Artikel   2025/02/03 8:15 WIB

Keajaiban Dirasakan Pertama Kali Melihat Ka'bah Saat Tubuh Terhimpit di Kerumunan Ribuan Jemaah, 'Nyawa Tertolong dari Ancaman Maut'

Keajaiban Dirasakan Pertama Kali Melihat Ka'bah Saat Tubuh Terhimpit di Kerumunan Ribuan Jemaah, 'Nyawa Tertolong dari Ancaman Maut'

SETIAP Muslim di seluruh dunia memiliki impian untuk mengunjungi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah.

Tempat suci ini bukan hanya pusat kiblat dalam shalat, tetapi juga simbol keimanan dan ketakwaan yang mendalam.

Bagi jamaah umrah atau haji, momen pertama kali melihat Ka'bah adalah pengalaman yang sangat menggetarkan jiwa dan penuh dengan keajaiban.

Seluruh tubuh sudah terhimpit penuh sesak dan berdesakan yang dirasakan oleh tim wartawan riaupagi.com, yang saat pertama kali melihat Ka'bah [bahkan serasa nyawa diujung tanduk], tetapi masih bisa tertolong oleh dari sesorang jemaah yang tak dikenal [yang tergambar mirip sosok wajah seperti Mahmoud Ahmadinejad, Mantan Presiden Iran].

Sosok penolong itu telah menyelamatkan tubuh ini dari himpitan, desakan, pitingan yang terkunci dari ribuan jemaah pada momen yang begitu istimewa sekaligus mengerikan.

Kehadiran seseorang [Jemaah] sebagai penolong itu, juga terasa aneh, sebab setelah disadari sipenolong usai [menarik tangan penulis] dari himpitan mematikan ini dengan sekejab mata tak terlihat lagi alias menghilang.

Tetapi soal itu tidak menyurutkan penulis untuk tetap menguatkan keimanan.

Benar benar siap mental dan fisik

Perjalanan menuju tanah suci Makkah adalah perjalanan yang penuh makna sekaligus cukup 'mengerikan' juga.

Jamaah umrah atau haji biasanya sudah mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat. Persiapan ini tidak hanya mencakup aspek fisik, seperti kesehatan dan perlengkapan, tetapi juga persiapan mental dan keimanan.

Niat yang ikhlas, doa-doa, serta pengetahuan tentang rukun dan tata cara umrah atau haji menjadi bekal penting.

Sesampainya di Makkah, perasaan haru mulai menyelimuti hati.

Masjidil Haram dengan segala kemegahannya, dan terlebih lagi Ka'bah, yang selama ini hanya dilihat melalui gambar atau video, kini ada di depan mata.

Bagi banyak jamaah, langkah pertama memasuki Masjidil Haram dan menuju ke Ka'bah adalah momen yang sangat mendebarkan.

Melihat Ka'bah secara langsung

Ketika pertama kali melihat Ka'bah, banyak jamaah merasakan campuran emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Ada perasaan takjub, haru, kebahagiaan, dan rasa syukur yang mendalam.

Ka'bah, dengan bentuk kubus sederhana [diselimuti kain hitam], namun penuh makna, berdiri tegak sebagai simbol kebesaran Allah.

Melihat Ka'bah, hati terasa bergetar dan berlinang air mata, selain itu lidah pun terasa kaku untuk berbicara.

Seperti yang dirasakan penulis yang tergabung dalam Jamaah dari Travel AMANAH merangkum kejadian dan peristiwa juga pengalaman beberapa jamaah yang ada disekitar Ka'bah.

Mereka menceritakan saat pertama kali melihat Ka'bah ada yang merasakan, kedekatan yang luar biasa dengan Allah. Sebaliknya, ada juga yang terihat kelakuan-kelakuan aneh: saat jemaah melihat kabah mata berkedap kedib tak tentu arah (lupa dengan nama dan asalnya) bahkan ada juga yang jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Petugas pengamanan tentara baret merah Arab Saudi (SAF) sibuk mengatasi ini, bahkan langsung mengambl tindakan persuasif. 

Seolah-olah segala dosa dan beban hidup terasa ringan dan sirna, bahkan ditunjukkan langsung apa yang menjadi tingkah laku kita di dunia.

Penulis sendiri merasakan tertolong dari himpitan maut saat mencium Ka'bah.

Ada juga yang merasa seperti diselimuti cahaya keimanan yang luar biasa, membuat mereka merasa lebih dekat dan lebih mengenal Allah.

Keajaiban keimanan di depan Ka'bah

Keajaiban yang dirasakan jamaah saat melihat Ka'bah tidak hanya terbatas pada perasaan emosional semata, tetapi juga pengalaman keimanan yang mendalam.

Dalam momen ini, banyak jamaah merasakan dorongan untuk berdoa dengan khusyuk, memohon ampunan, dan memperbarui tekad untuk menjadi Muslim yang lebih baik.

Ada juga Jemaah perempuan yang tubuhnya 'menempel' kedinding bangunan Ka'bah, tiba tiba saja menjerit histeris melarikan diri dari kerumunan yang telah menghimpitnya dari Jemaah lainya.

Ka'bah sebagai simbol kebersamaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia, mengingatkan jamaah tentang pentingnya persatuan dan kesatuan.

Ketika melihat ribuan orang yang datang dari berbagai negara, dengan bahasa, budaya, dan latar belakang yang berbeda, namun semua beribadah di tempat yang sama dan menghadap Ka'bah yang sama, perasaan kebersamaan ini semakin kuat.

Penulis sendiri saat berusaha menyusup dari kerumunan orang menuju Ka'bah [untuk berdoa] didepan Ka'bah sempat 'bertaruh nyawa.

Untungnya, seseorang [Jemaah] pria berkumis dan berjenggot tebal datang menghampiri dan menyelamatkan penulis dari himpitan maut yang penuh desak-desakan dari kerumunan orang orang yang mempunyai tujuan yang sama.

Kisah nyata yang menginspirasi

Setiap jamaah memiliki kisah unik saat pertama kali melihat Ka'bah.

Ada yang merasa segala doa mereka selama ini langsung dijawab saat melihat Ka'bah.

Ada pula yang merasakan kedamaian dan ketenangan hati yang luar biasa, seolah-olah semua masalah duniawi hilang begitu saja.

Penulis disini sedikit ingin menceritakan salah satu pengalaman yang terjadi, “Saat pertama kali melihat Ka'bah, saya merasakan cahaya keimanan yang begitu kuat menyelimuti hati. Air mata tidak berhenti mengalir, dan saya hanya bisa berdoa dengan penuh rasa syukur didepan Ka'bah. Semua kesulitan hidup terasa hilang, dan saya merasakan kedamaian yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.”

Kisah yang terasa ini saat lolos dari himpitan maut [penuh berdesakan] dengan para jemaah lain dari berbagai penjuru dunia itu untuk memanjatkan doa salah satunya untuk bisa mengunjungi Ka'bah kembali.

"Saya selalu berdoa agar bisa datang ke sini, dan ketika akhirnya bisa melihat Ka'bah, saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Semua usaha dan doa terlontarkan. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan.”

Tetapi jiwa ini merasa bersyukur tidak terjadi [mengalami] hal hal aneh diluar nalar [tidak sampai kehilangan akal atau menjadi gila] melihat berbagai peristiwa terjadi.

Sedangkan Laskar atau tentara baret merah dan hitam Arab Saudi terlihat selalu stanbay bahkan kakinya yang diselimuti sepatu boat [brtis] menunjang nunjang untuk menertibkan para Jemaah yang sudah terlihat seperti histeris memeluk meluk dan menjilat jilat bangunan Ka'bah.

Mengapa momen ini begitu istimewa?

Momen pertama kali melihat Ka'bah begitu istimewa karena berbagai alasan. Pertama, Ka'bah adalah simbol kebesaran dan keagungan Allah, tempat yang menjadi pusat ibadah umat Islam di seluruh dunia.

Melihat Ka'bah untuk pertama kali adalah wujud nyata dari impian dan doa yang selama ini dipanjatkan.

Kedua, perasaan yang muncul saat melihat Ka'bah adalah bukti dari kedekatan dan hubungan batin yang kuat antara hamba dengan Tuhannya.

Di depan Ka'bah, banyak jamaah merasakan bahwa Allah mendengar dan menerima doa-doa mereka, sehingga hati menjadi lebih tenang dan damai.

Ketiga, momen ini juga mengingatkan jamaah akan pentingnya niat yang ikhlas dalam beribadah.

Ketulusan hati untuk datang ke tanah suci dan beribadah di depan Ka'bah membuat pengalaman ini menjadi sangat berkesan dan membekas di hati.

Menjaga keimanan setelah kembali dari Tanah Suci

Setelah kembali dari tanah suci, menjaga keimanan dan semangat ibadah seperti saat berada di depan Ka'bah adalah tantangan tersendiri.

Momen indah saat melihat Ka'bah bisa menjadi pengingat dan motivasi untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan menjaga niat yang ikhlas.

Bagi banyak jamaah, pengalaman ini menjadi titik balik dalam hidup mereka. Mereka bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat, dan lebih dekat dengan Allah.

Membawa pulang keberkahan dan hikmah dari tanah suci ke kehidupan sehari-hari adalah tujuan utama setelah kembali dari umrah atau haji.

Para sahabat jemaah lainnya yang satu kamar di penginapan/hotel juga mengaku hal sama; mereka umunya ingin ada keajaiban bisa datang menghamipiri yakni ingin merasakan keajaiban mewujudkan impian umrah kembali.

Tetapi pelayanan dari Travel AMANAH memang dirasa terbaik sebagai pendampingan yang profesional, melalui Ustazdt Manan sejak di Madinah dan Arab Saudi memastikan perjalanan umrah kali menjadi momen yang penuh makna dan keberkahan.

Pesan yang didapat penulis juga mengajak mari bersama-sama menjalankan ibadah umrah dengan penuh keikhlasan dan ketenangan hati. (*)

Tags : kabah, mekah, keajaiban di kabah, melihat ka'bah, himpitan dan kerumunan jamaah, ka'bah di makkah,