PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat di Kota Pekanbaru, Riau.
Tercatat, dari Januari sampai pertengahan November 2022 sudah ada 755 orang tertular DBD.
"Kasus DBD masih meningkat. Sampai dengan kemarin itu 755 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, Minggu (20/11).
Ia mengatakan, dari ratusan kasus yang terjadi, mayoritas pasien sudah sembuh.
Namun, dua orang di antaranya meninggal dunia setelah menjalani perawatan. Keduanya merupakan anak di bawah 16 tahun.
Ia menilai, peningkatan kasus terjadi akibat perubahan musim. Apalagi saat ini dalam musim penghujan.
Nyamuk demam berdarah berkembang biak sangat cepat pada iklim seperti ini.
Untuk kasus tertinggi berada pada Kecamatan Marpoyan Damai 113 kasus. Kecamatan Tuah Madani dengan 96 kasus. Kecamatan Sukajadi 45 kasus, Senapelan 33 Kasus, Pekanbaru Kota 13 kasus, dan Limapuluh 35 kasus.
Kemudian Kecamatan Sail 15 kasus, Bukit Raya 47 kasus, Payung Sekaki 92 kasus, Bina Widya 60 kasus, Tenayan Raya 81 kasus, Kulim 6 kasus, Rumbai 76 kasus, dan Rumbai Barat 11 kasus, serta Rumbai Timur 32 kasus.
"Upaya kami juga melakukan fogging ke lokasi sebaran kasus DBD, disamping kita melakukan penyuluhan ke masyarakat agar menjaga lingkungannya," kata Zaini.
Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari DBD.
Masyarakat diminta memusnahkan sarang-sarang nyamuk untuk berkembang biak. Caranya adalah dengan 3M Plus. Yakni menguras dan membersihkan, menutup tempat air penampungan dan mengubur barang bekas atau barang berpotensi tempat berkembang biak nyamuk.
"Jadi tidak bisa masalah DBD ini hanya diserahkan kepada pemerintah. Tetapi harus melibatkan kepedulian dari masyarakat, bagaimana menjaga lingkungannya agar jangan sampai ada tempat perkembangbiakan nyamuk," ungkapnya. (rp.sul/*)
Tags : Demam Berdarah Dengue, Kasus DBD, Pekanbaru, Kasus DBD Meningkat, News Kota,