"Virus corona menyebar dalam "kecepatan yang mengkhawatirkan" dengan temuan kasus baru di Singapura, Vietnam dan Arab Saudi"
Seorang pegawai perusahaan telekomunikasi Huawei, yang diketahui sebagai warga negara China, tidak terjangkit virus corona, kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan.
Di Skotlandia, Inggris, empat orang diperiksa karena dicurigai tertular setelah kembali dari Wuhan. Sejauh ini, jumlah total orang tertular virus corona lebih dari 630 orang dan 18 orang meninggal dunia di China. Kota Wuhan, yang menjadi sumber virus, ditutup lalu lintas keluar masuk orang, sementara kota Huanggang juga ditutup sebagian, untuk menekan penyebaran virus.
Pemerintah sejumlah kota termasuk Beijing membatalkan perayaan Imlek dalam skala besar untuk menekan penyebaran. Dua warga China di Vietnam dinyatakan positif terkena virus corona dan tengah dirawat di rumah sakit, kata para pejabat setempat. Pria China di Ho Chi Minh City itu tertular ayahnya yang pergi ke Vietnam dari Wuhan pada 13 Januari. Ayahnya dirawat pada 17 Januari. Dua warga China ini telah dikarantina.
Sementara itu, Kementerian Luar negeri India mengatakan seorang perawat India yang bekerja di Arab Saudi dites positif tertular. Perawat itu kemungkinan terkena saat merawat koleganya dari Filipina. Singapura juga memastikan ada satu orang yang positif terkena. Virus corona juga terjadi di Thailand, Macau, Hong Kong, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang.
"Kecepatan penyebaran yang mengkhawatirkan"
Seorang dokter di rumah sakit Wuhan mengatakan kepada BBC News bahwa kecepatan penyebaran ini mengkhawatirkan. BBC memutuskan untuk melindungi identitas dokter perempuan ini. "Dalam dua minggu terakhir, tingkat penyebaran mengkhawatirkan. Saya takut karena ini adalah virus baru dan data yang ada meresahkan," katanya.
"Rumah sakit-rumah sakit dibanjiri pasien, ada ribuan orang, saya tak pernah melihat hal begitu banyak pasien sebelumnya". "Mereka harus menunggu berjam-jam sebelum mereka bertemu dokter, jadi bayangkan bagaimana mereka panik. Ini virus baru, tak banyak informasi (tentang wabah ini)," tambahnya.
Di Jakarta, penegasan Menteri Kesehatan Terawan mengunjungi kantor Huawei di Gedung BRI 2, Jakarta, di tengah informasi simpang-siur yang sempat beredar dan menyebut bahwa seorang pegawai diisukan terjangkit virus tersebut. Pada Kamis (23/01) siang, beredar kabar di media sosial dan grup aplikasi Whatsapp bahwa pegawai Huawei berkewarganegaraan China itu, yang sedang bertugas di Jakarta, diduga terjangkit virus corona.
Hasilnya, Terawan kepada wartawan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. "Saya ke sini sengaja mengecek di lapangan apa yang terjadi. Ternyata tidak terjadi apa-apa dan dipastikan dia hanya sakit radang tenggorokan biasa," kata Terawan di Gedung BRI 2, Jakarta belum lama ini dirilis BBC News Indonesia.
Terawan mengatakan, Dinas Kesehatan telah memberikan laporan ke dirinya mengenai hasil pemeriksaan pegawai Huawei. Lanjut Terawan, pegawai tersebut menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi, Jakarta. "Sakit tenggorokan biasa. Sekarang sudah rawat jalan," kata Terawan.
Terawan berjanji akan mengecek secara langsung segala perkembangan informasi mengenai virus corona. "Terjadi di mana pun di wilayah Indonesia akan saya langsung cek (kunjungi)," katanya.
Ia pun menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan dan pihak terkait kini bekerja 24 jam dalam mencegah masuknya virus corona ke Indonesia, baik di bandara, pelabuhan, dan jalur darat. "Kita berdoa bersama-sama semoga penyakit itu tidak masuk. Kita lakukan dengan cara bekerja keras dan berdoa," lanjutnya.
Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI), Hari Purnomo mengeluarkan keterangan tertulis yang mengatakan bahwa ada informasi salah mengenai pekerja Huawei yang disebutkan terjangkit virus corona.
Hari Purnomo menjelaskan bahwa BRI telah berkordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut. "Selanjutnya, pekerja Huawei tersebut telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dan dari hasil diagnosa rumah sakit, dinyatakan bahwa pekerja tersebut terserang radang tenggorokan," kata Hadi.
Pada Kamis 23 Jnauari 2021, beredar kabar di sosial media bahwa terdapat seorang pegawai Huawei di Jakarta yang diduga terjangkit virus Corona. Selain itu, tersebar juga di grup whatsapp dan media sosial, surat himbauan dari Huawei Indonesia kepada para pegawainya agar mengenakan masker pernapasan demi alasan kesehatan. Selain itu, PT Huawei Tech Investment mengeluarkan pernyataan terkait informasi tersebut.
Dalam rilisnya, Huawei menjelaskan seorang karyawannya dari China yang mengunjungi kantor Huawei di Jakarta "mengalami demam". Kemudian pegawai tersebut segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan, demikian keterangan rilis tersebut. "Saat ini, kami belum dapat menyatakan apakah karyawan tersebut terjangkit Virus Corona atau tidak hingga kami menerima konfirmasi dari pihak rumah sakit selaku otoritas dalam bidang kesehatan. Begitu kami menerima konfirmasi, kami akan menginformasikan kembali."
Kemudian, mengenai pengumuman pembagian masker, Huawei menjelaskan kebijakan itu merupakan bagian dari prosedur serta bentuk kepedulian terhadap kesehatan di lingkungan kerja Huawei. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dokter Vensya Sitohang, mengatakan pemerintah telah menyiapkan 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk penyakit yang baru muncul atau emerging disease.
Logistik seperti peralatan skrining, masker, dan alat pelindung diri juga sudah disiapkan di seluruh pintu masuk Indonesia, terutama di 19 daerah yang menerima penerbangan langsung dari China. "Ini sudah kami cek semuanya. Di pintu masuk yang ada penerbangan langsung dari Tiongkok, baik itu darat, laut, udara, ini sudah siap," kata Vensya.
Indonesia dan negara-negara lain meningkatkan kewaspadaan setelah dikonfirmasi pada Selasa lalu (21/01) bahwa virus corona jenis baru, yang juga dikenal dengan nama 2019-nCoV, bisa menular dari manusia ke manusia. (*)
Tags : Kecepatan Penyebaran Virus Corona, Singapura, Vietnam, Arab Saudi,