupun bagi pengunjung atau masyarakat, pasalnya hingga saat ini angka pasien positif corona di Pekanbaru terus meningkat. "Pelaku usaha dan masyarakat kita minta tidak abai, jalankan empat M yang dihimbau oleh pemerintah seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," himbau Munawar.
209 berasal dari Pekanbaru
Data Diskes Riau, di Provinsi Riau terdapat penambahan 306 kasus baru terkonfirmasi Covid-19 Kasus Corona di Riau yang terus masih bertambah. "Terkonfirmasi Covid-19 Riau kembali meningkat dengan adanya tambahan 306 kasus, dan dari 306 kasus itu, 209 kasusnya berasal dari Pekanbaru," ungkap Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Untuk kabar baiknya, Riau juga terdapat penambahan 115 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Serta ada penambahan 5 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karna Covid-19. "Dengan begitu, maka total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau berjumlah 9.963 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 2.534 orang, rawat di RS 1.076 orang, sembuh 6.130 orang dan 223 meninggal dunia," jelasnya.
Adapun 306 tambahan kasus hari ini terdapat di Bengkalis 9 kasus, Dumai 18 kasus, Inhu 3 kasus, Kampar 15 kasus, Kuansing 10, Pelalawan 12, Rohil 7, Rohul 5, Siak 9, Pekanbaru 209 kasus. "Sedangkan 115 pasien yang sembuh hari ini merupakan warga Pekanbaru 47 orang, Inhu 6 orang, Dumai 9, Kampar 5, Meranti 3, Siak 18, Pelalawan 3, Rohil 8, Rohul 5, Kuansing 2, dan Bengkalis 8 orang," terangnya.
"Dan kabar duka, yakni penambahan 5 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karna Covid-19, yaitu Tn RP (53) warga Pekanbaru. Tn D (64) warga Pekanbaru. Ny M (49) warga Pekanbaru. Tn S (55) warga Pekanbaru. Ny RN (64) warga Bengkalis," imbuhnya.
Sementara itu, suspek yang isolasi mandiri berjumlah 8.223 orang, isolasi di RS berjumlah 233 orang, selesai isolasi berjumlah 28.759 orang, meninggal berjumlah 114 orang. "Total suspek berjumlah 37.329 orang," pungkasnya.
Lab Biomolekuler periksa 109.793 spesimen swab
Mimi Yuliani Nazir juga mengatakan bahwa laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad terus beroperasi untuk memeriksa spesimen swab. "Pemeriksaan spesimen adalah pemeriksaan terhadap sampel yang telah diambil dengan metode tertentu, untuk diperiksa lebih lanjut dengan tujuan untuk memastikan diagnosis terhadap Covid-19," kata Mimi.
Sejak beroperasi April lalu, kata Mimi, laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad telah memeriksa sebanyak 109.793 sampel. Untuk kapasitasnya sendiri, laboratorium biomolekuker mampu memeriksa 1.500 sampel per hari. "Kapasitas biomolekuler kita terus ditingkatkan, dan kami mohon kerja sama kabupaten kota untuk mengirim sampel sesuai target yang telah ditetapkan untuk mempercepat deteksi dan pencegahan Covid-19," ujarnya, dikutip dari mediacenterriau.
Penanganan covid-19 tidak hanya nakes
Sementara Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS sebelumnya telah mengingatkan upaya untuk memutus mata rantai Covid-19 di Provinsi Riau dengan memposisikan diri kita sebagai orang yang positif, sehingga patuh dan taat melakukan langkah 4 M. "Kita posisikan diri kita sebagai orang yang positif," kata dr Nuzelly Husnedi MARS, saat hadir di acara RolCast Riau Online kemarin.
Menurutnya, dengan memposisikan diri sebagai orang yang positif Covid-19, maka upaya pencegahan akan dilakukan. "Kalau kita mengganggap diri kita positif, maka kita akan melakukan pencegahan penularan Covid-19," ujarnya.
Ia juga mengingatkan, garda terdepan dalam penanganan Pandemi Covid-19 tidak hanya pada tenaga kesehatan. "Sebagian dari kita kurang sepakat dengan itu, sebetulnya kami ini tenaga kesehatan adalah garda terakhir yang akan menyelesaikan itu terutama di posisi Rumah Sakitnya," kata Dia.
Pihaknya menceritakan, tentunya, untuk memulai kesehatan itu dari hulunya dulu, yaitu masyarakat. "Setelah dari masyarakat, baru nanti pemahaman diberikan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat juga penting," imbuhnya.
Memulai pencehagan Covid-19 dari hulu, sehingga dapat menata lagi kesadaran masyarakat, dengan promotif preventif, dimana kewajiban masyarakat, yaitu 4 M. "Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,"pungkasnya. (*)
Editor: Surya Dharma Panjaitan
Tags : Kasus Baru Covid-19 Riau, Lonjakan Covid-19, Masyarakat dan Pelaku Usaha Patuhi Protokol Kesehatan ,