PEKANBARU - Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT mengakui angka penularan Covid-19 mulai menurun sejak diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang sudah berlangsung sejak 16 Juli 2021 lalu dan saat ini memasuki tahap keempat di Kota Pekanbaru.
"Kita lihat ada penurunan angka positif Covid-19, mudah-mudahan tanggal 6 kita sudah keluar dari zona merah. Kalau selanjutnya kita bisa PPKM level 2," kata Walikota dalam keterangan pers nya, Senin (30/8).
Jika angka penularan Covid-19 terus menurun maka Kota Pekanbaru nantinya bisa segera keluar dari zona merah. Sehingga untuk selanjutnya dapat diberlakukan PPKM level 2. Walikota menjelaskan, apabila PPKM Level 2 berlaku, maka kegiatan masyarakat dapat lebih dilonggarkan. Pihak sekolah juga dapat menyelenggarakan sekolah tatap muka sesuai arahan Kementerian Pendidikan (Kemdikbud) RI. "Semoga bisa segera. Karena kegiatan kita juga akan semakin dilonggarkan, dan pendidikan juga bisa berlangsung tatap muka," pungkasnya.
Namun sebelumnya Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru H. Muhammad Jamil, M.Ag., M.Si menyebutkan, warga untuk lebih terbuka dengan tidak menutup-nutupi jika terpapar wabah Covid-19. "Keterbukaan sangat diperlukan sehingga pemerintah bisa melakukan pencegahan secara dini agar wabah tidak semakin menular. Jadi jangan takut, jangan ditutup-tutupi. Kalau tidak transparan, itu menyusahkan untuk tracing (pelacakan kontak)," ucapnya.
Dengan adanya keterbukaan dari warga, kata Jamil, pemerintah kota juga bisa memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada warga yang terpapar covid tersebut. "Jadi kalau memang terpapar, laporkan," pintanya.
Guna memotivasi warga agar terbuka, lanjut dia, pemerintah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dikhususkan bagi warga kurang mampu yang kepala keluarnya terpapar covid. "Ini (BLT) juga untuk mendorong supaya warga tidak takut. Jadi kita mendorong warga agar lebih terbuka," tutupnya. (rp..sul/*)
Tags : Kasus Covid-19, Pekanbaru, Kasus Corona menurun, Warga Terbuka Jika Terpapar Covid-19,