SALAH satu aturan tidak tertulis dalam mengambil pekerjaan baru adalah menjalaninya minimal selama satu tahun. Aturan ini berlaku, bahkan jika Anda membenci pekerjaan tersebut.
Gagasan itu juga diterapkan pada lingkungan pekerjaan yang berat. Anda diminta menunjukkan kemampuan dan komitmen profesional sebelum akhirnya mengundurkan diri.
Namun karena pekerjaan dan tempat kerja terus mengalami perubahan besar di tengah pandemi, apakah aturan itu masih perlu dipertahankan?
Mungkin gagasan itu masih dibutuhkan, menurut sejumlah ahli.
Faktor abadi yang mendasari aturan minimal bekerja satu tahun itu masih berlaku. Di pihak pemberi kerja, seorang karyawan yang bertahan setidaknya satu tahun merupakan investasi yang bermanfaat. Loyalitas pegawai juga dipandang hal yang positif.
Sementara di sisi pekerja, bertahan selama 12 bulan memungkinkan mereka mempelajari keterampilan dan kompetensi yang tidak mungkin dipelajari dalam tiga bulan.
Namun, cara membangun karier yang berubah, termasuk dampak pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya, menghadirkan lebih banyak fleksibilitas ke dunia kerja.
Walau pemberi kerja masih lebih cenderung memilih riwayat pekerjaan yang tradisional, para ahli menyebut masa kerja singkat tidak harus menjadi faktor pembatal kontrak kerja, terutama selama Anda dapat memberikan penjelasan yang baik untuk mundur dari perusahaan.
Membuktikan keterikatan
Aturan minimal bekerja satu tahun didasarkan pada kepraktisan, bahwa memulai pekerjaan baru membutuhkan penyesuaian besar dan waktu untuk beradaptasi.
"Setelah satu tahun, pekerja biasanya merasa telah mencapai kemajuan dan memahami siapa yang ada di dalam tim dan departemen mereka," kata Alison Sullivan, manajer senior biudang komunikasi korporat di situs kerja Glassdoor.
"Periode setahun memberi orang waktu untuk membuat dampak di perusahaan, mempelajari keterampilan baru, dan menunjukkan bagaimana mereka berkembang.
"Saat mencari pekerjaan berikutnya, yang telah Anda lakukan dalam satu tahun dapat membantu Anda menjelaskan mengapa Anda adalah orang yang tepat untuk suatu pekerjaan dan membekali Anda dengan contoh-contoh dunia nyata," ucapnya.
Menunjukkan pertumbuhan diri jauh lebih sulit dilakukan jika Anda baru menjabat beberapa bulan. Itu belum termasuk pertanyaan tidak nyaman tentang karakter dan profesionalisme Anda.
"Orang yang berpindah pekerjaan dengan cepat, di masa lalu, telah dikaitkan dengan kurangnya komitmen atau ketahanan, ketidakmampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam menghadapi persoalan atau bahkan kesiapan untuk meninggalkan tim Anda dalam kesulitan," kata Michael Smets, profesor ilmu manajemen di Sekolah Bisnis Said Universitas Oxford.
Adapun menurut Sullivan, jika satu atau dua masa kerja singkat dapat Anda elaborasi pada resume, pengusaha dapat menafsirkan Anda sebagai kandidat yang mungkin akan menghindari tantangan dan tidak dapat diandalkan.
Pemberi juga tidak ingin menginvestasikan waktu dan uang untuk merekrut staf yang akan mundur tak lama setelahnya. Artinya, mereka akan condong memilih orang yang memiliki riwayat lama dengan perusahaan sebelumnya.
"Jika Anda merasa tidak yakin dengan pekerjaan Anda, cobalah bertahan setidaknya selama satu tahun. Kurang dari setahun bisa menjadi tanda bahaya, "kata Sullivan.
Sebuah kenyataan baru?
Namun, walau aturan satu tahun tetap berlaku, ada beberapa tanda bahwa kebiasaanya itu tidak benar-benar diaplikasikan pada masa lalu.
Faktanya, pemberi kerja tampaknya melonggarkan persyaratan bahkan sebelum pandemi Covid-19. Alasannya, tren pekerjaan di kalangan pekerja berubah.
"Generasi baby boomer dan generasi sebelumnya biasanya menghabiskan sebagian besar karier mereka di satu organisasi," kata Jamie Ladge, profesor ilmu manajemen dan pengembangan organisasi di Northeastern University di Boston.
"Lebih banyak orang dari generasi sekarang yang telah berevolusi dari pemikiran ini," tuturnya.
Meski tidak ada data yang jelas untuk mendukung gagasan bahwa pekerja yang lebih muda melakukan lompatan kerja lebih dari generasi sebelumnya, sebagian besar pekerja kini berharap bisa berganti pekerjaan beberapa kali selama berkarier.
Bagi mereka, itu adalah salah satu cara untuk meningkatkan karier, memperoleh keterampilan baru atau menjamin pendapatan yang lebih besar.
Lompatan pekerjaan juga lebih umum di industri tertentu, seperti di bidang teknologi.
"Pindah pekerjaan telah menjadi pilihan dan ada yang menyebut lebih banyak majikan daripada pegawai," kata Smets seperti dirilis BBC.
Pekerja kini semakin mencari tempat kerja yang memprioritaskan kesejahteraan dan inklusif, ketimbang tetap bertahan di perusahaan yang 'buruk'.
Pergeseran tren ini sangat dipercepat oleh pandemi, di tengah kepekaan yang meningkat atas kelelahan dan praktik kerja yang tidak sehat.
Dan selama pandemi ini pun terjadi yang disebut Pengunduran Diri Hebat. Ini adalah situasi yang membuat beberapa pengusaha berjuang untuk mendapatkan pegawai.
"Stigma yang melekat pada orang yang kerap berpindiah pekerjaan atau memiliki masa kerja pendek sudah berkurang," kata Sullivan.
"Pandemi adalah faktor besar, yang menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan, diberhentikan atau berhenti karena berbagai alasan mulai dari pengasuhan hingga kesehatan dan keselamatan.
"Terutama di pasar tenaga kerja yang ketat saat ini, manajer personalia lebih memahami kesenjangan pekerjaan atau perubahan singkat secara keseluruhan," tuturnya.
Sementara menurut Smets, walau beberapa stigma itu tetap ada, gagasan tradisional seputar masa kerja yang ideal kini dipertanyakan, terutama di tengah pergeseran kekuasaan yang mencolok antara pemberi kerja dan pegawai.
Namun Smets juga menyebut bahwa pemberi kerja baru cenderung menginginkan penjelasan untuk masa kerja singkat yang mencurigakan di CV Anda.
"Bagian penting dari narasi itu adalah membuat alasan kredibel mengapa pekerjaan baru adalah tujuan pilihan, bukan rute pelarian," ucapnya.
Cara terbaik untuk menjelaskan
Walau mengundurkan diri pada masa kerja yang singkat seharusnya tidak menggugurkan Anda dari perlombaan meraih pekerjaan baru, penting bagi Anda untuk memenangkan perhatian manajer yang cenderung menyenangi pelamar dengan rekam jejak lama di suatu perusahaan.
"Manajer perekrutan ingin tahu mengapa Anda ingin berada di sana, hanya untuk mendapatkan kepastian bahwa Anda akan bertahan," kata Smets.
Mereka mungkin juga ingin tahu bagaimana Anda meninggalkan pekerjaan lama.
"Jelaskan bagaimana Anda memutuskan untuk meninggalkan organisasi sebelumnya, tapi dengan tetap menjelaskan proses penyerahan tanggung jawab dan bahwa pengunduran diri Anda tidak menyulitkan tim. Itu berlaku bahkan jika Anda hanya sebulan di posisi tersbut," kata Smets.
"Jika Anda dapat melakukannya, maka Anda dapat menunjukkan keandalan dan komitmen bahkan saat berpindah pekerjaan dengan cepat," ucapnya.
Jika pekerjaan yang Anda tinggalkan sangat berbeda dengan yang diiklankan, bukan masalah untuk menjelaskannya, kata Ladge.
"Sering kali, perusahaan dan manajer tidak meluangkan waktu untuk memberikan pratinjau realistis untuk suatu pekerjaan, atau mereka mungkin tidak melakukan kerja keras untuk mengetahui pekerjaan dengan cukup baik dan menerjemahkannya ke karyawan," kata Ladge.
"Jadi, pegawai berpikir bahwa pekerjaan itu adalah satu hal dan akhirnya menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda," tuturnya.
Sullivan juga percaya bahwa secara umum, ketika menjelaskan masa kerja yang singkat, "kuncinya adalah menjadi yang terdepan dan mampu memberikan konteks".
Namun dia menyarankan untuk fokus pada topik positif yang terkait dengan peran baru daripada menyelam lebih dalam ke apa yang salah di peran sebelumnya.
"Jika calon pemberi kerja bertanya tentang pengalaman masa lalu yang Anda tahu tidak ideal, lebih baik untuk menjaga diskusi tetap diplomatis dan fokus pada mengapa Anda bersemangat tentang peran atau perusahaan potensial ini," kata Sullivan.
"Apa yang Anda bawa ke pekerjaan dan mengapa hal itu menggairahkan Anda penting sekarang dan lebih berarti bagi manajer perekrutan daripada apa yang Anda tinggalkan."
Meyakinkan calon pemberi kerja bahwa Anda adalah pekerja yang tepat pada akhirnya dapat bergantung pada apakah mereka percaya keterampilan yang akan Anda bawa lebih besar daripada risiko seputar apakah Anda akan bertahan atau tidak.
"Pengusaha menginginkan seseorang yang dapat mereka investasikan dan pada gilirannya akan tinggal dan tumbuh di dalam perusahaan dan peran mereka," kata Sullivan.
Tags : Ekonomi, Pekerjaan, Kebiasaan Berpindah Tempat Kerja, Pengaruhi Keberhasilan Karier,