PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Bakal Calon Gubernur Riau itu [Drs H Syamsuar M.Si] terus mendapatkan pujian dari para petinggi partai hingga masyarakat umumnya di Riau. Pujian tersebut disampaikan ketika mantan Gubri yang dikenal 'ringan tangan' itu kembali menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon gubernur yang berpasangan dengan DR. H. Mawardi Muhammad Saleh LC MA [SUWAI] ke Kantor Komisi Pemilihan Umum [KPU].
Dukungan diberikan pada SUWAI sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terus bertambah ditengah lapisan masyarakat yang kini masih dihadapkan dengan berbagai kesulitan ekonomi.
Mereka percaya SUWAI bisa atasi berbagai kesulitan hidup yang dialami dan tengah melilit setiap individu yang semakin hari menggerogoti hingga pada kebutuhan dapur dan tak bisa lagi dimaklumi.
“Kita harus bersatu dan kompak. Ini kesempatan kita untuk mendukung paslon SUWAI, orang kita, yang sudah terbukti membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah Riau. Kita tidak bisa lengah, karena pemimpin yang baik harus dipilih dengan kebersamaan dan dukungan penuh masyarakat,” kata H. Bahrum di Panipahan, Kamis 12 September 2024.
Tokoh masyarakat Panipahan, H. Bahrum mengajak seluruh masyarakat di Kecamatan Pasir Limau Kapas untuk bersatu dan kompak mendukung dan memilih pasangan calon SUWAI dalam kontestasi politik Pilgubri 2024 nanti.
Dalam sebuah silaturahmi yang dihadiri langsung calon Gubernur Riau Drs H Syamsuar, M.Si serta tokoh-tokoh penting dan masyarakat setempat, H. Bahrum menyampaikan pentingnya persatuan demi kemajuan daerah.
"Syamsuar dikenal luas oleh masyarakat Panipahan sebagai tokoh yang merakyat dan berkomitmen untuk pembangunan di daerah pesisir dan pedalaman."
"Kinerja dan visi Syamsuar diakui oleh banyak pihak sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ketahanan pangan sudah terlihat," sebut H. Bahrum.
Masyarakat yang hadir dalam acara tersebut menyambut baik seruan H. Bahrum dengan kompak menyerukan ‘SUWAI’ saat Bahrum berpantun ‘kalau ado pelito ngapo cari lilin, kalau ado orang kito ngapo pilih orang lain’.
“Kami sangat mendukung Pak Syamsuar. Beliau sudah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang peduli dengan kebutuhan rakyat, khususnya di wilayah pesisir seperti Panipahan,” ujar salah seorang warga bernama Julius.
Dengan adanya dukungan dari tokoh masyarakat Panipahan ini, diharapkan masyarakat akan semakin solid dalam memberikan suaranya pada Syamsuar dalam pemilihan mendatang.
Tetapi seperti disebutkan Lembaga Survei Polsight menjabarkan bahwa dari hasil temuannya atas opini publik dan preferensi politik jelang Pilkada Serentak 2024, masih sekitar permasalahan ekonomi menjadi isu utama yang harus dibereskan di Riau.
"Sebanyak 24,5 persen responden menginginkan Gubri berikutnya dapat memperbanyak lapangan pekerjaan, dan 22,25 persen responden menginginkan Gibri ke depannya dapat menurunkan harga kebutuhan pokok di Riau. Selaras dengan dua permasalahan tersebut, 14,25 persen responden mengharapkan masyarakat di Riau bebas dari kemiskinan," kata Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi dalam keterangannya, Rabu kemarin.
Yusa Djuyandi, menjelaskan bahwa sampel yang diperoleh melalui metode stratified-systematic random sampling dengan jumlah sampel 400 responden yang tersebar di Kecamatan yang ada Riau, sebagian besar responden menginginkan penyelesaian terutama soal lapangan pekerjaan.
Yusa mengatakan bahwa ketiga permasalahan tersebut menggambarkan isu prioritas Riau, masalah pengangguran dan akses terhadap kebutuhan pokok yang terjangkau menjadi perhatian utama masyarakat.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Islam Negeri [UIN] Suska Riau, Dr Elfiandri MSi, menilai isu-isu yang sangat relevan di Kota Pekanbaru, Riau umumnya seperti pengangguran, bonus demografi, dan akses terhadap kebutuhan pokok terjangkau, harus menjadi concern kandidat selanjutnya.
"Riau harus segera berbenah tidak hanya soal ekonomi, namun pemerintahan selanjutnya secara simultan harus bisa memperbaiki manajemen transportasi dan lingkungan," ucap Elfiandri.
Berkenaan dengan Pilkada di Riau, Yusa Djuyandi kembali menjelaskan ada tiga profesi atau latar belakang yang dipandang pantas menjadi Gubri mulai dari agama sampai profesional.
"26,5 persen responden memandang bahwa tokoh agama yang sebaiknya menjadi gubernur, berikutnya 26,25 persen beranggapan bahwa politisi yang sebaiknya menjadi gubernur selanjutnya, dan lebih menarik lagi 25 persen beranggapan bahwa akademisi dan profesional yang pantas menjadi Gubri selanjutnya," kata Yusa Djuyandi.
Selain itu, berkaitan dengan latar belakang partai politik, Elfiandri menambahkan bahwa Partai Golkar dan PKS masih menjadi partai yang paling diinginkan oleh masyarakat untuk memimpin Riau.
Terkait bakal calon gubernur Riau ini, melalui pertanyaan terbuka, hasil survei menemukan beberapa nama yang sudah santer terdengar, seperti: Drs H Syamsuar M.Si-DR. H. Mawardi Muhammad Saleh LC MA [SUWAI] , Nasir-Wardan dan Abdul Wahid-SF Hariyanto sepertinya sudah dapat dipastikan hanya ada tiga nama paslon yang akan 'bertempur' di Pilgub Riau 2024.
"Munculnya nama Nasir-Wardan pada pertanyaan terbuka survei ini di luar dugaan, mengingat nama paslon ini tergolong baru muncul sebagai salah satu bakal calon gubernur-wakil gubernur yang mencalonkan diri melalui Partai Gerindra, Demokrat, PPP, PSI, Gelora dan Perindo, berbeda dengan bakal calon lainnya seperti Abdul Wahid-SF Hariyanto [Partai PDI Perjuangan, PKB, Nasdem yang sudah bersosialisasi jauh-jauh hari," ucap Yusa Djuyandi, yang dikontak pada ponselnya, Sabtu kemarin.
Di sisi lain, Yusa Djuyandi menganggap kemunculan nama H. Syamsuar - H. Mawardi Muhammad Saleh pada survei ini dinilai wajar, karena yang bersangkutan sudah pernah menjabat gubernur yang melewati masa kepemimpinan yang berbeda.
"Mungkin sosok seperti beliau lah yang akan membuat kontestasi Pilgub Riau 2024 ini menjadi menarik, karena berdasarkan hasil survei ini kalangan profesional mendapat angka penerimaan yang cukup tinggi di masyarakat untuk memimpin Riau," ujar Yusa Djuyandi.
Selanjutnya, pada simulasi tertutup calon Gubri, hasil survei menunjukkan elektabilitas Syamsuar-Mawardi Muhammad Saleh mendapat persentase paling tinggi yakni sebesar 29 persen, diikuti Muhammad Nasir- HM Wardan 14,25 persen dan Paslon Abdul Wahid-SF Hariyanto 13,5 persen, sementara 18,75 persen masyarakat belum mempunyai pilihan.
Yusa Djuyandi menegaskan bahwa kemungkinan perubahan pilihan masih tinggi, hal ini ditunjukkan dengan angka 71,25 persen responden mungkin mengubah pilihan.
"Artinya perhelatan pemilihan gubernur riau masih sangat dinamis dan sangat terbuka bagi semua calon yang akan maju," tutur Yusa Djuyandi.
Disebutkan, bahwa survei yang dilakukan Polsight itu dilakukan pada tanggal 20-24 Mei 2024. Survei preferensi politik masyarakat Kota Pekanbaru, Riau, menghimpun 400 responden yang tersebar secara proporsional di tiap kecamatan.
Adapun margin of error dalam survei ini adalah plus minus 4,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan isu permasalahan di Riau.
Mantan Gubri Syamsuar terus mendapatkan pujian dari para petinggi Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera [PKS], kata Dr Syahrul Aidi Maazat, Anggota DPR RI yang juga sebagai Ketua Tim Pemenangan SUWAI.
Pujian tersebut disampaikan ketika Syamsuar menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon gubernur ke Kantor DPP PKS, Senin (6/5/2024).
Presiden DPP PKS H. Ahmad Syaikhu, mengaku sangat mengenal Syamsuar ketika dirinya masih menjabat Gubenur Riau.
“Saya sudah kenal Drs H Syamsuar MS.i, banyak prestasi yang diperoleh,” kata H. Ahmad Syaikhu yang diulang Syahrul Aidi Maazat di depan para wartawan.
Apalagi menurut Syahrul Aidi Maazat, Syamsuar pernah menjadi anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia [APEKSI]. Jabatan tersebut dinilai membanggakan bagi para gubernur dan masyarakat Provinsi Riau.
“Se-Indonesia, jabatan ketua APEKSI ini jadi rebutan. Sudah sewajarnya, sudah layak menduduki gubernur. Insya Allah ini,” ujar Syahrul Aidi Maazat.
Ia mengungkapkan, PKS memperoleh 9 kursi di DPRD Riau sehingga bisa membulatkan pencalonan Syamsuar di Pilgub Riau. Sebab menurutnya, Golkar sendiri sudah memperoleh 14 kursi, sehingga jika ditambahkan dengan PKS, total 23 kursi, melebihi syarat pencalonan 20 kursi.
“Jadi PKS ini sebagai kunci,” ujarnya.
DPP PKS, kata Syahrul Aidi Maazat, diperintahkan untuk melakukan proses penjaringan calon kepala daerah.
Para bakal calon yang mendaftar, harus mengikuti mekanisme yang sudah ditetapkan oleh PKS. Kemudian pada tahap akhir, keputusan dukungan berada di tangan pimpinan pusat atau DPP PKS.
“Saya yakin Syamsuar sudah komunikasi dengan dua partai ini. Mudah-mudahan, kita berdoa, 27 November mendapatkan amanah, Datuk Serisetia Amanah menjadi Gubernur Riau untuk priode ke 2,” ujar Syahrul Aidi Maazat.
Sementara itu, Syamsuar sendiri mengaku punya sejarah panjang dengan PKS.
“Pada tahun 2016, PKS adalah partai politik yang pertama mengusung saya menjadi Gubernur Riau, dengan dinamika saat itu. Bismillah, saya berharap, PKS menjadi bagian dari saya di Pilkada 2024 ini,” ujarnya.
Syamsuar kembali menyampaikan pesan kebersamaan kepada PKS. Kata dia, proses pendaftaran maupun komunikasi dirinya ke semua partai politik, bukan dalam rangka membentuk koalisi besar. Namun menurutnya, pembangunan Riau ke depan butuh kebersamaan dari partai politik yang memiliki kursi di DPRD Riau.
“Tidak hanya saat pencalonan, jika insya Allah ketika diberi amanah menjadi gubernur Riau, PKS juga punya fraksi di DPRD Riau. Saya berharap, kita bisa bersama dan bekerja bersama-sama. Dalam rangka memberikan manfaat, maslahat, dan selamat dunia akhirat,” ujarnya.
Bagaimana pilgub riau?
Paslon Drs H Syamsuar M.Si dan DR. H. Mawardi Muhammad Saleh LC MA [SUWAI] juga soroti permasalahan ekonomi warga.
Kegiatan blusukan masih menjadi andalan kandidat Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) Riau 2024 dalam mendulang dukungan warga.
Minimnya lapangan pekerjaan yang berdampak turunya daya beli menjadi persoalan utama di lingkungan warga menengah ke bawah saat ini.
Cagub Syamsuar paling banyak mengunjungi pemukiman warga menengah ke bawah untuk di 1600 kelurahan/desa ketimbang cagub-cawagub lainnya mengakui hal tersebut.
Menurutnya, hampir seluruh wilayah pemukiman yang dikunjunginya mengeluhkan minimnya lapangan pekerjaan dan berpengaruh terhadap daya beli kebutuhan harga pokok yang memang terus mengalami kenaikan.
Bahkan, kata Syamsuar, saat dirinya mengunjungi permukiman padat penduduk di Riau kemarin, dirinya mendapatkan keluhan dari warga yang merupakan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) perihal usaha kecilnya tak kunjung berkembang.
Padahal, usaha tersebut dilakukannya untuk meringankan orang tua dalam membiayai sekolahnya.
"Mayoritas masyarakat yang kami kunjungi 10 titik setiap hari di tiap kelurahan/desa itu menengah kebawah. Hasilnya mereka belum merasakan pembangunan. Makin susah hidupnya. Berbeda dengan masyarakat menengah atas yang semakin nyaman saat ini," kata Syamsuar di lokasi.
Syamsuar menjelaskan, dirinya bersama Cagub Mawardi Muhammad Saleh, sudah memiliki program membuka lapangan pekerjaan dan bantuan modal untuk mengatasi kesulitan hidup masayarakat di Riau yang menengah kebawah ini.
Dimana, satu kecamatan akan ada satu lapanan pekerjaan. Bahkan, dirinya juga telah mewacanakan program beasiswa kewirausahaan kepada generasi muda.
Dengan beasiswa yang diberikan, lanjut Syamsuar, calon wirausahawan muda ini diharapkan dapat merintis perusahaan-perusahaan baru. "Mereka akan diberikan modal usaha oleh perbankan yang difasilitasi oleh Pemprov Riau."
"Sama halnya dengan menciptakan lapangan pekerjaan di setiap kecamatan. Program beasiswa untuk calon para pengusaha itu caranya ya dengan memberikan permodalan, pelatihan-pelatihan, pusat kewirausahaan, sehingga begitu para wirausaha hadir akan langsung menciptakan pekerjaan," ujarnya.
SUWAI juga menyoroti masalah usaha kecil menengah dalam blusukannya ke sentra tanaman pertanian yang ada di desa-desa.
Selama menjadi Gubernur Riau [2019-2023], Syamsuar terlihat sering blusukan dan menyoroti lansung usaha kecil menengah.
Setelah melihat kondisi pasar tersebut, Mantan Bupati Siak dua priode itu pun memastikan untuk membangun Transportasi dengan jalur khusus ke Pekanbaru-Dumai.
Ia menyoroti perekonomian warga dan berkomitmen akan menatanya. SUWAI juga menginginkan kenyamanan dan kebersihan pasar itu masih perlu ditingkatkan. Sebab, kenyamanan berbelanja menurutnya merupakan syarat mutlak untuk meramaikan pasar.
Terlebih, berdasarkan penuturan sejumlah pedagang, iklim usaha sejak awal tahun 2016 terbilang lesu, terlepas dari menurunnya daya beli masyarakat akibat melemahnya ekonomi nasional.
"Penuturan berbagai pedagang mengatakan adanya penurunan daya beli masyarakat. Jadi kedepannya, apa yang sudah baik kita lanjutkan, tapi yang perlu ditingkatkan akan diperbaiki, khususnya berkaitan kenyamanan dan publik service," sebutnya.
Perbaikan yang bakal diterapkannya pada seluruh pasar di Ibukota itu katanya bukan hanya akan dinikmati oleh warga diperkotaan Pekanbaru, tetapi juga oleh para pendatang yang berusaha di Ibukota. Terlebih, perbaikan pasar sejalan dengan program unggulannya, yakni mengenaskan pengangguran lewat pemberdayaan unit Usaha Kecil dan Menengah.
"Jadi bukan hanya warga KTP Kota Pekanbaru saja, semangat perubahan ini harus dirasakan semua penghuni Pekanbaru baik Riau secara keseluruhan mau pun pendatang," tegasnya. (*)
Tags : ekonomi terpuruk, masyarakat gelisah, kegelisahan masyarakat riau, pilgub riau, warga rindukan kehadiran Cagub Riau, syamsuar-Mawardi Muhammad Saleh, cagub ringan tangan,