PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau terus bertambah yang sudah mengambil korban.
"Kasus DBD di Riau bertambah menjadi 2.102 kasus."
"Hingga saat ini, total kasus DBD se-Riau sepanjang tahun 2022 ini tercatat sudah sebanyak 2.102 kasus, 14 diantaranya meninggal dunia," Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, Rabu (14/12/2022).
Pihaknya sudah mengirimkan surat ke Dinas Kesehatan kabupaten kota untuk mewaspadai puncak dari kasus demam berdarah di Riau.
Dari 12 Kabupaten Kota di Riau, justru Pekanbaru menjadi daerah paling mengkhawatirkan dan kasus terbanyak demam berdarah.
"Se Riau memang di Kota Pekanbaru paling tinggi. Kita akan koordinasi dengan Kadiskes Pekanbaru," katanya.
Agar kasus DBD tidak terus bertambah, kata Zainal lagi, setiap rumah harus ada juru pemantau jentik (Jumantik). Dan itu adalah anggota keluarga di masing - masing rumah.
"Mulai dari kamar mandi tempat bersarang. Karena kalau tiga hari sekali kita kuras dan bersihkan, itu pasti tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik, dan kalau tak ada jentik pasti tak ada nyamuk. Jadi 3 M itu yang harus di giatkan," katanya.
Sebelumnya, kasus DBD di Riau periode Januari-April 2022 tercatat lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Bahkan pada bulan Januari tahun ini tercatat kasus DBD tertinggi.
"Jumlah kasus DBD pada periode Januari-April 2022, jika dibandingkan tahun sebelumnya cenderung meningkat melebihi 100 persen."
"Untuk bulan Januari 2022 terdapat 263 kasus DBD, sedangkan di tahun 2021 pada bulan yang sama hanya 65 kasus," sebut Zainal.
Zainal menuturkan, untuk perbandingan pada bulan Februari, pada tahun 2022 terdapat 184 kasus, sementara di Februari tahun 2021 hanya 61 kasus. Untuk bulan Maret 2022, terdapat 134 kasus, sedangkan Maret 2021 hanya 74 kasus.
"Pada bulan April 2021, terdapat 148 kasus DBD di Riau, sedangkan di April tahun 2022 juga berjumlah 148 kasus," paparnya.
Zainal menyampaikan, untuk mencegah penyebaran DBD bisa dilakukan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) mulai dari lingkungan rumah masing-masing pada tempat-tempat yang disukai nyamuk aedes aegypti.
"Kegiatan PSN harus difokuskan pada genangan air yang tidak bersentuhan dengan tanah secara langsung. Seperti bak kamar mandi, tempat penampungan air, air pembuangan kulkas, tempat minum burung, pot bunga, wadah penampung dispenser air minum atau barang bekas di sekitar rumah," pungkasnya. (*)
Tags : Kasus Demam Berdarah Dengue, DBD di Riau, DBD jadi 2.102 Kasus, DBD Mengambil Korban, News,