PEKANBARU - Kasus Covid-19 masih tinggi, perpanjangan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Tahap II sejak Selasa 3 Agustus 2021 seakan terlihat tidak efektif.
"Daerah seharusnya mengevaluasi seperti apa (kondisi). Sama kita lihat dan sama kita rasakan, penyekatan itu tidak efektif. Terjadi penumpukan yang baru akibat dari penyekatan, pengendara mencari jalan alternatif untuk sampai tujuan, dan penumpakan itu berpotensi penyebaran Covid-19. Tidak hanya itu, penyekatan juga mengganggu aktifitas masyarakat yang mencari makan," kata anggota DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono.
Dia tahu bahwa penerapan ini kebijakan dari pemerintah pusat, namun seharusnya Pemko Pekanbaru menyesuaikan dengan kondisi daerah. Dengan adanya penyekatan lalu lintas di sejumlah jalan protokol membuat masyarakat memilih jalur alternatif untuk tetap sampai ke lokasi tujuan, lantas pembatasan ini dinilai tidak memberikan dampak yang baik, bahkan angka pasien terkonfirmasi menunjukkan penambahan, sebut Sigit, Rabu (4/8).
Para ojek online yang paling merasakan keribatan selama PPKM Level 4. Hermansyah, pengendara ojek oline menyebut bahwa dirinya merasakan dampak 'keribetan' dari penyekatan jalan. Kebijakan itu sedikit membuat dirinya kewalahan. "Saya ojek online, yang kerjanya di jalanan. Kalau jalan disekat, tentu saya dan teman-teman tambah payah. Harus muter-muter dulu untuk ngehindari ini (penyekatan)," katanya.
Apalagi, penyekatan dan pengalihan arus lalulintas diberlakukan sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Diwaktu tersebut merupakan jam kerja para driver ojek online. "Mau gimana lagi.Sebenarnya mau sih menuruti aturan di rumah saja, tapi tak keluar tak ada penghasilan pula. Semoga ada evaluasi yang baguslah jika mau diperpanjang," singkatnya.
Sementara kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru masih tinggi membuat ibukota Provinsi Riau itu harus melanjutkan PPKM Level 4. Tingginya kasus disinyalir masih banyak yang abai terhadap peraturan. Walikota Pekanbaru Firdaus menyebut, masih ada warga yang tidak peduli dan tidak mau menerapkan protokol kesehatan. Akibatnya, kata Firdaus.
Firdaus mengakui upaya pemerintah menjadi tidak maksimal bahkan sia-sia. "Kalau kelompok masyarakat tertentu tetap tidak mau mengerti, sia-sia kerjaan kita. 10 persen saja (dari jumlah warga) yang tidak peduli, semua pekerjaan kita tidak maksimal hasilnya," kata Walikota dilansir dari laman resmi Pemko Pekanbaru.
Saat ini Kota Pekanbaru sedang melaksanakan PPKM level 4 tahap II, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Pemerintah membatasi kegiatan masyarakat dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Menurut Firdaus, ada kesulitan dalam menerapkan pembatasan tersebut. Seperti menertibkan rumah ibadah atau membatasi kegiatan di rumah ibadah untuk mencegah kerumunan. "Paling riskan adalah tim kita yang berhadapan dengan masyarakat dalam menertibkan rumah ibadah. Ini nanti akan kita bahas bagaimana menghadapinya," ujar dia. (rp.sul/*)
Tags : Kasus Corona Masih Tinggi, Pekanbaru, PPKM Level 4 Tahap II, PPKM Level 4 Diperpanjang,