PEKANBARU - Sebaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru tembus 2.075 orang. Sementara para pelajar tertular lebih disebabkan dari klaster keluarga.
"Ratusan kasus positif bertambah setiap hari dalam beberapa hari belakangan."
"Jadi memang peningkatan penyebaran kasus Covid-19 di Pekanbaru kemungkinan besar varian Omicron. Karena varian ini lima kali lebih mudah penyebarannya dibandingkan varian Alfa dan Delta," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Kamis (17/2/2022).
Menurutnya, penyebaran kasus yang sangat mudah ini adalah ciri dari Covid-19 varian Omicron. Di Kota Pekanbaru sudah ada warga yang positif Covid-19 varian.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru per 16 Februari kemarin, tambahan kasus positif di Pekanbaru mencapai 381 orang. Bahkan per 15 Februari sebelumnya, kasus positif bertambah 436 orang.
"Ini menunjukkan bahwa sebaran kasus sangat mudah di Pekanbaru."
"Jadi, meski penyebaran varian Omicron lebih mudah, akan tetapi gejala yang ditimbulkan varian ini tidak membahayakan atau lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya. Mungkin kasus kita saat ini tinggi disebabkan salah satunya karena Omicron," ungkapnya.
Ia menilai dari jumlah pasien positif Covid-19 yang bergejala sedang maupun berat. Menurutnya, dari total jumlah kasus positif aktif saat ini, ruang rawat di rumah sakit masih banyak yang kosong. Artinya, lanjut Zaini, mereka yang positif Covid-19 dengan gejala sedang dan berat tidak begitu banyak. Malah sebaliknya, kasus positif saat ini banyak tanpa gejala.
Untuk mengetahui pasien positif Covid-19 varian Omicron hanya bisa dilakukan di Litbangkes Pusat. Karena, alat untuk mendeteksi Omicron di Riau tidak ada. Sehingga pihaknya hanya bisa mengirim sampel dan menunggu hasil keluar dari pusat.
Kasus positif Covid-19 juga banyak terpapar para pelajar. Pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru terus bertambah. Hingga kini, sudah ada 27 pelajar yang positif di Pekanbaru.
"Untuk penanganannya, kita melakukan tracing atau penelusuran kontak erat terhadap sejumlah pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata dr Zaini Rizaldy Saragih.
Saat ini ada 27 pelajar dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian 4 guru dan 1 tenaga kebersihan sekolah yang positif Covid-19. "Khusus yang dari sekolah, setelah kita tracing mereka terpapar dari klaster keluarga," ujarnya.
Menurutnya, petugas kesehatan kembali melakukan tracing dan diketahui mayoritas sumber virus dibawa oleh keluarga dari perjalanan luar kota. Mayoritas pelajar yang terkonfirmasi Covid-19 hanya memiliki gejala-gejala ringan, seperti batuk dan flu. Mereka juga hanya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Pihaknya bakal terus melakukan tracing terhadap sejumlah pasien positif tersebut. Dirinya mengaku cukup kesulitan melakukan tracing mengingat tambahan kasus harian yang signifikan. Apalagi saat ini kasus aktif sudah mencapai 1.300 lebih.
"Karena memang kasus sekarang ini meningkat. Kasus aktif saja seribu lebih, dan ini yang harus kita tracing. Bayangkan saja berapa banyak petugas untuk melakukan pelacakan," terangnya.
Zaini mengaku petugas di lapangan alami kendala dalam tracing. Kebanyakan pasien positif tidak terbuka menyampaikan informasi terkait riwayat perjalanan dan dengan siapa di berkontak. "Seperti saat petugas datang ke rumah pasien positif, handphone nya tidak di angkat. Lalu di datangi sesuai alamat, ternyata rumah nya tidak ada sehingga tidak terlacak lagi," pungkasnya. (*)
Editor: Syamsul Bachri
Tags : Kasus Positif Bertambah di Pekanbaru, Pelajar Tertular Covid-19, News Kota, Klaster Keluarga Menulari Pelajar,