Dukungan dana tersebut akan disalurkan untuk membantu penanganan darurat di Sumatera.
AGAMA — Kementerian Agama (Kemenag) mengumpulkan donasi untuk membantu korban musibah yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebesar Rp155 miliar yang dihimpun dari berbagai lembaga filantropi Islam serta dukungan anggaran pemerintah.
“Kami laporkan bahwa hari ini Alhamdulillah telah terkumpul dana sebesar Rp155 miliar. begitu banyaknya. Untuk membantu korban bencana alam di Sumatera,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/12).
Donasi yang terkumpul bersumber dari anggaran Ditjen Bimas Islam Rp10,4 miliar (untuk 49 KUA, 61 masjid dan mushola), anggaran Ditjen Pendidikan Islam Rp40,85 miliar (untuk lembaga pendidikan Islam terdampak bencana).
Selain itu, bantuan datang dari Baznas Rp60 miliar, bantuan Forum Zakat (FOZ) Rp31,6 miliar, bantuan Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) Rp11 miliar, serta bantuan Kemenag Peduli Rp1,7 miliar.
Bantuan tersebut masih akan dilanjutkan melalui proses verifikasi agar penyalurannya tepat sasaran. Penggalangan dana juga masih terus dilakukan melalui kanal “Tanggap Darurat Kemenag”.
Kamaruddin memastikan seluruh dukungan dana tersebut akan disalurkan untuk membantu penanganan darurat serta pemulihan bagi masyarakat terdampak. Ia juga mengapresiasi solidaritas berbagai pihak yang bergerak cepat dalam membantu korban bencana.
Untuk tahap awal, Kemenag telah menyalurkan bantuan lewat Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Donasi itu akan digunakan untuk keperluan mendesak para korban terdampak.
“Ini adalah wujud kepedulian kita bersama. Semoga bantuan ini meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” kata dia.
Kementerian Agama tengah melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap sarana pendidikan keagamaan seperti madrasah, rumah ibadah, serta potensi korban dari kalangan santri imbas banjir di Sumatera.
“Kemudian juga berapa rumah ibadah dan kami juga mendata adakah santri atau murid-murid kita yang ikut korban dengan kejadian-kejadian ini,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/11).
Menag menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan mendalam atas bencana banjir yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bencana ini menyebabkan kerusakan hunian, fasilitas pendidikan, dan rumah ibadah, serta korban jiwa.
Menag mengatakan bahwa pemerintah hadir untuk meringankan beban masyarakat. Ia juga menyoroti perlunya kolaborasi seluruh elemen bangsa.
“Mudah-mudahan dalam waktu singkat ini saya bersama dengan teman-teman dan tim akan segera mengunjungi daerah-daerah tersebut. Dengan memberikan bantuan yang seperlunya sebatas kemampuan yang kami miliki,” kata dia.
Menag mengajak masyarakat memperkuat empati terhadap saudara sebangsa. Ia menyampaikan bahwa rasa kepedulian merupakan karakter dasar bangsa Indonesia.
“Saya mengimbau kepada kita semuanya mari kita tunjukkan solidaritas kita kepada saudara-saudara kita warga sebangsa yang mengalami musibah ini. Salah satu ciri khas kita sebagai bangsa Indonesia solidaritas ini, persaudaraan ini sangat kuat,” ujar Menag.
Masyarakat yang tidak terkena dampak memiliki kewajiban moral untuk ikut mendoakan.
Empati sosial menjadi bagian penting dari kekuatan bangsa.
Dengan begitu, rasa persatuan dapat tumbuh di tengah cobaan.
“Dan kita semuanya yang selamat dan tidak terkena apa-apa ikut prihatin dan mendoakan kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah ini. Mudah-mudahan Allah menurunkan hikmah yang besar di balik musibah ini,” ujar dia. (*)
Tags : kemenag, bencana sumatera, banjir dan tanah longsor, banjir sumatera, tanah longsor sumatera, bencana di sumatera, kemenag kumpulkan bantuan, bantuan kemenag untuk banjir sumatera,